11

1.5K 193 68
                                    

Setelah mandi dan balik dari Sumur membawa sekantung baju basah, Minhee dan Ara kini berada di luar rumah hendak menuju ke kebun teh milik Donghyun tempat Ara sering bermain bersama dengan teman teman masa kecilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mandi dan balik dari Sumur membawa sekantung baju basah, Minhee dan Ara kini berada di luar rumah hendak menuju ke kebun teh milik Donghyun tempat Ara sering bermain bersama dengan teman teman masa kecilnya

Sekarang sama suaminya

Ahehew

Baru saja Ara mengunci pintu rumahnya saat Dentingan bel mengisi telinganya. Sontak Ara berbalik menemukan Minhee tengah duduk di atas kendaraan kayuh ontel milik Bapak dengan semangat mendentingkan belnya "Ayo Ra cepetan keburu siang!"

Ara juga bingung mengapa Minhee bisa tahu letak sepeda itu, Dan pertanyaannya terjawab ketika menemukan Pintu gudang yang terbuka sedikit, Suara bel itu kembali membuyarkan lamunannya

Ara segera berlari ke arah Minhee sedikit bingung dan ragu untuk duduk di bagian belakang "cepet, gue yang bonceng, lo duduk aja"

Gadis itu kemudian duduk di boncengan sepedanya merasakan Minhee yang mulai mengayuh sepedanya dan meninggalkan Rumah. Lelaki itu nampak sangat semangat mengijak kayuh sepeda dengan sepatu putihnya, sedikit berdiri agar laju sepedanya semakin bertambah

Ara jadi ketakutan, mana Minhee membawa sepedanya ugal ugalan hingga sempat oleng, mau tak mau Ara harus memegang sesuatu yang jadi tumpuannya. Karena tidak enak dia memilih memegang erat kemeja minhee

Minhee yang menyadari sedikit memelankan Laju sepedanya diiringi desiran angin yang berhembus dari ufuk timur membuat efek rambutnya beterbangan dengan indah.

Sama seperti dirinya namun beda tujuan beberapa orang memilih naik sepeda untuk ke sawah dengan topi dan peralatan yang lengkap, Lewat berdampingan denga Ara sekalian menyapa gadis itu

Tak jarang Minhee juga disapa

"jadi biasanya lo ke kebun naik apa?" tanya Minhee memperhatikan jalanan yang kosong sambil mengayuh sepedanya. "Jalan kaki"

"jalan kaki? Sejauh ini?"

"kan bareng temen jadi nggak kerasa jauh nya"

"kalo gue jadi lo mah mending tiduran aja dirumah"

"situasi kita beda kak"

"eh liat emang disini belum pake traktor?" Tanya Minhee mengalihkan perhatian ke pada Kerbau yang di pukul pantatnya agar mau jalan dan membajak sawah. Pemandangan ini, Mungkin tak pernah lagi Minhee temukan "belum, Traktor terlalu mahal Ga ada kiriman dari kota juga jadi masih pake kerbau"

Minhee kembali mengayuh sepedanya Semakin cepat hingga membuat Ara panik, bagaimana tidak Minhee dengan jail melajukan sepedanya kencang dengan posisi kenanan dan ke kiri secara acak dan diamalah tertawa disana. Awalnya Ara berniat terjun namun itu akan membuat Minhee nyungsruk ke sawah jika dia nekat melakukannya

Gadis itu hanya diam lalu mencengkram kuat kemeja Minhee membuat sang empu semakin tertawa girang dan membelokkan Sepedanya dari sawah ke perkebunan. "kak awas di depan ada motor! "

Stupid • Kang MinheeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang