Chapter 28 (5 bulan berlalu)

18 2 0
                                    

"Yafizaaaaaaaaan" teriakan melengking itu membangunkan Yafizan, ia terkejut segera lopat dengan muka bingung.

"Yaa, ada apa nek?" tanyanya seraya berlari menuju asal suara.

"tolong ambilkan barang diatas lemari ituu, punggung nenek sakit sekali" ucap wanita tua itu sambil memegangi punggungnya.

"kirain apaan"

"cepet cepet! Fizaaan" sang nenek melotot.

Yafizan pun mengambilnya dan memberikan barang itu pada sang nenek.

"sudah, terima kasih" sang nenek menunjukan giginya yang sudah keropos.

"bangunkan Yafiq! jika tidak, akan nenek banjur dengan air es" suruh sang nenek membesarkan matanya kembali, membuat Yafizan ketakutan.

"iya nek"

Yafizan segera berjalan menuju kamar Yafiq, dibukalah pintu kamar yang tidak terkunci itu. terlihat seorang mahkluk asing sedang tidur dengan gaya alien, dimulutnya dipenuhi lendir-lendir putih seperti sungai nil. Ingin sekali Yafizan menjitak kepalanya. Yafizan jijik, dengan sigap ia mencari barang yang pas untuk membangunkan mahkluk astral itu. Ia melihat balon berbentuk hati bewarna merah muda. Ia segera mengambilnya dan meniupnya, balon itu pun menggelembung sangat besar, sudah terbayang jika meletus akan memekakkan telinga. Diraihnya bolpoin di atas meja, ia mengendap-ngendap mendekati mahkluk astral itu.

Daaaarrrrr!

Gagal

Sebuah ledakan balon yang tidak berhasil membangunkan makhluk aneh berwujud manusia itu.

Yafizan segera berfikir untuk mencari cara lain, ia pun mendekati Yafiq dan mencabut rambutnya satu persatu dengan kasar.

Gagal lagi

Kali ini ia menyalakan bluetooth ponsel memasangkannya pada salon kesukaan Yafiq,  dibesarkannya volume hingga full. Kalian berfikir ia akan menyetel lagu? Karoke? Oh, No no no. Yafizan menyeringai, ia langsung menyetel suara kuntilanak yang membuat Yafiq ketakutan.

Yeay!

"aaaaaa setaaaaaaaan!" teriak yafiq bangun, terbirit-birit melarikan diri dari kamar secepat kilat.

Bruuk!

"awww" Yafiq meringis, Yafizan menyeringai senang.

"Gila lo! Sakit bego" Yafiq merintih kesakitan.

Yafizan pun meninggalkan Yafiq disana dan menuruni anak tangga untuk sarapan

"mana Yafiq? Sudah bangun?" tanya nenek yafizan

"sudah"

Yafiq menuruni anak tangga dengan senyum lebarnya.

"Morniiiinggg my grandmaaa!" ucap Yafiq sambil mencium kening neneknya

"akhir desember ini kalian mau kemana sayang?" tanya sang wanita tua.

"Nek, gimana kalo aku pacaran sama Melody? Boleh ngga?" tanya Yafiq masih dengan senyum lebarnya.

"iya deh, boleh"

"zan? Gimana menurut elo?" tanya Yafiq menatap Yafizan.

"ide yang bagus" Yafizan menjawab tidak peduli.

"Dihh... Adek gue! Gue sayang lo daah" Yafiq memeluk Yafizan dengan perasaan bahagia.

"Gue gasuka disentuh cowo" Yafizan melepaskan cengkeraman lengan Yafiq, sambil menatap jijik kearahnya.

"Zan, hari ini lo mau kemana?"

"Gue? Gatau, Mau bikin acara sendiri"

"tadinya Gue mau ajak lo main PS"

A Love Of TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang