16-Pengen 'Itu'

119 4 1
                                    

Brina mengernyit agar tidak ketahuan Brian. Ia pura-pura tidak tahu tadi orang yang di temuinya danjuga tidak ingin membuat Brian curiga.

"Siapa?" Tanya Brina dengan gaya bingung yang di buat-buat.

Brian menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Lah tadi kamu lari-larian kenapa kalau nggak ada masalah hem?" Tanya Brian lembut.

"Sengaja lari-larian soalnya dari kejauhan nih mata aku udah nangkep kamu lagi mesra-mesraan sama cabe-cabean!" Ucap Brina pura-pura kesal ia belum mau memberi tahu apa yang terjadi sebenarnya.

Brian terkekeh melihat tingkah Brina yang menurutnya lucu. "Lucu deh! Makin gemes!" Brian mencubit kedua pipi Brina.

Brina meringis. "Sakit ih Yan!" Aduh Brina dengan manja.

Brian lagi-lagi terkekeh. "Manja banget sih!" Kemudian Brian membelai pipi mulus Brina.

Brina menyentakan tangan Brian dari pipinya. "Nggak usah modus!"

Brian lagi-lagi terkekeh melihat ekspresi cemberut Brina. "Modus bukannya yang ada di pelajaran matematika ya?" Brian semakin gencar menggoda Brina.

"Modal dusta! Oh bukan, tapi modal wedus!" Brina berkata dengan sangat kesal.

"Hah? Apa wedus?" Tanya Brian bingung. Ambigu apa yang di katakan oleh Brina. Brian memang tidak mengerti apa itu wedus padahal itu adalah binantang.

"Kambing!" Teriak Brina kesal.

Brian mengerutkan keningnya. "Kamu mengatai suamimu sendiri?" Wajah Brian maju mendekati Brina yang sedang bersandar di kepala ranjang.

Brina mendadak gugup dengan jarak yang sedekat ini membuatnya keluh untuk berkata. Jangankan berkata bernapas pun susah. Debaran jantungnya semakin kencang ketika hidung Brian menyentuh hidung Brina.

Sialan! Umpat Brina dalam hati. Ia tidak menyukai situasi seperti ini karena tidak baik untuk kesehatan jantungnya.

Tatapan mata Brian turun ke arah bibir tipis Brina yang pink alami itu nampak menggoda di mata Brian. Brina yang melihat arah mata Brian rasanya ingin membukam mulutnya, tapi apa daya tangannya sudah di cekal oleh Brian entah sejak kapan ia tak merasakannya.

"Boleh?" Tanya Brian dengan suara seraknya. Sepertinya ia sedang menahannya hahaha autor ketawa nih.

Brina hanya diam mematung. Dan ya tanpa Brina sadari bibir Brian sudah menempel di bibirnya dan mulai melumatnya dengan pelan dan lembut tanpa berniat menyakiti Brina. Brian menyalurkan rasa cintanya kepada Brina sejak pertama ia melihatnya.

Brina masih diam mematung ia sangat terkejut apa yang di lakukan oleh Brian. Ini sudah kedua kalinya Brian mencium bibir Brina.

Namun lambat laun ciuman itu berubah menjadi panas Brian menggigit bibir bawah Brina dan reflek Brina membuka mulutnya karena ia kaget apa yang di lakukan Brian. Lidah Brian masuk kedalam mulut Brina dan mengabsen isi mulut Brina. Brina yang lama kelamaan terbuai dengan semua itu hanya merasakan kenikmatan.

"Aakkhhh-" Brina mendesah pelan merasakan kenikmatan yang di buat oleh Brian.

Brian menyudahi ciuman di bibir itu dan turun ke arah leher jenjang putih milik Brina ia menyesap dan menggigit leher Brina sampai menimbulkan kissmark.

Brina sudah mendesah daritadi membuat Brian bertambah semangat membuat kissmark di leher jenjang milik Brina. "Aaakkhhh-lam-a-la-ma kamuh ka-yak vam-pir!" Desah Brina. Brina masih saja bercanda di saat di buat enak oleh Brian.

Seketika Brina ingat sesuatu ia masih sekolah dan tak boleh melakukan ini. Ini adalah salah. Dengan sekuat tenaga Brina mendorong dada bidang Brian. Brian terlepas dari Brina dan menatap Brina dengan pandangan yang aneh. "Kenapa?" Tanya Brian sambil mengernyitkan alisnya.

Married With StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang