"Nona Linda?" Yoongi memanggil untuk memastikan, karena wanita yang berdiri di depannya saat ini justru terdiam tanpa mau menjawab pertanyaan tadi.
"Ah, iya Pak. Ada apa?" Wendy bertanya bingung setelah sadar dari emosi yang meletup di hatinya.
"Tidak apa-apa. Kalau begitu, kita ke kantin sekarang ya?" ujar Yoongi sembari tersenyum hangat ke arah Wendy yang terdiam lalu mengangguk pelan.
"Tapi sebelum itu, saya ingin memberikan kamu ini" Yoongi memberikan sebuah amplop berwarna coklat, membuat Wendy terdiam kala memperhatikannya.
"Apa ini, Pak?" tanyanya bingung sembari menunjuk ke arah amplop yang masih Yoongi pegang.
"Kamu boleh melihatnya sendiri" ujar Yoongi sembari menarik tangan Wendy lalu memberikan amplop itu kepadanya. Sedangkan Wendy yang belum mengerti itu hanya bisa pasrah lalu membuka amplop itu dengan sorot mata tanpa minat. Namun matanya seketika membulat, kala mengetahui isi dari amplop tersebut.
"Ini uang, Pak?" Wendy bertanya tak percaya dan bahkan bibirnya bergetar pelan, merasa bingung dengan apa yang sebenarnya ingin Yoongi lakukan.
"Kalau iya, kenapa?"
"Tapi buat apa uang sebanyak ini, Pak?" Wendy menggigit bibir bawahnya, berusaha menahan emosinya lagi yang hampir tak terbendung di hatinya.
"Untuk kamu"
"Untuk saya? Tapi karena apa, Pak?" Wendy kembali bertanya bingung yang kali ini ditanggapi senyum simpul oleh Yoongi yang kembali mendekat ke arah wajah Wendy
"Karena kamu sudah mau melayani saya" Yoongi berbisik pelan tepat di depan telinga Wendy, membuat empunya merinding karena ulahnya, meski emosinya lebih besar dari itu.
"Apa Bapak sudah terbiasa seperti ini? Maksud saya, apa Bapak melakukan hal ini ke seluruh karyawan Bapak, meskipun Bapak sudah memiliki istri dan anak?" Wendy memejamkan matanya kuat-kuat di balik tundukkan wajahnya, merasa belum siap dengan apa yang akan Yoongi jawab.
"Mungkin" jawabnya singkat yang ditatap bingung oleh Wendy yang mendongak meminta penjelasan.
"Maksud Bapak bagaimana?"
"Sudahlah, Nona Linda. Kamu tidak perlu memikirkannya, karena yang pasti, saya akan membayar kamu setelah kita bercinta" Yoongi berujar pelan dengan tatapan yang sulit Wendy artikan, terlebih lagi senyum miring itu seolah ingin menertawakannya karena suatu hal.
"Bapak tidak perlu memanggil saya dengan sebutan Nona Linda! Cukup Linda saja" Wendy berujar dingin sembari berpaling ke arah lain untuk menghapus setetes air mata yang jatuh di pipinya.
"Baiklah, Linda. Sekarang kita ke kantin ya?" Tangan kiri Yoongi tiba-tiba merengkuh pinggang Wendy hingga empunya merapat di sampingnya.
Keduanya berjalan beriringan dengan sangat dekat, meski sebenarnya Wendy mulai risih berdekatan dengan Yoongi karena kesetiaan lelaki itu ternyata tidak pernah ada. Suaminya itu masih sama seperti dulu meskipun sudah bersamanya sejak lama, membuat Wendy geram sangking kesalnya ia kala membayangkannya. Ternyata selama ini ia sudah dibohongi, pantas saja Yoongi jarang ada waktu untuknya dan Hoongi, pikir Wendy geram.
"Linda, kamu ingin makan apa?" tanya Yoongi setelah mereka sudah sampai di depan kantin, membuat Wendy tersadar dari amarah yang menyelimuti hatinya.
"Eh, terserah Bapak saja" Wendy menjawab bingung sembari tersenyum kaku.
"Bagaimana kalau gado-gado?" tawarnya yang kali ini ditatap kesal oleh Wendy yang kian geram dengan sikap Yoongi yang begitu manis dengan sosok Linda. Padahal gado-gado adalah makanan kesukaannya, tapi suaminya itu justru menawarkan makanan itu untuk wanita lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Really Bad Boy 2 [ COMPLETED ]
Romance(Konten 21+) "Aku, tau itu kamu" - Yoongi "Dengerin penjelasan aku dulu" - Wendy "Kenapa kamu gak bilang dari awal?" -Jimin "Dia tidak pernah menyentuhku" - Seulgi #Wenga #Family #21+