#Diza POV
Malam ini gue mulai bersiap membereskan semua perlengkapan gue karena besok pagi gue akan pulang ke rumah. Memang gue tinggal di asrama, tapi gue meminta ke nyokap buat kasih keringanan untuk pulang ke rumah setiap hari Sabtu dan Minggu, dan Senin pagi gue mulai balik lagi ke asrama. Nyokap sebenarnya sempat melarang gue dan bertanya alasannya kenapa gue memilih pulang seminggu sekali.#Flashback on
1 tahun yang lalu ...
"Ma, Diza gak mau ya tinggal di asrama. Kan Diza juga punya rumah, ada mama juga, kenapa Diza harus tinggal di asrama?" Gue kesal karena mama dengan seenaknya mendaftarkan gue ke asrama yang cukup jauh dari rumah tanpa meminta persetujuan dari gue, sekaligus gue sekolah di sana.
"Biar kamu itu bisa hidup disiplin, mandiri, gak bergantung sama mama terus" Jawab mama.
"Ya kan bisa dirumah aja" Gue mencari alasan.
"Pokoknya minggu depan mama sama papa bakal nganterin kamu ke asrama itu, sekalian minta dititipin ke pemilik asrama biar mastiin kalo kamu gak bisa kabur" Jawab mama sambil berjalan ke arah sofa dan mulai menyalakan televisi.
"Mama gak bisa gitu dong, kan Diza gak mau tinggal di asrama kok mama maksa sih?" Balas gue sambil ikut duduk di dekat mama, lebih tepatnya di atas karpet dekat sofa yang diduduki mama.
"Mama gak maksa kok, mama cuma masukin kamu ke asrama udah itu aja" Jawab mama terlihat santai "Kapan coba mama maksa kamu" Lanjut mama.
Gue yang kesal pun mengambil remote yang ada disamping mama dan mematikan televisi.
"Mamaa" Panggil gue.
"Apa sih Za? Kamu tuh udah gede gak cocok ya kalo kamu ngerengek-rengek kayak gitu" Mama menyentil dahi gue agak keras.
"Pokoknya Diza gak mau tinggal di asrama, mama itu kenapa sih" Gue melancarkan aksi gue untuk mulai membujuk mama agar gue tidak tinggal di asrama.
"Kamu ini bukannya seneng mama masukin asrama malah ngerengek gak mau" Ujar mama "Kenapa gak mau tinggal disana? Gak bisa main malem lagi, iya? Gak bisa nginep di rumah temen 4D kamu itu lagi, iya?" Tanya mama membuat gue kaget.
"Hehe mama apaan sih, Diza kan anak mama yang paling baik" Ucap gue menutupi kegugupan gue.
"Hmm ... Yang paling baik ya? Saking baiknya mama pengen kamu di pesantren yang jauuuuuuh banget dari rumah ini" Ucap mama sambil tersenyum penuh arti.
"Mama kok gitu? Mama emang mau jauh dari anak mama yang paling ganteng ini?" Tanya gue dengan nada heran.
"Mau, kalo jauh itu bisa bikin kamu jadi makin baik" Jawab mama "Udah ah mama mau masak dulu, bentar lagi papa kamu pulang" Mama pun mulai melangkahkan kakinya menuju dapur.
°°°°
Saat gue sama keluarga gue lagi berkumpul di ruang keluarga, gue mulai lagi mencari alasan agar gue gak dikirim ke asrama itu.
"Papa" Gue memanggil papa dengan nada yang sangat lembut, selembut sutra eaa.
"Ma, kayak ada yang manggil papa nih ma. Bau-baunya kayak ada yang minta sesuatu nih" Ucap papa pada mama dan berpura-pura tidak melihat keberadaan gue.
"Iya ya pa, mama juga ngerasain" Mama juga sama aja kayak papa.
"Ma, pa! Diza gak mau ke asrama titik gak pake koma!" Kesal, gue pun langsung to the point pada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menyangkal Rasa
Teen FictionDiza Arrayan Mahendra, cowok tampan dengan sikapnya yang dapat memikat banyak perempuan di sekolah maupun di luar. Dengan sikapnya yang mudah berbaur dan humoris ia lebih banyak memiliki teman dibandingkan dengan beberapa sahabatnya yang lain. "Cewe...