Kimbum memberhentikan mobilnya di depan pagar sebuah rumah, ia turun dari mobil. Ditekan bel rumah itu. Setelah menunggu beberapa menit, terdengar suara seseorang."Siapa?"
"Saya" baru saja ia ingin memperkenalkan diri, terdengar suara pintu dibuka dari dalam, diikuti tonjokan seseorang pada wajahnya.
"Untuk apa kamu kesini" teriap papa So Eun setelah menonjok kimbum hingga tersungkur ke tanah.
Baru saja kimbum bangkit dari tersungkurnya ia kembali mendapatkan tonjokan di wajah namun sekarang datang bertubi-tubi bukan sekali seperti tadi.
Kimbum tidak berniat membalas, ini memang kesalahannya jadi ia pasrah dalam menerima pukulan itu.
Dirinya terus-terusan di pukul, badannya hampir mati rasa. Dalam keadaan menerima pukulan dari papa So Eun, kimbum mendengar ibu So Eun berteriak menyuruh suaminya untuk berhenti.
Beberapa saat kemudian pukulan tersebut berhenti, kimbum terduduk lemas di lantai.
"Pergi dari sini" teriak ayah So Eun.
"Izinkan..... saya.... untuk menjelaskan semuanya paman" kata kimbum sambil tersengal-sengal.
"Saya tidak ingin mendengarkan penjelasan apapun, saya hanya ingin kamu pergi dari rumah saya sekarang juga"
"Tapi.." belum selesai kimbum bersuara, ibu So Eun menghentikan.
"Pulanglah nak kimbum, biarkan papa So Eun tenang dulu. Apapun yang ingin nak kimbum jelaskan, nanti saja saat kondisi sudah stabil."
Mendengar itu kimbum memilih untuk mengikuti saran dari ibu So Eun, ia bangkit berdiri dengan susah payah sambil menahan rasa sakit di seluruh tubuhnya.
"Kalau begitu saya pamit bibi"
Kimbum berbalik menuju mobilnya sambil tertatih.
Baru saja kimbum memasuki mobil, ponselnya berbunyi tanda panggilan masuk. Saat ia lihat ternyata itu panggilan dari ibunya.
"Bum cepat ke rumah nenekmu, ibu diberitahukan kalau nenekmu jatuh pingsan baru saja."
Mendengar kabar neneknya dari sang ibu kimbum bergegas melajukan mobilnya ke rumah sang nenek tanpa memperdulikan lukanya.
Sesampainya kimbum di rumah nenek, mobil ayahnya sudah berada di sana dan ada mobil paman dan juga Tae ho di sana.
Kimbum bergegas masuk terburu-buru ke dalam rumah dan menuju ke kamar nenek. Saat akan sampai ia berjumpa dengan ibunya, sepertinya beliau mendengar suara mobilnya dan ingin menemuinya.
Ibu kimbum terkejut melihat keadaannya yang babak belur.
"Kenapa kamu babak-belur begini nak? Apa yang terjadi?"
"Nanti ku jelaskan Bu, bagaimana keadaan nenek sekarang?"
"Nenek pingsan karena syok, sudah di periksa oleh dokter. Katanya nenek akan segera sadar, jadi kita menunggu nenek sadar dulu sambil membersihkan wajahmu".
Jawab ibunya sambil menariknya untuk duduk di sofa dan beliau pergi mengambil kotak obat kemudian kembali lagi dan duduk di sampingnya.
"Jadi bisa jelaskan sekarang, kamu berkelahi dengan siapa, dan kenapa harus sampai berkelahi?"
"Buu, bisakah aku menjelaskan nanti!" Pintanya sambil memelas.
"Tapi.." baru saja beliau ingin protes, terdengar suara pintu terbuka. Papa kimbum keluar dari sana, sesaat beliau terkejut melihat kondisi anaknya yang babak-belur, namun kemudian wajahnya kembali datar.