Dentuman musik di Maxime menyeruak memekakkan telinga , dari arah kejauhan terlihat minseok yang sedang duduk berdua dengan seorang gadis di sebelahnya, sepertinya ia sangat bersenang-senang
Ia melirik jam tangannya , susah hampir tengah malam tapi sobatnya itu belum juga datang
"Jam berapa pelelangannya dimulai?" Tanya minseok pada wanita di sampingnya yang sedang bergelayotan di lengannya
"Jam 1 sepertinya sayang, apa kau juga akan mengikutinya?" Bukannya menjawab minseok berniat berdiri mau menelfon myungsoo lagi, tapi tepat sebelum ia berdiri myungsoo sudah masuk dari balik pintu
Seperti matahari yang terbit di malam hari, membuatnya menjadi pusat perhatian dari sekelilingnya, bukan myungsoo namanya jika tidak menjadi pusat perhatian
Dan dengan santainya myungsoo berjalan ke arah minseok yang sudah melambaikan tangannya tak peduli dengan pandangan kagum dari banyak wanita di sana ,dan pandangan sinis dari beberapa lelaki yang sok kegantengan , dan tak lupa ... dengan beberapa wanita yang sudah menempelinya sedari tadi
"Kemana saja sih? Acaranya sudah hampir di mulai dan kau baru datang"
"Karena pahlawan datangnya belakangan" minseok mencibir sahabatnya itu , bagaimana sahabatnya itu bisa mengatakan kalimat yang menjijikkan dengan wajah santainya, bahkan tak peduli dengan beberapa wanita di sebelahnya yang sedari tadi mengekor
Ah... ia lupa, bahkan wanita-wanita itu tidak merasa jijik sedikitpun, yang ada mereka malah kagum , dengan kalimat myungsoo yang sangat norak dan menjijikkan, bahkan mata mereka sangat berbinar, seolah sedang mendengarkan kalimat sambutan pribadi dari presiden korea.
"Siapa mereka?" Tanya minseok pada akhirnya karena penasaran , sembari menunjuk kepada dua wanita yang terus bertahan di samping myungsoo, bergelayutan manja di lengan kanan dan kiri pria itu
Myungsoo menggedikkan bahunya lalu menimpali
"Entahlah mereka menempeliku dari luar" minseok hanya nyengir paham, bukan pemandangan yang langka sih, karena selama lebih dari 20tahun mereka bersama ia sudah sering melihat myungsoo di tempeli oleh wanita-wanitaArah pandangan myungsoo dan minseok serta seluruh pengunjung maxime teralihkan oleh MC yang tiba-tiba bersuara mengguakan pengeras suara , membuat suaranya menggema di seluruh ruangan menggantikan dentuman musik yang sedari tadi menemani gendang telinga mereka
MC itu seorang cowok dengan tubuh yang kekar, membuat myungsoo membandingkan dengan tubuhnya sendiri, tubuhnya lebih bagus dari tubuhku 'batin myungsoo'
Myungsoo mendengarkan celotehan MC tersebut yang sangat membosankan bagi myungsoo, ia ke sini hanya penasaran dengan gadis gila yang rela menjual keperawanannya demi uang
Setelah berceloteh banyak akhirnya seorang gadis keluar dari balik tirai , hanya seorang gadis yang tidak lain adalah suzy
Suzy keluar dengan malu-malu, kepalanya menunduk sedangkan tangannya memegang ujung dress yang ia kenakan
Myungsoo menatap gadis itu datar, ia tak melihat wajahnya hanya saja ia merasa muak dengan sikap sok polos gadis itu
Sampai akhirnya suzy itu mengangkat wajahnya ketika MC memintanya untuk memperlihatkan wajahnya
"Astaga myung, dia cantik sekali" pekik minseok dengan wajah berbinar seolah tak percaya sedangkan lelaki di sampingnya hanya menatap lurus tanpa ekspresi
"Aku kira dia akan jelek , ternyata ia sangat cantik, dan apalagi dia masih virgin , andai aku punya uang aku pasti akan berusaha keras bagaimanapun caranya agar aku bisa merasakan tubuhnya" myungsoo masih saja memasang wajah datar, seolah tak tertarik akan celotehan temannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Le P.A.C.S (Pacte Civil De Solidarité) ✔
RomanceCOMPLETE STORY ✔ MULAI TANGGAL 09 JANUARI 2022 BEBERAPA PART AKAN MULAI DIHAPUS BERTAHAP, UNTUK REUPLOADNYA TINGGAL DILIHAT SAJA DI MASA MENDATANG KEMAJUAN STORY INI SEPERTI APA. INFO REUPLOAD : KALIAN BISA MENEMUKANNYA DI FIZZO. WARNING : DEWASA 21...