Sore harinya, Wendy dan bundanya berada di dapur untuk menyiapkan makan malam keluarga mereka. Sedangkan Hoongi berada di luar rumah bersama dengan Yoongi dan Baekhyun, Ayahnya Wendy, kakeknya Hoongi, yang baru pulang jam satu siang tadi.
Di aktivitas menumisnya, Taeyeon, bundanya Wendy tersenyum sembari sesekali melirik ke putrinya yang tengah memotong beberapa kentang. Sampai saat Wendy menyadari tatapan bundanya itu, membuatnya terdiam sembari menatap heran ke arah bundanya yang terlihat bersikap tidak biasa.
"Bunda kenapa?" tanyanya heran, yang justru ditatap tak mengerti oleh bundanya yang masih mempertahankan senyumannya.
"Memangnya Bunda kenapa?" Wanita itu bertanya balik dengan ekspresi polosnya.
"Ya Bunda kenapa senyum-senyum kaya begitu? Terus menatap aku kaya ada yang aneh. Memangnya penampilan aku ada yang salah ya, Bun?" Wendy memutar pelan tubuhnya, memperlihatkan setiap sudut tubuhnya yang mungkin menjadikan bundanya alasan untuk tersenyum ke arahnya sedari tadi.
"Enggak. Kamu enggak ada yang aneh kok, Wendy. Bunda tersenyum itu hanya merasa lucu saja dengan suami kamu tadi" jawabnya yang kali ini membuat putrinya itu menyerngitkan keningnya, merasa heran dengan jawaban bundanya yang ternyata berhubungan dengan suaminya.
"Maksudnya Bunda itu Yoongi? Memangnya dia kenapa tadi?"
"Enggak apa-apa sih. Bunda cuma merasa lucu saja saat melihat suami kamu begitu mengkhawatirkan kamu dan buru-buru mencari kamu, padahal suami kamu itu baru bangun tidur. Rambut dan penampilannya masih acak-acakan, tapi enggak malu keluar rumah" Wanita itu tersenyum geli kala mengingat kejadian di mana menantunya itu terlihat begitu frustrasi hanya karena tidak melihat Wendy di sisinya. Sedangkan yang Wendy lakukan justru terdiam, merasa sedikit mengerti kali ini tentang apa yang dimaksud dari ucapan bundanya itu.
"Oh yang tadi pagi itu ya, Bun? Yoongi tadi cuma khawatir, soalnya dia paling enggak bisa melihat Aku pergi sendiri" Wendy kembali memotong sayurannya, merasa tidak ada yang perlu dikhawatirkan bila hanya itu masalahnya.
"Berarti suami kamu itu sayang banget ya ke kamu? Bunda jadi bersyukur sekarang. Meskipun kamu tidak jadi menikah dengan Jimin, tapi Bunda merasa senang karena kamu begitu dicintai oleh suami kamu saat ini." Mendengar ucapan bundanya itu, Wendy justru tersenyum penuh arti, seolah apa yang diucapkan bundanya begitu menggelitik perutnya.
Bundanya mungkin tidak tahu, bila Yoongi, menantunya itu lebih dari kata khawatir dengannya. Karena pada kenyataannya, Yoongi mencari dan mengkhawatirkannya itu juga karena dia merasa cemburu, bila istrinya bertemu dengan mantan tunangannya.
Sebenarnya, Wendy merasa lucu juga dan ingin tertawa bila mengingat hal itu, terlebih lagi saat mengingat bagaimana Yoongi berlari untuk segera menemuinya dan menanyakan apakah ia sudah bertemu dengan Jimin. Meskipun Wendy merasa cukup terhibur akan hal itu, namun sebisanya hal itu tak perlu Wendy katakan ke bundanya. Wendy hanya tidak ingin, bila bundanya berpikir bila Yoongi terlalu mengekangnya.
"Syukurlah kalau Bunda mulai menerima dan mengikhlaskan Aku bersama dengan Yoongi. Karena Aku tidak ingin kalau Bunda merasa sedih dan terus-terusan memikirkan Aku yang sudah cukup bahagia dengan Yoongi" Wendy menatap lekat-lekat ke arah bundanya yang tersenyum sembari mengusap pelan puncak kepala putrinya.
"Iya, Sayang. Maafkan sikap Bunda selama ini ya?" ujarnya yang langsung diangguki mantap oleh Wendy.
***
Paginya, Wendy terbangun lebih awal, padahal Hoongi maupun Yoongi belum terjaga dari tidur lelapnya. Bukan untuk menyiapkan sarapan seperti biasanya, kali ini Wendy hanya ingin pergi tanpa sepengetahuan suami dan anaknya, karena ia harus menemui Jimin, mantan tunangannya, untuk membereskan masalah di antara keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Really Bad Boy 2 [ COMPLETED ]
Romance(Konten 21+) "Aku, tau itu kamu" - Yoongi "Dengerin penjelasan aku dulu" - Wendy "Kenapa kamu gak bilang dari awal?" -Jimin "Dia tidak pernah menyentuhku" - Seulgi #Wenga #Family #21+