Le Pacs - 80. Salah Paham

990 125 37
                                    

Kalo ada typo tandain ya :*

                



Diregangkannya otot-ototnya yang kaku setelah duduk lebih dari lima jam di ruang meeting rasanya otot-ototnya sudah mau lepas dari tempatnya, ditambah dengan pengecheckan beberapa hal yang membuatnya sibuk setengah mati bahkan sekedar untuk meregangkan otot saja ia tak sempat, rasanya satu detik saja sangat berharga baginya.

Dia berjalan cepat untuk kembali ke ruangannya namun sebelumnya ia menoleh, menatap sesosok wanita yang tengah berjalan disebelahnya.

"Shin Bisseo, untuk hasil meeting tadi bisa segera dirapikan dan serahkan padaku besok pagi"

"Baik sajangnim"

"Sekarang kamu boleh pulang" sosok wanita berambut pendek sebahu dengan bangs yang menutupi keningnya itu menunduk hormat mengantarkan bosnya memasuki ruangannya sebelum akhirnya ia sendiri mengemasi barangnya untuk segera pulang. Ia adalah Shin Ye Eun sekretaris Myungsoo yang baru, sekretaris yang menggantikan posisi sekretaris lamanya untuk sementara waktu selama sekretarisnya itu cuti melahirkan.

"Wanita tadi siapa ya? Apa istrinya Kim Sajangnim?" Bibir wanita itu mencebik lalu sedetik kemudian ia menggeleng dan kembali mengemasi barangnya sebelum akhirnya ia pulang.

Dengan langkah lebar dan terburu-buru Myungsoo berjalan ke ruangannya. Dalam hatinya ia berharap kalau Suzy masih menunggunya namun sebagian dari dirinya juga yakin kalau Suzy pasti sudah pergi. Hingga tanpa rasa kesabaran ia membuka pintu ruangannya, pandangannya mengedar mencari sosok wanita yang ia khawatirkan namun ia tak mendapati sosok itu ada diruangannya.

Ia melangkah untuk masuk lalu mendesah.

"Tidak mungkin juga ia mau menungguku setelah aku menyuruhnya untuk tidak menungguku" ia berjalan menuju mejanya sembari melonggarkan dasinya namun langkahnya seketika terhenti saat matanya mendapati sebuah bingkisan yang tertinggal diatas meja. Dihampirilah bingkisan itu dan secepatnya dibuka hingga ia mendapati sebuah stiker note yang berisikan coretan tangan Suzy.

'Makanlah dengan baik, maafkan aku tidak bisa menunggumu sampai kau kembali, namun semoga dengan makanan ini bisa menembus rasa bersalahku, semangat. Aku mencintaimu Kim Myungsoo'

Ia meringis setelah membacanya, ia merasa bersalah karena mengacuhkan Suzy setelah wanita itu bersusah payah menyiapkan makan siang untuknya dan meluangkan waktu untuk datang ke kantor, ia tau istrinya itu pasti merindukannya seperti ia merindukan istrinya itu, namun apa daya pekerjaannya membuatnya sibuk hingga tak memiliki sedikitpun waktu sekedar untuk pulang dan mengobrol dengan istrinya itu.

Dilepasnya dasi yang melilit lehernya itu lalu menghempaskannya keatas sofa hingga ia membawa pantatnya untuk duduk bersiap untuk menyantap makan siang yang istrinya bawakan. Makanan yang khusus istrinya buatkan untuk ia makan siang tadi kini berubah menjadi makan malam karena waktu yang berputar begitu cepatnya. Lagi-lagi hatinya berdenyut ketika ia mendapati potongan gimbab disalah satu box.

"Bahkan ia membuatkanku makanan kesukaanku" diraihnya ponsel miliknya itu berniat untuk menghubungi istrinya namun ketika ia mendapati angka yang terlukis di ponsel ia mewurungkan niatnya.

"Sudah malam, Suzy pasti sudah tidur" ya, ia mengira istrinya sudah tidur dijam sekarang ini sehingga ia memutuskan untuk menghubungi istrinya esok harinya saja.

📃📃📃📃

Semalam Myungsoo kembali tidak pulang karena ia harus menyiapkan bahan untuk meeting esok harinya. Sehingga ia tidur, mandi dan makan di ruangannya seolah-olah ruangan itu adalah rumahnya.

Le P.A.C.S (Pacte Civil De Solidarité)  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang