Nine

3.5K 461 165
                                    

Disclaimer :

Naruto punya Om Masashi Kishimoto

Dan

Vampire Knight punya Teteh Matsuri Hino

Warning :

Bahasa tidak baku, EYD tidak sempurna, OOC, AU, Typo, Rate T+, dll.


Song : Hanabi by Ikimono Gakari (Ost Bleach)

~~~


"Ma-maaf... apa maksudnya?"

Hinata menatap wanita pirang yang cantik ini dengan bingung.

Bagaimana wanita ini tahu namanya? Dan mengapa juga wanita ini harus menangis, seolah bertemu dengan teman lama?

Hinata terus menatap wanita itu dengan kening berkerut.

Menyadari jika ada hal yang salah, Tsunade tanpa sadar memundurkan tubuhnya dan menatap Hinata dengan horor. Jika diingat-ingat lagi tidak mungkin gadis di depannya ini masih terlihat seperti awal 20 tahunan atau bahkan belum melewati masa kedewasaannya.

Kemungkinan untuk terlihat lebih muda dari usia sebenarnya sangatlah rasional menurut Tsunade.

Contohnya saja dirinya sendiri. Dia saja harus melakukan beberapa kali operasi dan juga perawatan kecantikan, tapi itu pun tidak bisa memberi efek sedrastis seperti gadis ini. Usianya yang 54 tahun saat ini, terlihat seperti wanita berkepala 3. Sedangkan gadis ini masih sangat imut.

Sangat bertolak belakang dengan seseorang diingatannya yang jika masih hidup, saat ini pasti akan berusia hampir 70 tahun.

"Nona dokter?!" panggil Hinata pelan membuyarkan lamunan Tsunade.

"Ah... um... maafkan aku! Kau terlihat mirip dengan seseorang yang kukenal.Seorang teman."

Hinata mengangguk mengerti. Seseorang berwajah mirip dengan orang lain yang bahkan bukan saudara sudah bukan hal aneh menurutnya.

"Baiklah, kita mulai pemeriksaannya Nona!"

Tsunade pun segera memeriksa kaki Hinata. Sebisa mungkin dia profesional tanpa mengikutsertakan kenangan masa lalu di pekerjaannya. Jugo yang berdiri di belakang Tsunade hanya menatap mereka dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Aku rasa dia harus di bawa ke rumah sakit. Jika pemikiranku benar, tulangnya retak." Lapor Tsunade pada Jugo setelah selesai pemeriksaan.

"Aku rasa juga seperti itu!" Sahut Jugo.

"Sepertinya dia memaksakan kakinya untuk tetap berjalan meskipun kakinya sudah tidak mampu melakukannya."

"Um... apa tidak ada perawatan di sini saja?" tanya Hinata cukup khawatir dengan kakinya.

"Aku bukan dokter spesialis Ortopedi. Aku hanya dokter bedah dan spesialis penyakit dalam. Tapi tenang saja, aku akan memberikan rujukan untukmu, Nona."

Hinata membenarkan posisi duduknya. "Apakah separah itu?"

"Tidak terlalu parah jika Nona beristirahat dengan cukup."

"Aaa..."

Membuka kotak obat, Tsunade mengambil beberapa obat dan menyerahkannya pada Hinata. "Sementara ini aku akan memberimu obat pereda rasa sakit, untuk bengkak dan juga antibiotik. Minumlah 3 kali sehari setelah makan. Aku akan mengirimkan email rujukan pada rumah sakit pusat tempatku bekerja."

Watty Portal ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang