Janji Suci

1.7K 296 15
                                    

Setelah melalui tiga bulan masa magang di perusahaan yang ku pegang. Di luar dugaan ternyata Lisa sangat telaten dalam pekerjaan nya. Hingga tak butuh waktu lama untuk magang, ia pun menjadi sekertaris di perusahaan ku.

Perusahaan yg sedang kujalani ini adalah anak perusahaan dari. Perusahaan Utama ayah ku yang ada di Paris. Perusahaan utama itu masih di pegang penuh oleh kendali Ayah ku. Perusahaan itu akan jadi milikku saat aku dan Lisa sudah menikah. Dan di masa depan nanti, anakku dan Lisa akan menjadi penerus perusahaan tersebut.

Ayah meminta tiga cucu padaku. Yang ia rencakan 1 akan memimpin perusahaan utama milik Ayah di Paris. Satu nya memegang kendali anak perusahaan Ayah di Indonesia. Dan satu nya lagi mempimpin perusahaan milik Ayah Lisa.

Dan karena Lisa yang semula akan memimpin perusahaan ayah nya sendiri, akan menikah dengan ku... Maka untuk sementara waktu, anak laki-laki dari Paman Lisa lah yang memimpin perusahaan milik Ayah Lisa untuk mengganti kekosongan itu.

Dan sisanya telah di atur secara matang.

Sepuluh hari kedepan adalah upacara pernikahan ku dengan Lisa. Gadis itu terlihat gugup hingga aku memeluknya dengan kasih sayang.

"Semuanya akan lancar, jangan khawatir," ucapku padanya. Dan ia mengangguk tersenyum, meski masih ada tersisa sedikit kegugupan di wajah manisnya.

"Istirahatlah, sisanya biar aku yang urus," ucapku dan menepuk kepala nya lembut. Ia mengangguk kemudian melambaikan tangan padaku, setelah memasuki mobil van Ayahku untuk mengantar nya pulang.

Seminggu sebelum pernikahan, kami di larang bertemu. Ini sudah tradisi dari keluarga. Dan mau tak mau harus ku patuhi. Meski rasanya rindu ku tak bisa di bendung jika menyangkut masalah gadis itu.

Setelah melihat Lisa pergi dari pekarangan rumah ku. Kini giliranku yang merasa gugup akan hari esok. Takut melakukan kesalahan, atau semacamnya. Takut ada tragedi yg tak terduga misalnya.

Aku hanya takut kehilangan gadis itu, meski menghitung hari ia akan jadi milikku seutuhnya. Tak terasa hati berganti hari. Saat yang ku tunggu pun tiba. Yaitu berdiri di atas altar dan melihat Lisa berjalan menyusuri lorong gereja dengan tangannya di lengan Ayah-nya.

Kebahagiaan luar biasa untukku.

Saat ia berdiri di sampingku, dan menyanggupi pertanyaan-pertanyaan yang di lontarkan pendeta untuk kami.

Kemudian saling berhadapan satu sama lain, menyuarakan janji suci kami dengan lantang. Untuk menjadi pasangan hidup satu sama lain dalam ikatan yang abadi dan suci. Akan selalu ada saat susah maupun senang. Saat sehat maupun sakit.

Selamanya.

Dan setelah menyematkan cincin di jari satu sama lain. Kami pun berciuman. Kemudian melemparkan bunga untuk para hadirin yg hadir.

Selesai dengan acara itu semua, dilanjutkan dengan acara resepsi pernikahan kami di pinggir pantai, dengan Senja sebagai views nya. Saksi pertemuan dan persatuan ku dengan Lalisa.

Senja mengingat kan ku, bagaimana Lisa masuk dalam hidupku. Mencuri hatiku. Dan kini menjadi pendamping hidupku.

Semua nya serasa cepat berlalu.

Hingga saat Matahari di ufuk barat akan tenggelam. MC acara meminta ku untuk berdansa dengan Lisa. Sebuah tarian yang begitu menyejukkan mata.

Kedatangan Lisa mengajar kan ku akan semuanya. Bagaimana cara berjuang meski alam terus memberi cobaan. Bagaimana untuk mencintai meski kadang hati dan logika tak selaras untuk diikuti.

Aku hanya bersyukur Lisa adalah satu satunya gadis yang membuat senyum ku tak pernah luntur sedikitpun.

Kami menari dibawah Merah nya sang cakrawala. Dan indahnya deburan ombak di pinggir pantai. Dengan angin yang bertiup lembut menjadi nilai tambahan untuk semua keindahan ini.

"Terimakasih telah memenuhi janjimu untuk membahagiakan ku," ucap gadis itu. Aku tersenyum. Dan kemudian memeluknya.

"Apapun untukmu. Istriku."

—Publish On 3sept 2019—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—Publish On 3sept 2019—

©ayuuohh, 2019

SENJA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang