9

1.9K 113 1
                                    

Wendy terdiam menatap ke arah Jimin, menunggu lelaki itu untuk memilih pilihan yang baru ia tawarkan. Sebuah pilihan yang mungkin memberatkannya, itu bisa terlihat dari cara Jimin tertunduk dengan sesekali melirik ragu ke arahnya.

"Bagaimana, Mas?" tanya Wendy terdengar serius, membuat Jimin bimbang untuk menjawabnya. Jujur saja, Jimin tidak pernah bisa mencintai Seulgi karena hatinya selalu dimiliki Wendy, namun ia juga tidak bisa memungkiri bila perasaannya juga merasa sangat penasaran sejak lama tentang kenapa Wendy begitu tega membatalkan pernikahan mereka.

Meskipun Wendy sempat berkata alasannya pada saat itu, bila dia sudah mencintai lelaki lain, anehnya Jimin seolah bisa membaca bila semua itu adalah kebohongan. Namun kekecewaannya terlalu besar pada saat itu, hingga membuatnya begitu membenci Wendy.

Entah apa yang harus ia perbuat sekarang, rasanya Jimin tidak bisa menjawabnya. Rasa penasaran dan harapan itu seolah bergejolak dan saling menguat di tubuhnya, membuatnya tak bisa berpikir jernih sekarang. Semua itu bisa dilihat dari tatapan mata Jimin yang resah, menatap ke arah lain tanpa mau menghadap ke arah Wendy yang menunggu jawabannya.

"Tidak apa-apa, bila Mas tidak ingin tahu alasanku tentang kenapa aku dulu membatalkan pernikahan kita. Tapi aku harap, bila Mas bisa melupakan masa lalu kita dan belajarlah mencintai Seulgi ! Aku sangat merasa bersalah, bila Mas terus-terusan mengacuhkannya" Wendy berujar serius meski terdengar memohon dari nada suaranya.

"Tidak, Wen. Aku juga perlu tahu, kenapa kamu membatalkan pernikahan kita dulu. Sekarang, kamu ceritakan saja tentang apa yang terjadi denganmu waktu itu, sampai kamu begitu tega menghancurkan mimpi kita" Jimin mengelak mantap sembari menatap tegas ke arah Wendy

"Tapi Mas juga harus janji, setelah aku menceritakan semuanya, Mas harus bisa menerima dan mencintainya. Dengan begitu aku akan tenang dan aku juga tidak akan merasa bersalah lagi, meskipun aku tahu bila kesalahanku mungkin tidak bisa termaafkan, tapi setidaknya aku lega bisa melihat Seulgi bahagia" Wendy menatap lekat ke arah Jimin yang lagi-lagi merasa bimbang dengan keputusannya. Namun semua juga akan terasa sama saja, meskipun ia memilih untuk tidak mengetahui apa yang terjadi dulu. Karena Wendy juga tidak mungkin kembali bersamanya, wanita yang masih dicintainya itu pasti lebih memilih keluarga kecilnya ketimbang dirinya.

"Baik. Aku berjanji, aku akan berusaha menerima dan belajar mencintai Seulgi, asal kamu katakan yang sejujurnya tentang kenapa kamu membatalkan pernikahan kita dulu" Jimin menjawab mantap, membuat Wendy terdiam takut meski semua itu tak terlihat di wajah tenangnya. Sebenarnya, Wendy sedang berusaha menyiapkan mentalnya untuk mengatakan semuanya, tentang masa lalunya dan luka hatinya yang tercipta paksa di hidupnya.

"Sebenarnya waktu itu ...." Wendy melirik ke arah sekelilingnya yang untungnya tidak ada satu seorangpun berada di sekitarnya, setidaknya tidak akan ada yang tahu ataupun akan mendengar ucapannya.

"Aku ...." Wendy menghentikan ucapannya lalu menghembuskan nafas beratnya, berusaha untuk mengatakan semuanya meski terasa sangat sulit. Sedangkan Jimin yang mendengarnya itu masih terdiam menunggu, meski rasanya ia sudah merasa tidak sabar untuk mendengar kebenarannya.

"Apa, Wendy? Katakan saja!" pinta Jimin tak sabar, sedangkan Wendy justru kembali menangis, merasa terbebani pikirannya bila harus membuka luka masa lalunya.

"Aku terpaksa membatalkan pernikahan kita, itu karena aku tidak pantas bersamamu, Mas, terlebih lagi bila kita sampai menikah, karena pada saat itu aku sudah tidak suci lagi ...." Wendy kian terisak di akhir kalimatnya, sedangkan Jimin yang mendengar penuturannya masih belum bisa mengerti maksud dari ucapannya.

"Maksud kamu apa, Wendy?" tanya Jimin tak mengerti, tatapannya penuh sorot tanya, meski berusaha untuk sabar menunggu penjelasan Wendy yang bungkam dan terisak di hadapannya.

Really Bad Boy 2 [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang