Perjodohan

1.6K 317 21
                                    

Lisa pagi ini mengirim pesan padaku bahwa perjodohan nya dilangsungkan esok hari. Ini sudah hampir sepuluh hari kami tidak berjumpa. Aku benar-benar merindukan nya.

Karena Lisa ikut mempersiapkan kedatangan tamu sang keluarga lelaki dirumah nya dan juga ibu nya tak mengizinkannya keluar rumah sebelum bertemu lelaki yg di maksud kan ayahnya.

Dan bersamaan Ayahku pun menelpon bahwa ia sudah tiba di Indonesia sejak kemarin. Dan meminta ku bersiap mengunjungi rumah sang gadis yang akan dijodohkan dengan ku hari ini.

Baiklah, tenang lah Taeyong.

Setelah pertemuan ini selesai... Kau akan membawa kabur Lisa dan menikah dengannya di luar restu kedua orang tua.

Aku bahkan sudah cukup mapan untuk membiayai hidup Lisa dan hidupku. Lalu apa yang akan ku susahkan?

Aku terus saja bergelut dengan pemikiran ku. Hingga tak sadar aku sudah sampai di rumah keluarga besarku. Dengan Ayah yang sudah siap dengan setelan jas nya dan ibu yg sudah berdandan cantik menggandeng Ayah di samping kiri nya. Berdiri menunggu ku di depan pintu utama Rumah.

"Taeyong kau lama sekali. Kita sudah sedikit terlambat," ucap ibuku yang sudah mulai mengomel.

Dan kami bertiga pun segera menaiki mobil besar yang di sediakan Pelayan, dan melaju ke jalan besar menuju rumah gadis yang dimaksud ayah ku.

Dengan beberapa mobil bodyguard di depan dan belakang mobil yang kami naiki, mengawal Ayah. Seolah keberadaan ayah begitu penting di sini.

"Taeyong, suka maupun tidak. Kau tetap harus menikah dengan gadis itu. Jika tidak—" Aku memotong ucapan ayah.

"Jika tidak, aku akan dikeluarkan dari daftar pewaris tunggal di perusahaan Ayah. Aku sudah tau itu, jadi jangan di bicarakan lagi," jawabku dan membuat Ayah berdecak.

Tapi ibuku malah tertawa, menganggap anak dan suaminya seperti Tom and Jerry yang jika bertemu selalu adu mulut.

Cukup iya kan saja keinginan mereka... Tapi lihat saja nanti.

Aku akan bertindak semau ku dan memulai hidup baru sesuai kehendakku.

"Ingat Taeyong, kau harus bersikap manis dan menghargai seorang wanita. Suka atau pun tidak, dia adalah calonmu. Kau paham? " ucap Ibu lagi dan lagi.

Ini sudah keberapa kali ia selalu mengingatkan ku akan hal yg sama. Sampai kami tiba di kediaman Rumah rekan kerja Ayah ku itu. Rumah nya se megah rumahku. Aku sampai berfikir... Apakah pikiran ayah ku dan ayah gadis itu sedangkal ini, sampai masih harus bermain jodoh menjodohkan?

Padahal kehidupan mereka sudah terjamin perekonomian nya, hal apa yang mereka takut kan terjadi pada anak mereka? Aku benar-benar bingung.

Hingga aku keluar dari mobil, para pelayan terlihat berbaris rapi menyambut kami. Dan aku melihat Seorang Pria tinggi dengan wajah yang ceria ditemani istri nya yang bertubuh mungil dan tampak manis itu berjalan menghampiri kami di depan pintu utama.

Berjabat tangan dengan semangat, dan tawa renyah memenuhi lingkup keluarga ini. Beda dengan ku yang tetap menampakkan wajah datar dan biasa-biasa saja.

Omong-omong aku benar-benar merindukan kekasihku.

Setelah basa basi kecil itu, sang tuan rumah mempersilahkan kami masuk dan menuju ruang makan, menjamu kami karena kebetulan kami pun belum sarapan.

"Perkenalkan ini lah Putra ku satu-satunya. Namanya Taeyong Elbert," ucap Ayahku pada temannya itu. Dan aku mengangguk lalu sedikit tersenyum pada nya.

Saat kami mulai duduk di ruang makan, perempuan mungil tadi yg notabene nya istri dari teman ayah ku itu, membawa seorang gadis dan menuntun nya duduk di kursi persis di hadapanku.

Sepertinya inilah gadis yang akan di jodohkan denganku.

Aku melihatnya dari ujung kaki sampe kepala. Ia mengenakan sebuah gaun putih cantik dan sederhana, selaras dengan kulit putihnya.

Dan saat melihat wajah nya...

Deg!

Aku dan ia sama-sama terkejut.

"Perkenalkan, inilah putri ku satu-satunya. Namanya Lalisa Adlin Poetri," ucap Ayah gadis itu.

Detik itu senyum kebahagiaan tercipta di bibir gadis itu.

Mungkin ini yg dinamakan...

Jodoh takkan kemana.

—Ciee yg udah berhasil nebak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ciee yg udah berhasil nebak

Wkwk

—Publish On 1sept 2019—

©ayuuohh, 2019

SENJA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang