Semua orang yang menyaksikan dari awal sampai akhir kejadian terdiam tak bicara satu katapun. Mendapat tatapan yang begitu dinginnya membuat mereka gemetar. Satu demi satu dari mereka mulai menyesali telah menertawakan istri dari pengusaha besar tersebut.
Wisnu menghampiri Raras yang menangis, memegang dagu Raras dengan lembut untuk membuatnya menatap kearahnya. Mau tidak mau mata merah Raras harus melihat langsung kearah Wisnu dengan masih mengeluarkan air mata. Raras seperti itu karna ia sebagai istri telah mempermalukan suaminya, ia merasa kalau ia yang buta huruf itu tidak pantas bersanding dengan Wisnu.
Wisnu menghembuskan nafasnya dan menghapus air mata Raras perlahan dengan sangat lembut dan penuh perasaan. Bahkan semua orang dikejutkan dengan tindakan intim pasangan didepannya, bukannya tuan Wisnu menikah karena perjodohan lalu kenapa dia seperti sangat menyayangi istrinya itu.
Sella yang berada tepat didepan pasangan itu sangat marah sampai ujung kepala. Ia memang berniat untuk mempermalukan Raras didepan semua orang dan kenapa tiba-tiba Wisnu datang menghampirinya dan melimpahkan semua kasih sayang yang dia berikan pada Raras.
Wisnu menghadap kesamping dan menatap Sella. Tatapan yang semula lembut kini berubah menjadi tatapan yang sangat dingin dan gelep. Sella sampai merasa tersedak dengan air liurnya sendiri dan cepat-cepat berkata. "Tuan Wisnu, bukan maksud kita untuk mempermalukan 'istri' tuan, tetapi kami juga tidak tau kalau nyonya Raras ini ternyata buta huruf..."
"Diam.." bentak Wisnu untuk menyela Sella. "Dan kenapa kalau dia buta huruf, aku menyukainya karna memang dia baik hati, tidak seperti seseorang yang tega menusuk kekasihnya dari belakang." Semua orang mulai berbisik-bisik, mereka jelas tau siapa yang disindir oleh Wisnu yang tidak lain ialah Sella.
Sella dengan amarahnya juga ikut berteriak. "Ya... memang aku dulu sempat membuatmu sakit hati tapi berbeda dengan sekarang,, sekarang aku menyesalinya Wisnu. Wisnu aku sangat mencintaimu, tidak papa kalau aku kau jadikan istri kedua asalkan aku tetap bersamamu." Sella menitihkan air matanya dan mulai mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal.
"Sudah sangat terlambat, aku sudah memiliki seseorang dihatiku."
Wisnu tanpa mengucapkan apapun berbalik dan menggengam tangan halus Raras untuk pergi dari tempat itu, tetapi suara Sella menghentikan mereka. "Jika kau pergi dan tidak ingin menikahiku maka aku akan mengatakan pada papa untuk membatalkan semua kerja sama kita." Jangankan Wisnu semua orang yang mendengar perkataan Sella sangatlah terkejut. Sella rela menggunakan ancaman kotor untuk ke egoisannya sendiri.
Wisnu berhenti dan berkata. "Aku tidak butuh semua itu." Dan kembali menggandeng Raras pergi secepat mungkin.
Karena terdapat banyak awak media yang ikut serta dalam acara, otomatis mereka telah menyebarkan berita itu kesegala cenel televisi mereka. Semua orang akhirnya tau sifat dari putri pengusaha ternama yaitu tuan Jhons sendiri. Jhons dibuat malu atas tingkah laku seperti halnya anak kecil oleh putrinya sendiri.
Sepanjang perjalanan Raras tak berhenti menangis. Ia sangat menyesal telah membuat kekacauan yang sebesar ini, ia membuat Wisnu kehilangan peluang kerja sama yang telah ditunggu-tunggu.
Sesampainya di rumah Raras segera masuk kedalam tanpa berkata dan menuju kamar meninggalkan Wisnu. Tetapi Raras dihentikan saat ia telah berada di kamar mereka.
"Raras jangan bersedih semua itu..."
"Cukup, mari kita berpisah." Raras mengucapkannya dengan nada yang bergetar, dilubuk hati yang paling dalam sebenarnya ia tak ingin mengucapkan kalimat itu tapi mau bagaimana lagi.
"Tidak, apa yang kamu ucapkan tidak akan pernah terjadi." Aura disekitar Wisnu menjadi sangat gelap. "Kenapa kamu ingin kita berpisah, selama ini kita baik-baik saja dan juga selama ini aku telah menyadari kalau aku sangat mencintaimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Takdir Dan Jodoh (Tamat)
RomanceSebuah keluarga yang kaya raya sedang ingin mencarikan pasangan untuk anak pertama mereka. bukan halnya mencarikan jodoh untuk anaknya dari kalangan atas atau sepantaran melainkan dari sebuah desa yang sangat kecil. . . . "apaaa... nyonya besar aka...