"kamu yakin nikah sama Minhee? dia kan Homo"
Harus banyak cerita pedih yang dilalui Ara ketika statusnya telah berubah dalam sehari, Bukan permintaannya melainkan dadakan, Minhee Aldebaran telah menjadi suaminya
Namun bukan itu yang penting, tak sep...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Minhee menubrukkan diri pada kasur setelah Melewati hari hari yang penuh kejutan ini. Dia menghadap tengkurap lalu endengkur sebentar, Kemudian dengan Bodohnya menjambak rambutnya sendiri "Minhee goblok! Ngapain lo maafin kak Yunseong bajingan itu?!"
"kak Yunseong kan mau tunangan... Iya Kan? " Minhee menutup wajahnya dalam bantal, Biasanya dia akan menangis hatinya sakit, Dia tidak bisa menerima kenyataan ini
Tapi dia juga bingung, kenyataan apa yang dia tak terima??
Yunseong bertunangan atau... Dia berangsur normal??
. . .
Ara terdiam Menatap langit langit, Dia penasaran apakah Minhee sudah makan? Apakah Minhee sudah mandi?? Apakah Minhee sudah minum vitaminnya?? Itu memenuhi Pikiran sempit Ara
Gadis bodoh itu tengah meringkuk di kasurnya bingung ingin melakukan apa, tak biasanya dia seperti ini atau bahkan tak pernah. Rasanya aneh dan tidak menyenangkan, dia terus terusan mengurung diri dalam kamar. Sama sekali tak ingin keluar dari Ruangan serba putih itu
Karena dia menghindari Minhee
Sangat menghindarinya
Kemudian Ponselnya berdering menyimpan nama disana
Ibunya Minseo Tolak | Jawab
Dia menekan tombol di arah kanan, mulai mendengar suara Tetangganya di Desa sana. Sedikit senang karena Rindu yang mendalam Senyumnya tersinggung disana "Halo Buk?"
Mungkin kondisi jaringan disana membuatnya hening beberapa saat, Ara masih tersenyum dengan bahagianya. Dia bisa kirim salam ke Bapak, karena Bapak bahkan tak pernah menelponnya. Atau lebih tepatnya Bapak tak punya Hp
"Buk? Kenapa buk??"
Masih hening, samar samar disana Ada grusak grusuk entahlah mungkin mereka sedang pesta panen jagung.
