"Sabar mungkin belum waktunya"
|kekerasan
|BxBHari ini Minhee pulang sedikit larut dikarenakan tugasnya yang menumpuk, Oke bukan hanya itu dia sedang bermusuhan dengan orang orang yang menurutnya menyebalkan ditambah Pemberitahuan Ayah bahwa Ara akan pindah ke kampusnya besok. Ini sangat menjengkelkan
Saat Minhee pulang dia melirik gadis itu tengah tertidur di sofa, Entah itu sangat menganggu penglihatannya tapi dia juga tidak peduli, Baru beberapa langkah suara serak baru bangun itu tidur itu menghentikan langkahnya "Kakak udah makan? "
"bukan urusan lo" Minhee kembali berjalan lagi, namun dirinya terhenti karena Tangan Ara menahannya dengan senampan makanan. Iya dia menunggu Minhee dan menyiapkan pemuda itu makanan. Minhee otomatis menarik kasar tangannya membuat nampan berisi makanan itu kehilangan keseimbangan sehingga terjatuh ke lantai
Pecah Tumpah dan berserakan
Juga membuat Ara terkejut serta ketakutan. Namun Minhee nampak tak memberi reaksi apapun "Walaupun gue mati kelaparan, Gue gabakal pernah mau makan makanan lo! "
"Tapi kak-" sebelum kalimat tapi itu berlanjut, untuk kesekian kalinya Minhee memotong "Tapi, tapi Bacot banget sih anjing!! Berhenti deket deket sama gue! Lo ini budek apa gimana?! "
"makanannya mubazir kak"
"LO TAU ITU MUBAZIR TETAP AJA LO MASAK " Minhee berteriak lantang di depan Ara membuat gadis itu lagi lagi tersentak, takut Jeda beberapa saat
"Sini lo" suruh Minhee
"SINI GUE BILANG! "
Cepat cepat Ara berdiri dihadapan Minhee, tak berani menatap mata bulat yang melotot padanya "Duduk"
Ara merendahkan dirinya, Seperti yang Minhee bilang sebelum pemuda itu marah lagi padanya. Kakinya berlutut dengan Tubuh bergetar, Ara menutup Matanya mendengar suara gesekan dari pihak Minhee yang mana dia tengah menarik sesuatu
Lebih tepatnya ikat pinggang, Bibir Ara bergetar, suara gemerincing besi dari ikat pinggang itu berbunyi saling bertabrakan ketika dengan ringan Minhee melayangkannya
CTAK!
"AAAKH! " Ara meringis saat permukaan ikat pinggang itu dengan kerasnya menyentuh lengannya. Ah lebih tepatnya cambukan dari ikat pinggang yang tebal milik Minhee.
CTAK!
Ara menunduk merasakan sakit bertubi tubi saat Minhee lagi lagi mencambuknya tanpa henti bahkan lebih keras. "K-kak, U-udah!!!"
"hah? Kenapa? Mau ditambah? " Minhee semakin menjadi jadi, dengan sarkas dia melayangkan pukulan terakhirnya yang bahkan lebih keras Ara tak punya tenaga untuk berteriak in, dia hanya menangis karena sungguh rasanya sangat menyakitkan
"Ga usah sok lemah, gak mempan Jalang! "Minhee membuang Ikat pinggangnya disamping Ara meninggalkan Gadis itu terisak sendirian di ruang tengah rasanya hampir remuk menerima perlakuan seperti itu, Tapi Ara juga tidak boleh lemah seperti yang di bilang Minhee
Ini baru awal
Tanpa Minhee sadari gadis itu ambruk di karpet Ruang tengah
. . .
Ara Membuka pintu ketika suara bel membabi buta pendengarannya. Setelah bersih bersih tadi serta mengobati lukanya dia sudah bisa Berjalan tangannya membuka pintu menemukan seorang pemuda tampan diluar dengan wajah kebingungan menatapnya "S-saya Yunseong "
"Pacarnya kak Minhee? " tebak Ara, helas dia tahu setiap kali Minhee menelpon hanya nama kak Yunseong yang selalu dia dengar. Yunseong terlihat terkejut, sebagai mana Seharusnya gadis itu jijik dengannya karena punya pacar sesama jenis namun dia terlihat tenang dan menyuruh Yunseong masuk
Ara dengan ragu mengetuk kamar Minhee pasalnya yang tadi dia masih ketakutan. Dia beranikan dirinya yang dia dapat hanya umpatan kasar dari dalam, Yunseong sendiri yang harus mengetuknya.
Dan ya, Sukses terbuka dalam satu kalimat ini kakak
Ara telah menghilang dari penglihatan Minhee, baguslah dia juga sudah sangat jijik melihat wajah gadis kampung itu
Dia menarik Yunseong masuk ke kamar tanpa menutup pintu, menariknya untuk duduk di kasur dan tersenyum manis padanya. Jarang jarang Yunseong datang mengunjunginya bisanya hanya dia yang pergi
"kenapa kak? "
Yunseong tersenyum baru saja tersadar akan kemanisan senyum 'kekasihnya' dia mengambil ebuah paper bag yang baru saja ia bawa "Cobain dong, resep baru, Kamu pencoba pertama "
Minhee mengambil Sebuah minuman yang Yunseong sodorkan dengan semangat meminumnya namun sebelum itu "beracun gak? "
"ya enggak lah, nanti Mini nya kakak mati "
Minhee tertawa lalu meminum minumannya. Cukup manis dan Minhee menyukainya, apalagi ini bikinan Yunseong. Sumpah deh kalau bertemu Yunseong Minhee akan berubah 90 derajat lebih menggemaskan
"gimana? Suka nggak? "
Minhee mengangguk semangat
"Rasanya gimana? "
"Manis rasa strawberry, kakak tau aja kesukaanku" Minhee lanjut meminum Minumannya. Ditatap lucu oleh Yunseong "Boleh coba? "
Dengan polosnya Pemuda itu menyodorkan minuman membuat Yunseong tertawa gemas "Not the drink, I want your lips"
Sebelum Minhee sadar Yunseong sudah lebih dulu menuruti kemauannya sendiri
Dan dari luar
Ara sendiri menyaksikan adegan yang seharusnya tak dia lihat, seperti tanggapan Yunseong tadi. Bukannya jijik Ara malah cemburu
Kenapa Yunseong terlihat berbeda di tatapan Minhee?
Kenapa Yunseong lebih istimewa darinya?
dan
Kenapa Yunseong bisa merebut hati Minhee sedangkan dia tidak?
Entahlah
"Seandainya kakak bisa liat aku seperti liat kak Yunseong" - batin terdalam seorang Ara.


Kakak ganteng Jodohku
Dah ga ada yang mau di omongin
VOTE SAMA KOMEN WOOOYYY
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid • Kang Minhee
Fanfiction"kamu yakin nikah sama Minhee? dia kan Homo" Harus banyak cerita pedih yang dilalui Ara ketika statusnya telah berubah dalam sehari, Bukan permintaannya melainkan dadakan, Minhee Aldebaran telah menjadi suaminya Namun bukan itu yang penting, tak sep...