Eight

3.5K 469 155
                                    

Disclaimer :

Naruto punya Om Masashi Kishimoto

Dan

Vampire Knight punya Teteh Matsuri Hino

Warning :

Bahasa tidak baku, EYD tidak sempurna, OOC, AU, Typo, Rate T+, dll.


Song : Heartache by One Ok Rock (Ost Rurounin Kenshin Movie)

~~~

"Ahhh... ahhhh... eummphh... aww...sa-sakit sekali!!"

Terdengar desahan kecil disusul pekikan tertahan seorang gadis di salah satu ruangan di tempat itu.

"Pelankan suaramu!"

Suara datar pemuda di depannya ini, membuat sang gadis ingin sekali menggigitnya. Tidak tahukan ini sakit sekali untuknya?

"Ta-tapi... Ucchhhh... i-ini sakit!" Gadis itu terus merintih dan mendesah kesakitan.

"Tahan sebentar lagi!"

Menggigit bibir bawahnya kuat-kuat, gadis berambut panjang itu hanya ingin mencegah suara desahannya keluar begitu saja. Jujur saja, dia sangat malu sekarang. Wajahnya memerah sempurna karena malu bercampur menahan sakit yang dirasakannya.

"Kau memasukan dengan benar tidak?" protes sang gadis sambil menatap kepala pemuda yang masih sibuk di bawahnya itu.

"Ini sempit sekali. Sabarlah!" jawab pemuda berambut panjang itu sedikit frustasi.

"Ahhh... sa-sakit sekali. Lepaskan sekarang juga!" Pekik gadis itu dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Nanggung!"

Jawaban singkat yang terdengar menjengkelkan itu, membuat sang gadis memukul kepala pemuda yang masih sibuk di bawahnya. "Madara-kun jahat!"

"Ini salahmu sendiri!" Madara menatap sang gadis dengan tajam.

"Tapi..."

"Suara kalian keras sekali!" potong seorang pemuda berambut hitam pendek sambil bersandar pada pintu besi ruangan itu yang baru saja terbuka.

"Danzo-kun!" panggil gadis itu dengan air mata yang sudah mengalir.

'Oh... drama queen!' batin Madara.

Danzo hanya menghela napas melihat dua temannya ini. Dia pun segera mendekati mereka dan berdiri di samping sang gadis.

Saat ini Madara duduk di lantai dengan memegangi kaki sang gadis yang duduk di atas sofa. Memegang sepatu boots di tangan kanannya, Madara melotot pada gadis yang kakinya masih dipegangnya ini.

"Mengadulah padanya!" Madara melepas tangannya dan menghela napas lelah.

Danzo paham apa yang sebenarnya terjadi di sini. "Jangan mendesah seperti itu, Hime! Yang mendengar suaramu pasti akan salah paham."

"Habisnya..." sang gadis melirik Madara sambil mengembungkan pipinya lucu. Tangisnya sudah berganti rajukan sekarang.

"Memangnya apa yang terjadi?" potong Danzo cukup gemas dengan gadis satu divisi dengannya ini.

Watty Portal ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang