🥀 Bab 3🥀

9 6 0
                                    

Setelah itu gue berjalan ke stan makanan dan mulai membeli beberapa camilan. Cukup banyak makanan yang gue beli, gue pun kembali ke tempat dimana gue berkumpul dengan 4D. Dan mulai mendiskusikan pembicaraan tadi yang sempat gue tinggalkan.

°°°°

“Nih pesanan para pangeran!!” Gue memberikan kantong plastik yang berisi makanan itu di atas kursi yang terbuat dari batu.

“Thanks bab” Ucap Doni santai.

“Syalan nyet” Jawab gue sambil mengambil ancang-ancang untuk menonjok wajahnya, meskipun itu tidak mungkin gue lakukan. “Astagfirullah, maafkan hamba yang tampan ini karena telah berkata kasar.”

“Sok sucihh kamu a” Ucap Darrel yang sedang membuka bungkus makanan ringan yang gue beli.

“Aku memang sucihh wahai anak muda” Jawab gue mendramatisir.

“Bacot ah lo berdua, makanannya buat gue aja” Timpal Doni yang kesal karena drama yang gue dan Darrel buat. Ya, mau gimana lagi kan? Toh emang udah kelakuan kita begini.

Kami pun mulai memakan camilan sambil mengobrolkan hal yang akan kami lakukan beberapa hari lagi.

“Jadi yang ikut fix cuma bertiga? Lo bener gak mau ikut Dim?” Ucap Darrel membuka percakapan.

“Hooh, motor gue belom di servis kek nya. Udah lama kaga pake” Jelas Dimas membuat Darrel menganggukkan kepalanya.

“Oke, tempat di sirkuit sama waktunya siang?” Darrel mengalihkan pandangannya ke arah gue, dan gue pun hanya menganggukkan kepala, “Napa kaga malem? Kan lebih seru” Lanjutnya.

“Lo mau tanggung jawab kalo nyokap gue tau? Ntar bisa-bisa gue balik ke rumah sebulan sekali” Jawab gue kesal.

“Ada taruhannya kaga?” Tanya Doni pandangan matanya beralih menatap gue dengan tatapan dingin, seperti biasa.

“Kek nya kaga ada, soalnya si kutil kaga bilang apa-apanya” Jelas gue. Doni tampak berpikir namun tak lama kemudian merubah raut wajahnya seperti semula.

“Ya udah, selebihnya ntar aja di sirkuit biar lebih pasti. Dah gue mau cabut dulu” Ucap Doni dan melangkahkan kakinya menuju asrama sambil membawa dua bungkus makanan ringan dan 1 botol minuman.

Gue pun memutuskan untuk kembali juga ke asrama untuk mencari tahu tentang balapan yang akan terjadi beberapa hari lagi. Tidak biasanya si kutil anoa itu tidak memberikan taruhan, pasti ada sesuatu.

°°°°

#Azizah POV

Huh, kenapa berantakan lagi sih? Kan sering aku beresin. Keluhku dalam hati.

Aku pun mendengus kesal, pasalnya baju yang disimpan di lemari kini terlihat berantakan lagi. Ada baju yang terlipat, ada yang sudah tidak terbentuk lagi lipatannya. Huh, kenapa bisa? Aku pun mulai membereskan kembali semua baju di dalam lemari dengan rapi.

“Zah, masa ya kemaren malem aku liat Darrel ada di halaman masjid” Ucap Yasmin, sepertinya ia penasaran.

“Maen kali, masa iya dia shalat.” Aku pun membalasnya, tapi aku tidak mengalihkan pandanganku karena pakaian ku masih belum ku simpan rapi semuanya.

“Masa sih, kan biasanya juga kalo dia kesitu kan sama Genk 4D nya.” Jelasnya “Iya juga sih” Ucapku “Aku curiga dia mau kabur, oiya kemaren kan hari Rabu nah dia kan biasanya suka kabur lewat gereja, ya gak?” Tanyanya membuatku mengernyitkan dahiku.

Menyangkal RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang