PART 7

875 145 0
                                    

Suasana dalam ruangan itu terlihat cukup haru walaupun tak  ada yang bicara, bahkan sosok Jungkook yang biasanya terlihat seperti radio rusak yang tak bisa berhenti pun kini tak mengatakan apapun. Dirinya hanya menatap sosok Min dari ujung kepala hingga kakinya.

Yoongi cukup tersentak, mengingat kejadian yang berlarut cukup lama setelah dirinya tak pernah kembali ke Busan setelah tahun ke-3 karena kesehatan dan masalah penglihatannya yang memburuk dari tahun ketahun.

Sedangkan Hoseok kini tengah memastikan bersama dengan ingatannya bahwa pemuda yang merupakan bawahannya dikantor adalah bayi lucu yang ditemuinya dulu.

Jungkook tertawa kecil dengan air matanya yang tiba- tiba saja menetes disana, hingga ia menjatuhkan pelukannya sosok Min yang masih tidak bergeming dan masih hanyut dalam pikirannya yang larut bersama kenangan.

Yoongi seolah melupakan deru nafas yang begitu stabil dan punggung yang begitu hangat milik bayi besar yang memiliki pemikiran bahwa Min Yoongi adalah sosok yang harus dilindungi.

Jungkook menundunduk sekilas dan kembali mengangkat pandangannya dengan pipi yang basah dan juga senyuman yang memperlihatkan gigi kelincinya itu.

"Yak! Aku senang sekali" Teriak Jngkook yang kini semakin merengkuh tubuh Yoongi begitu erat, hingga sosok yang direngkuh itu memukul pelan karena merasa tercekik, namun semakin membuat Jungkook menggerakan tubuh Yoongi hingga Hoseok pun membulatkan matanya.

"Yak! Yoongi hyung bukan boneka!" ucap Hoseok yang merasa ngeri melihat perbedaan tubuh Jungkook dan juga Yoongi yang dapat dikatakan layaknya karakter cooky dan shooky.

"Ya—Kau benar bayi besar itu?" ucap Yoongi dengan matanya yang membulat, memperlihatkan bahwa dirinya baru saja mencerna apa yang baru saja terjadi.

"Tentu—Aku mengingat ketika Yoongi hyung mengatakan bahwa Hobie-hyung takut pada serangga dan menjerit seperti wanita" ucap Jungkook yang terlihat begitu bersemangat menceritakan masa lalu yang begitu menyenangkan.

Yoongi kembali terkejut dan ikut tertawa kecil setelah ia yakin bahwa Jungkook adalah bayi besar yang selalu dijadikan partner untuk mengejek Jung Hoseok. Ia kemudian membalas pelukan Jungkook gemas dengan tawanya yang kini memecah keheningan pagi.

Hoseok menautkan sebelah alisnya tak mengetahui bahwa Yoongi menceritakan mengenai kelemahannya dulu, hingga dirinya hanya tersenyum melihat kebahagian Min Yoongi dan juga Jeon Jungkook dihadapannya, terlihat cukup sederhana untuk tertawa.

Jungkook kini melepaskan pelukannya pada Min Yoongi dan mengaliihkan pandangannya pada Hoseok, membuat pria berhati malaikat itu mengangkat alisnya seolah mempertanyaka ada apa dengan tatapan Jungkook.

"Wahh!! Hyung—Dia yang selalu mendaratkan sentilannya padaku" ucap Jungkook sembari menunjuk pada Hoseok, hingga Hoseok kini tertawa mengingat setiap kejadian itu.

"Ya—Kita benar- benar bertemu lagi—Lihatlah—Kita bersama, tak ada yang sendirian disini" ucap Yoongi yang kini mengarahkan maniknya pada Jungkook dan juga Hoseok secara bergantian.

Jungkook tersenyum layaknya mentari pada musim semi, begitu pula dengan Hoseok yang kini sedikit menghela nafasnya merasakan lega bahwa kedua orang dihadapannya kini terlihat baik- baik saja.

Jungkook mengulurkan jemarinya pada tekuk Yoongi dan juga Hoseok, menariknya pada pelukannya yang kini terasa begitu hangat, merasa bersyukur karena kembali dipertemukan setelah waktu yang cukup lama.

TRAIN TO SOUL [MINYOON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang