| Struggle |

2.4K 308 112
                                    

Warning! Crossdressing.
(Ini hanya bagian dari cerita, tidak ada maksud untuk feminism)

——————————

"The number you are calling cannot be reached at the moment, please try again"

"Nomor yang anda hubungi sedang tidak aktif, silahkan hubungi beberapa saat lagi"

Jimin menghela nafasnya panjang, pikirannya bertambah kacau karena Seokjin belum kembali dan nomornya tidak aktif sejak semalam.

Kelas terakhir Jimin siang ini baru saja selesai, ia bergegas pulang setelah mengabari pemilik cafe tempatnya bekerja untuk meminta izin karena ia merasa tidak enak badan.

"Tae.. kau dimana? Apa yang harus ku katakan pada paman dan bibimu" Gumamnya lirih, sambil berjalan keluar area kampus.

Pikirannya masih terus dipenuhi dengan hilangnya Taehyung, sahabatnya yang hanya memiliki seorang paman dan bibi di Daegu, karena kedua orang tuanya sudah lama tiada sejak Taehyung berumur tiga tahun.

"Park Jimin!" Seojoon berlari kecil menghamipiri Jimin yang tengah berjalan seorang diri melewati taman kampus.

Seojoon memang sengaja datang ke kampus berniat ingin bertemu dengan Taehyung untuk meminta maaf. -Katanya.

"Eh hyung" Jimin tersenyum kecil, jalannya gontai dan wajahnya terlihat pucat, menimbulkan pertanyaan di kepala Seojoon, biasanya si bantet ini selalu sinis dan marah-marah padanya, tapi sekarang tampak begitu lemah.

"Kau kenapa, Jim? Sakit?" Tanya Seojoon cemas.

Jimin menggeleng lemah. Seojoon mensejajarkan dirinya untuk jalan beriringan dengan Jimin.

"Hyung antar pulang, ya? Bahaya kalau naik bus sedang lemas begini, oh ya mana Taehyung? Sebenarnya hyung ingin bertemu dengannya"

Jimin menghela nafasnya, "Taehyung.. Taehyung menghilang sejak dua hari yang lalu, hyung" jawabnya lemah.

Mata Seojoon membesar, Taehyung hilang? Bahkan sebelum dia menculiknya?

"Hi-hilang? Bagaimana bisa? Ini pasti gara-gara CEO itu!" Geram Seojoon menyalahkan Seokjin. Tangannya mengepal seolah bersiap untuk meninju pria yang disalahkannya itu.

"Bukan, hyung. Mana mungkin gara-gara Seokjin hyung" Jimin membantah, tidak terima Seojoon menyalahkan Seokjin.

"Bisa saja kan, Jim! Aku harus menemuinya!" Seojoon melangkahkan kakinya dengan tergesa.

"Tidak hyung. Tunggu!"

Sementara itu,

"Kim Taehyung hilang? Itu sebabnya dia tidak datang ke kelasku dari kemarin?" Prof Bogum yang kebetulan berada tidak jauh dari Jimin dan Seojoon, tidak sengaja mendengar percakapan mereka.



▫️▫️▫️▫️▫️



"Mengapa terkejut, Taehyung? Kau masih mengenaliku?"

Seorang pria yang tak asing bagi Taehyung memasuki ruangan tempatnya di sekap, ia yakin pria inilah yang dipanggil 'Master'.

Pria itu berjalan mendekat dan duduk di tepi ranjang Taehyung, membuat namja lemah itu dengan nalurinya bergerak menjauh.

"Jangan takut, sayang. Master tidak akan menyakitimu" katanya lagi, menjulurkan tangannya untuk mengusap kepala Taehyung, namun Taehyung menolehkan kepalanya.

"Jangan menyentuh ku!" Teriak Taehyung.

Yang dipanggil master terkekeh, ia menoleh ke tempat tidur sebelahnya, tempat Soobin berada.

Sugar | JinV |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang