19

1.2K 181 14
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ara tak pernah sekalipun berpikir akan di peluk oleh minhee setelah kejadian mereka bertengkar. Gadis itu tak bergerak saat merasakan tubuhnya di peluk erat minhee

Sedangkan sang lelaki menghirup aroma baby cologne, happy berries dari tubuh yang di peluknya itu. Agak menggemaskan karena Ara sudah bukan anak anak dan dia tetap saja memakai hal hal berbau bayi

Bagaimana minhee tidak gemas

Ara pikir minhee tidur, namun suara napas minhee yang terdengar mendominasi membuat Ara tidak benar benar yakin kalau lelaki itu tak hanya sekedar memejamkan mata "Ra"

Tuh kan

"ya kak?" sahutnya menatap mata minhee dari bawah seolah ingin tertidur namn tetap dia paksa untuk terbuka "adeknya minta aneh aneh ya?"

Sumpah! Ara malu, minhee mendengarnya berbicara tadi, dan bodohnya dia berbicara banyak hal yang seharusnya minhee tak dengar "apa aja?"

"e-enggak, t-tadi itu cuma ngawur" Ara menyangkal, Jantungnya berdegup lebih kencang sekarang, Antara tidak percaya dan tak ingin percaya, Ara bingung. "jujur dikit tentang anak gapapa loh ra, gue ga bakal ngusir lagi kok"

Ara menatap minhee kembali, Sedikit merasa ingin bercerita banyak hal dan mengakui pertumbuhan anaknya, "jangan ketawain"

"ngapain ketawa in permintaan anak" kata minhee setelah tertawa sedikit, dia semakin mengeratkan pelukannya "adeknya pengen ngedusel " kata Ara ragu

Minhee kembali terkekeh sedangkan ara cemberut lalu memprotesnya, Soalnya tadi minhee sudah janji tidak akan tertawa, tapi dia tetap melanggar janjinya "ya udah nih "

"g-gimana caranya kak, Aku kependekan" pipi ara sudah panas dan sekujur tubuhnya serasa ingin meletus. Minhee selalu begitu membuatnya merasa malu dan senang disaat bersamaan

"adek... Sekarang gantian ya? Gimana kalo ayah yang ngedusel? Mau kan?" minhee beneran pengen bikin ambyar anak orang, soalnya sekarang ara udah seperti ga bernyawa setelah minhee coba ngomong ke perut datarnya "tuh di ijinin"

"gimana kakak tau kalo udah diijinin, Adeknya aja belum bisa denger?"

"kan telepati ra, Jangan remehin hubungan ayah dan anak ya!" minhee mencebikkan bibirnya kesal sambil menatap mata ara yang kian menghilang dibalik senyumnya "iya deh maaf"

Namun saat minhee ingin mendusel, Ponsel ara berdering dan itu mengganggu konsentrasi minhee, Dia mematikannya namun masih saja terdengar, kemudian dia memberikannya pada ara dan menyuruhnya mengangkatnya

Ternyata donghyun

"neng geulis dimana eta? Urang cariin kok ga ada di kamarnya mas yunseong? "

"ini lagi di kamar kak minhee, beberapa jam lalu baru pindah ke sini"

"alhamdulillah Ayah sama ibu pikir geulis udah pulang sendiri tengah malem, khawatir satu kamar".

Stupid • Kang MinheeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang