Eleven

3.1K 404 81
                                    

Disclaimer :

Naruto punya Om Masashi Kishimoto

Dan

Vampire Knight punya Teteh Matsuri Hino

Warning :

Bahasa tidak baku, EYD tidak sempurna, OOC, AU, Typo, Rate T+, dll.



"Tidurlah putri kecilku ~~~ Biarkan mimpi ini membelai ingatanmu ~~~ Hari esok yang telah menanti~~~ Adalah gerbang yang akan membawamu dalam kebahagiaan~~~"

Siang itu Hinata bernyanyi dengan mengelus lembut rambut milik Sarada yang sedang berbaring di pangkuannya. Matahari yang cerah dan udara yang masih terasa hangat, menurut Hinata sedikit berbeda dengan awal musim dingin di jamannya.

Akhir musim gugur saja sudah sangat dingin, apa lagi awal saat musim dingin itu sendiri. Taman belakang mansion Uchiha ini juga sangat nyaman. Banyak pepohonan, bunga-bunga dan juga kolam air terjun yang
cukup besar.

"Wahai putri kecilku~~~ Jangan takut tuk bermimpi~~~ Karena dari mimpi sekecil apapun itu~~~ Akan menjadi nyata~~~"

"Wahai putri kecilku~~~ Bahagialah selamanya~~~"

Jujur saja, dia sangat nyaman seperti ini. Merasakan angin semilir, begitu lembut, tenang dan nyaman.

"Wahai pu..."

Hinata menghentikan senandungnya ketika melihat tanaman di sampingnya bergoyang.

Srekk... Srekk...

Tanaman rimbun itu semakin lama bergerak dengan semakin keras. Hinata hanya bersikap waspada. Bagaimanapun jika ada orang jahat menyusup ke kediaman Uchiha ini, dirinya harus menyelamatkan Sarada terlebih dulu. Saat ini otaknya sedang mencari cara tercepat untuk melarikan diri.

"Kyu..."

Seekor anjing lucu tiba-tiba keluar dari balik tanaman belukar itu.

"Kyu..."

Ternyata itu adalah anjing berbulu emas, anjing ekor banyak miliknya. Walau kadang Hinata merasa sangat aneh dengan anjing itu yang menghilang dengan tiba-tiba dan muncul dengan cara yang sama. Tapi dia sangat menyukai anjing kecil nan imut ini.

"Kyu-chan!" seru Hinata dengan riang.

Anjing kecil itu melompat keluar dari tumbuhan belukar itu.

Senyum Hinata perlahan memudar ketika melihat 8 Anjing besar yang pernah menghancurkan pertemuan 10 klan beberapa waktu lalu keluar mengikuti Kyu yang terlihat tidak terganggu di depannya.

Hinata segera mengeratkan pelukannya pada Sarada. Untung saja gadis kecil itu terus tertidur.

Anjing-anjing besar itu perlahan melangkah mendekatinya. Jujur saja Hinata sangat ketakutan sekarang. Bagaimanapun anjing-anjing ini 2 kali lebih besar dari ukuran tubuhnya. Meraba pelan sekitarnya tanpa mengalihkan perhatian dari para anjing besar itu, Hinata terus mencoba memutar akal. Mungkin saja dia dapat menemukan batu atau kayu sebagai senjata.

Dirinya tidak ingin mati konyol di tempat ini, di dunia ciptaannya.

"Tolong kami, Hime!"

Hinata membelalakan mata.

Rintihan itu, dirinya merasa tidak asing dengan suara rintihan yang menyayat itu. Dan semakin dilihatnya para anjing besar itu terlihat meneteskan air mata.

Watty Portal ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang