Pagi ini, adalah hari pertama memasuki kelas 12, tapi yafiq dan yafizan tidak bisa masuk sekolah hari ini dikarenakan sang ibu baru selesai membangun perusahaan baru di negeri impian orang. Ya...eropa, Mereka pun mengantar sang ibu ke bandara "buu... Ngapain sih bangun perusahaan disana? Yafiq kan gabisa bahasa inggris buk!" ucap yafiq dengan kesal sambil membawa barang ibunya ke dalam bagasi mobil "mangkanya belajar!" ucap ibunya dengan tertawa pelan dan duduk dikursi penumpang bagian depan. "yafizan bisa ko buk" ucap yafizan saat memasukan beberapa barang ke dalam mobil.
"nanti yafizan ambil yang disana, tapi yafizan harus menyelesaikan kuliah disini dulu, ibu akan berumur panjang pastinya" ucap yafizan namun ia fokus merapihkan barang ibunya "ya pastilah onta! Ibu pasti umur panjang sampe gue punya cucu sama melody" ucap yafiq sangat yakin. "yo berangkat!" ucap yafizan, ia malas berdebat dengan sang kakak.Mereka pun sampai dibandara pada sore hari, si kembar menurunkan barang barang sang ibu yang akan dibawanya, si kembar pun bersalaman untuk berpisah dengan sang ibu, mereka pun setia menunggu pesawat yang ibunya taiki lepas landas. Setelah itu si kembar pun pulang, agar dapat bersiap untuk sekolah esok.
"pak yono, besok supirin yafiq, yafizan mau sama pa budi" ucap yafizan "iya den" jawab pak yono.
Ntah apa yang membuat yafiq tidak bicara, ia hanya asik bermain ponselnya itu hingga yafizan pun bertanya "tumben lo ga ngomong kek tanah longsor" ucap yafizan. yafiq masih terdiam dan mematikan ponselnya sambil memaling kan wajah nya ke arah jendela "lo 2minggu yang lalu ke cafe kan bareng melody?" tanya yafiq. "hm.." jawab yafizan singkat. "lo tau gua suka dia tapi tetep aja lo deketin dia? Gada cewe lain? Hah!" tanya yafiq menggeretak, namun ia mencoba untuk menahan amarahnya.
"pak, tolong antar yafizan ke rumah alex" ucap yafizan memotong amarah sang kakak.yafiq pun sampai dirumah "sebelum luu, gua udah duluan" ucap yafizan saat yafiq keluar dari mobil. yafiq pun mendorong pintu mobil sekuat tenaga hingga pak yono pun terkejut. "antar kerumah alex" ucap yafizan tak menanggapi amarah sang kakak.
sekitar 25 menit dari rumah si kembar akhirnya yafizan sampai di rumah alex "pak! Nanti pagi tolong bilang ke pak budi bawakan seragam saya dan sepatu, dan suruh bi idah membawa barang yang biasa saya bawa" ucap yafizan pada saat turun dari mobilnya "iya den, hati hati" ucap pak yono.
Yafizan pun mengetuk rumah alex dan yang membuka pintu itu adalah pembantunya yang sudah tak asing lagi bagi yafizan karena sang pembantu sudah bekerja di rumah alex saat alex dan yafizan masih bersekolah di sekolah dasar. "eh nak yafizan" ucap sang pembantu sambil tersenyum hangat, "alex ada bi?" tanya yafizan dengan senyuman yang tak kalah hangat, "ada, ayo masuk" ucap sang bibi mempersilahkan yafizan masuk, dan si bibi pun langsung memanggil alex bahwa yafizan sudah menunggu di ruang tamu.
Yafizan dan alex pun berjalan keluar saat malam tiba, karena di sekitar rumah alex banyak sekali yang menjual makanan, mereka pun pergi ke tempat makanan yang menjual roti bakar.
"lo berantem terus sama kaka lo itu? Kenapa si? Padahal kalo gue yang jadi kaka nya gue ga rela ninggalin fanny klo lo suka dia" ucap alex sengaja membuat yafizan kesal "sama aja bego! Udahlah gue gamau bahas itu" ucap yafizan santai "zan! Liat deh yang pelayan cafe ituuu, tuh disana ko mirip melody?" ucap alex sambil menunjuk nunjuk pada salah satu cafe."iya itu melody" ucap yafizan berlari ke arah melody, melody pun terkejut karena kedatangan yafizan.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Love Of Twins
RomanceTakdir yang memisahkan, takdir pula yang mempersatukan. Yafizan, anak yang terpuruk dari masa lalu yang sangat menyakitkan, akhirnya dapat keluar dari keterpurukan nya, melalui melody, ia belajar banyak tentang menggenggam rasa sakit, dan mengubahny...