Three

4.1K 481 100
                                    

Disclaimer : Naruto punya Om Masashi Kishimoto

Warning : Bahasa tidak baku, EYD tidak sempurna, OOC, AU, Typo, Rate T+ dll.


Song : Bokutachi no yukue by Hitomi Takahashi (Ost Gundam Seed Destiny)

~~~


"Hinata-san... bangun! Ini sudah pagi!"

Sarada menatap Hinata yang tertidur dengan cemas. Memegang tangan wanita itu, mencoba untuk membangunkannya tapi Hinata tidak kunjung bangun juga.

"Kapan Hinata-san bangun?" tanya Sarada pada Jugo yang berdiri di sampingnya.

"Dia masih tertidur, Sara-sama!" jawab Jugo.

"Tidak!" Sarada menatap Hinata dengan mata berkaca-kaca. "Hinata-san sedang sakit."

Sarada melihat dengan mata kepalanya sendiri jika wanita itu berteriak kesakitan dan menggelepar di depannya. Meskipun masih terlalu kecil untuk mengetahui kehidupan orang dewasa, tapi dia tidak sebodoh itu untuk membedakan antara sakit dan hanya mengantuk.

"Hinata-san hanya terlalu mengantuk. Mari saya antar kembali ke paviliun induk." Jugo mengulurkan tangannya untuk membantu Sarada turun dari ranjang.

Menggeleng pelan, Sarada terus memegang tangan Hinata erat. "Sara ingin di sini. Hinata-san sedang sakit!"

Jugo menghela napas pelan.

"Jika Sara-sama merasa Hinata-san sedang sakit, jadi biarkan dia untuk beristirahat. Sara-sama dapat berkunjung kembali kemari jika Hinata-san sudah sembuh!" bujuk Jugo dengan lembut.

"Sara hanya ingin menjaga Hinata-san!" kekeh bocah kecil itu. Sarada terus menggoyang-goyangkan tangan Hinata. "Hinata-san!! Hinata-san!!"

"Sarada!" panggil Sasuke yang sudah berdiri di pintu kamarnya. Cukup terkejut mendapati sang putri yang sedang menunggui Hinata.

Sarada pun menoleh. "Papa!"

"Pulanglah!" Sasuke berjalan mendekati Sarada yang masih memegangi tangan Hinata.

"Hinata-san sedang sakit."

"Pulanglah!" Sasuke sedikit menaikan suaranya.

"Tapi Papa..."

"UCHIHA SARADA!!" bentak Sasuke membuat bocah kecil itu semakin mengeratkan genggamannya. Melihat ekspresi sang Ayah, membuat Sarada gemetar ketakutan.

Sarada pun menunduk, mencoba menutupi air mata yang mulai menggenang. "Sa-sara akan pulang!"

Dia tahu sang ayah sangat membenci orang yang cengeng dan lemah. Sebisa mungkin dia harus kuat menahan air matanya.

"Jugo, antar dia pulang!" perintah Sasuke mutlak.

Pemuda berambut orange itu mengangguk dan segera menggendong Sarada. "Sara-sama, mari saya antar pulang!"

Gadi kecil itu terus menunduk tanpa mengatakan sepatah kata. Jugo pun segera mengantar Sara kembali ke paviliun induk sebelum sang majikannya ini murka.

Sepeninggal Sarada dan Jugo, Sasuke terus menatap Hinata yang masih belum sadarkan diri. Mendudukan diri di samping gadis itu, Sasuke menyingkirkan beberapa helai rambut yang menutupi wajah pucatnya.

Merasakan helaian rambut yang halus itu ditangannya, Sasuke terpaku sesaat. Tentang gadis ini, masih menyisakan banyak pertanyaan dibenaknya yang belum terjawab.

Watty Portal ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang