Day, Month, Year.

1.4K 312 5
                                    

Setiap hari nya, aku dan Lalisa selalu menghabiskan waktu bersama. Sekedar mengobrol ringan, ataupun menyaksikan sunset di dermaga.

Aku pun selalu menyempatkan diriku ke dermaga di sore hari nya, meski jadwal kerja ku sangat padat. Begitu pun Lisa yang tengah mempersiapkan skripsi nya untuk segera sidang di bangku kuliah.

Umur ku dengannya terpaut 3 tahun.

Dan aku pun selalu sebisa mungkin mengantarkannya menuju kampus tepat waktu. Hingga tak terasa 6 bulan pun terlewati penuh makna.

Lalisa akhirnya lulus sebagai Sarjana. Dan mendapatkan gelar SH dibelakang nama nya. Dan tepat setelah selesai melempar topi toga nya...

Aku melamarnya.

Tak terduga ia menangis dengan wajah bahagia. Dalam hati aku pun berkata...
‘Kau pantas mendapatkan ini semua’

"Apa kau bahagia? " tanyaku

"Sangat! " Ia menjawab nya dengan antusias.

"Jadi, kapan kita bertemu dengan orang tua masing-masing? " tanyaku.

"Entahlah, kapan pun itu... Aku harap kau siap," ucapnya.

"Tentu, kau juga harus siap menghadapi ibuku yg cerewet." Kataku dan ia tertawa.

Lalu aku menggenggam tangannya, menuju ke parkiran. Tapi beberapa orang pemuda menghalangi kami.

Satu diantara nya maju mendekati Lisa, dan memberikan nya sebuket bunga besar.

"Selamat atas wisuda mu Lalice. Ini untukmu," ucap pemuda itu dan menatap Lisa dengan lembut.

Entah kenapa, melihat Lisa membalas nya dengan senyum membuat hati ku kesal.

"Kau akan ku ajukan magang di perusahaan ayahku. Kalau kau tertarik, chat aku oke? " ucap pemuda itu lagi.

"Tentu, terimakasih atas tawaran mu, kak Taehyung," ucap Lisa manis, ck aku tak suka melihat senyumnya terpatri untuk orang lain selain aku!

Pemuda itu mengedipkan sebelah matanya pada Lisa. Setelah itu, tiga pemuda itu pergi dari hadapan kami. Cemburu untuk orang-orang yang tak percaya diri, dan aku sedang tak percaya diri sekarang.

"Kau kenapa? Sejak tadi diam? " tanya Lisa padaku.

"Tidak ada," jawabku.

Dan dia mencebikkan bibirnya lucu.

"Kau cemburu ya? "

"Tidak"

"Dia hanya kakak tingkat ku dulu di SMA. Dia memang pernah meminta ku menjadi pacarnya, tapi aku menolak."

"Kenapa menolak? Dia lebih tampan dariku. Kau serasi dengannya," ucapku asal-asalan, entah kenapa untuk pertama kali nya aku kesal oleh hal sepele.

"Hey Taeyong...." panggil nya.

"Hm? "

Cup~

"Aku hanya mencintaimu saja."

Dan setelah mencium bibirku, dia berjalan lebih dahulu ke parkiran, meninggalkan ku yg termenung akan tindakannya barusan.

"Taeyong ayoo, aku sudah lapar," ucap Lisa dari kejauhan.

"Eh, i-iya iya." Dan aku menyusul nya cepat. Melupakan kecemburuan ku yg kini lenyap seketika.

Ah, aku bahkan tak mempunyai celah untuk kesal pada nya.

Dasar gadis itu.

—Publish on 30August 2019—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—Publish on 30August 2019—

©ayuuohh, 2019.

SENJA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang