Di dalam kediamannya, Yoongi bisa mendengar semuanya, tentang bagaimana Wendy dan keluarganya itu tengah membicarakannya. Jujur saja, Yoongi merasa sangat tak nyaman, terlebih lagi saat mertuanya itu membanding-bandingkannya dengan Jimin, mantan tunangannya Wendy dulu.
Namun dipikir lagi, semua ini terjadi juga karena kesalahannya, yang begitu tega memperkosa Wendy. Meskipun waktu itu Yoongi merasa tidak sadar, tapi tetap saja semua ini tidak akan terjadi, andai kata ia tak terlalu mabuk malam itu.
Di saat seperti ini, yang Yoongi lakukan hanya pasrah tentang bagaimana tanggapan mertuanya itu akan dirinya. Karena hatinya masih sangat mencintai Wendy terlebih lagi sekarang sudah ada putranya, buah hati mereka yang lucu, yang tidak mungkin Yoongi hancurkan hanya karena rasa sakit di hatinya akan ucapan mertuanya itu.
"Sudahlah, Bunda! Mas Jimin memang orangnya baik, tapi sekarang aku sudah tidak mencintainya lagi. Karena ada Yoongi di hati aku dan juga Hoongi. Mereka adalah keluarga Wendy sekarang, dan aku sangat menyayangi mereka. Biarkan yang dulu menjadi masa lalu, kan sekarang kita juga sudah memiliki keluarga masing-masing" Wendy menyunggingkan senyum hangatnya, membuat bundanya merasa bersalah karena telah mengucapkan kalimat yang mungkin sudah menyinggung hati putrinya itu.
"Dan, Bunda dan Ayah juga harus tahu, kalau sekarang aku sangat bahagia karena telah memiliki Yoongi dan Hoongi. Jadi, Bunda tidak perlu membandingkan Yoongi dengan Mas Jimin ya? Karena sekarang mereka sangat berbeda di mata aku, Mas Jimin hanya sebatas masa lalu dan Yoongi adalah lelaki yang saat ini aku cintai. Baik atau buruknya Yoongi, dia tetap suami aku, Papa dari Hoongi" Wendy kembali melanjutkan ucapannya, membuat Yoongi yang berada di balik pintu kamarnya itu tersenyum tulus, mendengar ucapan Wendy yang begitu melegakan hatinya.
"Iya. Bun. Memang tidak seharusnya kamu menyinggung Jimin, apalagi saat ini Wendy sudah bahagia dengan keluarganya" Baekhyun, sang ayah menyahut bijak, yang kian membuat istrinya merasa sangat menyesal.
"Bunda cuma ingin kalau kamu sering ke sini, Wendy. Tapi suami kamu terlalu sibuk, makanya Bunda berpikir, akan lebih bahagianya bila Jimin yang menjadi suami kamu" Ucap Taeyeon, Bunda Wendy menjawab lesu, merasa sangat menyesal telah mengungkit-ungkit mantan calon menantunya itu. Sedangkan Wendy justru tersenyum, merasa maklum dengan sikap bundanya yang memang sering merindukannya.
"Sebenarnya, Yoongi memang tidak ingin kalau aku pulang ke rumah, Bunda." Wendy berujar tenang, tapi tidak dengan kedua orang tuanya yang baru mendengar ucapannya.
"Kenapa begitu?"
"Yoongi cuma tidak ingin kalau aku bertemu dengan Mas Jimin" Wendy menyunggingkan senyum manisnya, merasa lucu kala pikirannya mengingat bagaimana pengakuan konyol dari bibir suaminya itu.
"Maksud kamu apa, Wen? Yoongi melarang kamu pulang ke sini, karena Yoongi takut kalau kamu bertemu dengan Jimin, begitu?"
"Iya. Bunda. Mungkin dia khawatir, kalau aku akan kembali dengan Mas Jimin" Wendy terkekeh pelan, membuat kedua orangtuanya yang baru mengerti itu seketika menghembuskan nafas lelahnya, merasa tak percaya dengan pemikiran menantu mereka itu.
"Makanya, dia sering mengirim sopir ke sini untuk menjemput Bunda dan Ayah, supaya bisa bertemu dengan Hoongi" Wendy kembali melanjutkan ucapannya, yang kali ini ditanggapi kediaman oleh orang tuanya yang saling menatap satu sama lain, seolah baru tahu fakta itu.
"Jadi, yang memerintahkan sopir untuk menjemput Ayah dengan Bunda itu Yoongi?" Bundanya itu bertanya ragu, yang langsung diangguki oleh Wendy
"Tentu saja, Bunda. Memangnya siapa lagi kalau bukan suamiku?" Wendy menjawab tak habis pikir, meski bibirnya justru tersenyum menatap ke arah orang tuanya yang terlihat bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Really Bad Boy 2 [ COMPLETED ]
Romance(Konten 21+) "Aku, tau itu kamu" - Yoongi "Dengerin penjelasan aku dulu" - Wendy "Kenapa kamu gak bilang dari awal?" -Jimin "Dia tidak pernah menyentuhku" - Seulgi #Wenga #Family #21+