Minhee menoleh ke Ara yang terlihat memegangi dadanya di dapur, Sejak tadi gadis itu tak fokus untuk melakukan apapun dia selalu saja memikirkan sesuatu yang membuat Pekerjaannya jadi terhambat
Ah minhee tak bisa memikirkan hal lain selain merasa bersalah
Apakah Ara masih memikirkan hasilnya? Tapi sejujurnya itu ada baiknya juga, Menunda lebih baik di umur mereka lagipula Minhee mencoba belajar mencintai Ara dan merima kasih sayangnya
Jika seseorang lagi lahir diantara mereka mungkin saja Minhee tak bisa belajar kan? Apalagi saat tahu Kasih sayang ibu kepada anak itu bagaimana "lo boleh marah sama gue tapi tolong jangan diemin gue Ra"
Ara tersentak saat suara Minhee membuatnya kehilangan fokus pada pikirannya, memang setelah testpack, Ara jadi tidak pernah bicara pada Minhee lelaki itu nampak seperti batu dalam hidupnya tak dianggap bahwa dia masih ada Ara hanya sibuk dengan pikirannya sampai lupa ada Minhee yang harus diajak berbicara
"ya udah gue minta maaf nih" Kata Minhee sambil menjulurkan tangannya, tapi tak digubris Ara, gadis itu hanya menatap tangannya yang bergelantung di udara tanpa niat membalasnya. Gimana ya Ara sedang mencuci piring, Minhee sih ga mikir
Tiba tiba pemuda itu berlutut "Gue ga tau harus ngapain lagi, pokoknya lo harus maafin gue! Lo mau apa? Minta coba bakal gue turutin! Lo mau bronis rasa cabe? Iya gue bikinin, lo mau bajak gue dengan chat kak Yunseong minta balikan? Oke nih hp gue! Lo mau ngacak ngacakin rambut gue? Gundulin kepala gue? Silahkan gue ga masalah, Lo mau berlian? Nanti gue beliin, tunggu gue gajian dulu! "
Ara kaget langsung mencuci tangannya dan menarik Minhee berdiri "nggak kak! Aku ga marah sama kakak, dan aku ga perlu itu semua"
"ya terus lo mau apa ra? Gue bingung harus ngapain disaat lo diemin gue! " kata Minhee sedikit lantang
"aku ga pernah ada niat buat diemin kakak, Maaf kalau kakak marasa begitu, Tapi sumpah kak Aku cuma banyak pikiran" Ara yang kehausan meminum salah satu Air yang tersedia di gelas dekatnya mencuci piring dengan ragu menatap minhee dengan gejolak di hatinya
"Gue belajar sayang sama lo ra, Seharusnya gue jaga lo Dan gue berpikiran untuk nerima lo apa adanya, Tapi gue banyak mau ya? Sampe lo kepikiran? Lo capek? " Minhee natap ara dengan tatapan sulit diartikan sedangkan ara menggelengkan kepalanya
"aku ga pernah kepikiran buat capek sama kakak, beribu ribu kali kakak sakitin atau bahkan kakak umpatin aku masih bertahan Dan sekarang saat kakak coba bangun hal baru, masa aku capek gitu aja? "
Minhee menaikkan pandangannya menatap manik coklat Ara sembari memancarkan perasaan baru disana "udah dimaafin? Maaf karena ga sadar dimasa lalu"
"itu bukan salah kakak aku paham, Aku ngerti rasanya" Ara tersenyum mengirim kehangatan pada Minhee yang perlahan juga tersenyum di bawah remang cahaya
Diantara Sayup sayup senyuman manis yang saling bertelepati, tanpa sadar Penglihatan ara buram, Telinganya tak mendengar apapun, Bibirnya yang tadi tersenyum menurun dan tubuhnya lemas, tiba tiba dunia terasa gelap
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid • Kang Minhee
Fanfiction"kamu yakin nikah sama Minhee? dia kan Homo" Harus banyak cerita pedih yang dilalui Ara ketika statusnya telah berubah dalam sehari, Bukan permintaannya melainkan dadakan, Minhee Aldebaran telah menjadi suaminya Namun bukan itu yang penting, tak sep...