Pertemuan dua keluarga sudah selesai, keluarga So Eun sudah pamit pulang ke rumah mereka sendiri.
Kimbum dan kedua orang tuanya masih di rumah neneknya begitu juga dengan Tae ho dengan kedua orang tuanya juga masih di sana.
Saat ini Kimbum sedang duduk di ruang santai rumah sang nenek, ia menjauh dari tempat para orang tua yang sedang berbincang-bincang di ruang keluarga.
Saat sedang duduk sendiri Kimbum tiba-tiba di hampiri oleh Tae ho.
"Ku pikir kau akan bersuara tadi, tapi aku salah ternyata kau tetap diam"
Kimbum menoleh ke arah Tae ho.
"Apa maksud mu?"
Tae ho terkekeh mendengar jawaban Kimbum.
"Kau pasti tau maksud ku. Tapi setelah dipikir-pikir kenapa kau harus keberatan dengan pembahasan kita tadi. Kaukan hanya mempermainkan dia saja kan?"
Kimbum sudah menangkap maksud dari Tae ho, dia pasti sedang membahas tentang penentuan tanggal pernikahannya dengan So Eun tadi. Tapi kenapa Tae ho tau kalau ia keberatan dengan pembahasan itu.
Selain itu Kimbum tidak terima perkataan Tae ho yang terakhir. Ia benar-benar sungguh-sungguh mencintai So Eun dan tidak pernah sama sekalipun ia berniat mempermainkan gadis itu.
Sekarang Kimbum tau kenapa Tae ho mengetahui kalau ia keberatan dengan pembahasan tentang tanggal pernikahan mereka. Pasti Tae ho mengetahui hubungannya Dengan So Eun.
"Kau sudah tau ternyata. Tapi itu bukan urusan mu aku serius atau tidak dengan So Eun."
Setelah membalas perkataan Tae ho, Kimbum memilih untuk menjauh dari pria itu. Namun Tae ho kembali bersuara dan membuat Kimbum berhenti melangkah sesaat.
"Kau tidak ingin tau aku tau dari mana tentang perselingkuhan kalian berdua?"
"Tidak" Kimbum dengan cueknya menjawab, dan kembali ingin melangkah tapi Tae ho sudah menyusul kehadapannya dan menghadang langkah Kimbum.
"Meskipun kau tidak penasaran aku tetap akan menjawab. Aku tau karena, aku melihat mu keluar dari apartemen So Eun beberapa kali."
"Oh"
"Oh saja? Kau tidak terkejut?"
"Aku pernah merasa ada yang memperhatikan aku beberapa kali, jadi ternyata itu kau?"
"Kau sepertinya tidak peduli dengan semua hal ini, tapi baguslah. Itu artinya kau tidak akan merusak rencana ku, aku tidak ingin kau menghalangi jalan ku untuk mendapatkan saham dari nenek saat aku sudah menikah dengan So Eun nanti." kata Tae ho dengan santai dan menampilkan senyum liciknya.
Sedari tadi Kimbum mencoba menahan diri di depan Tae ho, ia tidak ingin menunjukkan kalau tebakan pria itu benar adanya karena bisa jadi Tae ho akan merasa di atas awan karena dia tau kelemahannya.
Tapi Kimbum hampir tidak bisa menahan diri lagi saat mendengar kalau ternyata Tae ho hanya memanfaatkan So Eun saja agar ia bisa mendapatkan saham yang di janjikan oleh sang nenek.
Namun kimbum tetap harus menahan dirinya untuk tidak menghajar Tae ho sekarang. Ia harus bersabar, kalau tidak semua rencana yang telah dia susun akan berantakan.
Untuk saat ini biar Tae ho melihat kalau kimbum tidak tertarik dengan semua hal ini.
Merasa sudah cukup ia berbasa-basi atau bisa di bilang mendengarkan ocehan Tae ho kimbum berbalik dan melangkah menjauhi Tae ho begitu saja tampa menjawab sepatah kata lagi.
Melihat kepergian kimbum membuat Tae ho emosi, ia merasa tak dihargai. Karena tidak ingin membuat keributan maka ia membiarkan saja kimbum pergi.
Sekembalinya kimbum ke ruang keluarga para tetua sudah tidak terlihat berbincang lagi.
Bahkan kadua orang tua kimbum sudah bangun dari duduknya begitu melihat kimbum muncul.
Setelah kimbum sampai dihadapan mereka, kedua orang tua kimbum langsung berpamitan kepada sang nenek, diikuti oleh kimbum yang juga pamit pada neneknya.
*******
Pagi ini rumah kedua orang tua So Eun dikejutkan dengan kedatangan tamu.
Begitu juga dengan So Eun ia terkejut saat melihat kehadiran sosok lain di meja makan mereka.
"So Eun !! Hari ini Tae ho bilang ia akan mengantar mu ke kantor dan pulang dari kantor kalian berdua akan makan malam sambil membahas persiapan pernikahan."
Mendengar penjelasan dari sang mama, maka So Eun tau kenapa Tae ho bisa hadir di meja kaman mereka.
"Pagi" So Eun menyapa Tae ho untuk basa-basi dan menjaga sikap di depan orang tuanya.
"Pagi juga So Eun" jawab Tae ho dengan senyum palsunya yang cerah.
Setelah saling basa-basi mereka menikmati sarapan masing-masing.
Saat ini So Eun dan Tae ho sudah berada di mobil Tae ho, mereka dalam perjalanan menuju kantor So Eun.
"Aku masih penasaran apa alasan mu mempercepat tanggal pernikahan kita?" tanya So Eun setelah beberapa menit lalu terjadi keheningan di dalam mobil.
"Kalau aku bilang tidak ada alasan, apa kau percaya?"
"Tidak, pasti ada alasan yang mendasari tindakan mu"
"Baik, aku akan mengatakannya. Alasannya adalah... Karena aku ingin kita segera menikah."
"Tapi selama ini kamu malah terlihat santai-santai saja. Entah kenapa sekarang kamu terlihat buru-buru mempercepat pernikahan kita."
"Aku pikir sudah cukup aku main-main dan begitu juga dengan kamu. Aku tau kamu selama ini bermain di belakang ku dan keluargamu. Tapi aku membiarkan saja karena aku juga bermain juga di belakang mu. Namun sekarang sudah cukup bermainnya sekarang waktunya kita serius ke hubungan kita dan masa depan kita. Tae ho berkata dengan tegas dan ekspresi serius yang membuat So Eun tercengang.
Lama ya???
Hehehe maaf ya beberapa bulan ini hilang inspirasi untuk cerita ini.