sembilan: cerita dan takdir

1.1K 233 40
                                    

your name


Byounggon menutup tempat penyimpanan klarinet-nya lalu menaruhnya ke dalam ruang penyimpanan.




Setelah menyelesaikan mata kuliah terakhir hari ini, Byounggon memutuskan untuk sekadar mengobrol di kafe bersama kedua sahabatnya, namun sayang Donghyun tidak bisa karena sudah berjanji terlebih dahulu dengan pujaan hatinya.





Sambil bersiul, Byounggon memutar kunci motornya menatap kiri dan kanan. Hari ini lebih ramai dari pada biasanya, mungkin karena weekday.




Setelah melajukan motornya ke kafe tempat janjiannya dengan Yuvin, Byounggon malah dibingungkan dengan keadaan Yuvin yanh sedikit aneh dari biasanya.




"kenapa lo?" Tanya Byounggon setelah memesan kopi dan beberapa kue.



Yuvin yang sadar akan kehadiran Byounggon hanya menggeleng, "lo udah pesen?" Yuvin malah balik bertanya.




Byounggon hanya mengangguk dengan bingung. Ada apa dengan sahabatnya ini?



"heh beneran deh lo kenapa?" Tanya Byounggon tidak sabaran.




Sepertinya berteman dengan Yuvin yang tidak sabaran malah membuat sifat sahabatnya itu merasuk ke dalam dirinya.





Yuvin terlihat menimbang-nimbang, lalu akhirnya menghela napas.




"gue kok aneh ya," Yuvin memulai cerita


Byounggon sudah fokus menyimak. Ia menatap Yuvin yang kali ini sedang mengacak rambutnya, membuat Byounggon hanya menggeleng karena tidak paham akan kelakuan aneh sahabatnya ini.



"iya lo emang lagi aneh sekarang gue juga bingung,"





"kampret lo! Tapi serius Gon, gue aneh bener akhir-akhir ini,"





"ya kenapa bambank!"






Yuvin terlihat ragu, tapi kemudian menghela napas setelah melihat wajah menjengkelkan Byounggon yang meminta penjelasan. "lo ga usah ketawa ya tapi,"





Byounggon mengangguk ribut.





"udah seminggu ini Yohan jauhin gue,"




Byounggon mengatup kedua bibirnya cepat, menahan tawa. Tapi Yuvin sudah terlebih dahulu menjitak kepala sahabatnya, menjengkelkan.




"hahahahahahahahahahahahahahahahahhahahahaahahha! Karma lo anjir!"





Yuvin hanya memutar bola matanya dengan malas. Ia juga tau sedang karma, tapi kenapa bisa sampai seperti ini?




Byounggon menyelesaikan tawanya karena Yuvin terus-terusan mengumpati dirinya. Akhirnya Byounggon menepuk pundak Yuvin.




"Vin, lo mau denger cerita ga?"




"kok cerita sih? Lo ga mau kasih gue solusi apa?"





"makanya dengerin dulu cerita gue!"




Yuvin mendengus lalu membiarkan Byounggon memulai ceritanya.





"ada yang namanya takdir, Vin. Dia ngikutin lo kemana aja, bahkan sampe bisa bikin lo jengkel. Tapi, Vin takdir ini cuma pengen satu dari lo. Terima dia apa adanya,"




[✔️] your name ; gonsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang