Di sebuah desa yang berada cukup jauh dari era zaman yang maju ini, seorang perempuan harus mengalami hidup bagaikan mimpi buruk. Hidup yang penuh dengan cobaan dan lika-liku dunia. Banyak sekali rintangan yang ia tempuh, terus bertahan hanya untuk hidup lebih baik. Mencoba melawanpun dia belum bisa.Raras Wulandari.
Perempuan yatim piatu didesa kecil tersebut, ditinggal pergi oleh kedua orang tuanya saat berusia lima tahun karena sebuah insiden yang mengenaskan, Kedua orang tuanya mengalami sebuah kecelakaan saat mereka berangkat kekota. Dan naas mobil yang mereka kendarai ditabrak oleh mobil yang mengalami rem blong dari arah berlawanan, sehingga mengakibatkan keduanya langsung meninggal di tempat kejadian.
Raras yang masih kecil belum mengerti apa yang terjadi dan membuatnya harus melihat kedua orang tuannya dimakamkan tepat didepan matanya. Hanya bisa menangis dalam diam tanpa ada yang menghiburnya.
Saat satu tahun lamanya dia berada dipanti asuhan, seorang pria paruh baya mengambilnya dari tempat itu dan mengatakan kalau dia adalah pamannya. Raras mau tidak mau harus pergi untuk tinggal ditempat pria itu. Dia diasuh oleh bibik dan pamanya tinggal didesa kecil yang sekarang ini menjadi rumahnya.
Dan selama beberapa tahun ia tinggal disana, istri dari pamanya selalu saja membedakan dirinya dengan sepupu perempuannya. Mereka menganggap Raras sebagai seorang pembantu, membuat dia harus mengerjakan pekerjaan berat dan terus dihina. Terkecuali pamannya, dia berbeda dari bibik dan sepupunya, sangat baik dan penuh perhatian, bahkan pamannya telah menganggap Raras sebagai anak kandungnya sediri. Satu keberuntungan itu yang membuat Raras bisa bertahan hidup.
Hari-hari yang panjang membuat Raras selalu bersedih, menerima siksaan dari bibik dan sepupunya membuat dia takut. Raras tidak begitu mempesona dibandingkan dengan sepupunya, tetapi dibalik pakaian kotor yang dia kenakan, Raras memiliki hati yang baik. Setiap ada yang meminta tolong, dia akan membantu tanpa berfikir dua kali.
Lebih parahnya Raras dilarang oleh bibiknya untuk bersekolah, bibiknya menganggap Raras tidak pantas mendapatkan pendidikan, Raras lebih pantas untuk mengurus rumah dan melayani mereka, sedangkan sepupunya mendapatkan apa yang ia mau.
Keluarga bibik Raras tidaklah kaya melainkan sangat sederhana bisa dibilang juga mereka keluarga kurang mampu. Memiliki satu rumah berlantai satu dengan pekerjaan pamannya yang pas-pasan.
Tetapi yang membuat unggul Raras walaupun tidak berpendidikan adalah dia sangat ramah dan baik kepada semua orang. Itu yang terpenting.
.
.
.
.Seorang nyonya besar berjalan kearah mereka dan berkata. "Saya ingin..... dia menjadi menantu saya...!" Dengan menunjuk kepada Raras.
🐳🐳🐳
Lanjut.......
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Takdir Dan Jodoh (Tamat)
RomantizmSebuah keluarga yang kaya raya sedang ingin mencarikan pasangan untuk anak pertama mereka. bukan halnya mencarikan jodoh untuk anaknya dari kalangan atas atau sepantaran melainkan dari sebuah desa yang sangat kecil. . . . "apaaa... nyonya besar aka...