35 : The Day He Come

2.2K 431 58
                                    


"Aku mau ambil studi S3 di amerika. Kamu sanggup kita LDR?"

Yohan terdiam natap yuvin.

"Vin, kamu serius? Aku lagi hamil lho." kata yohan sambil berkaca-kaca.

Yuvin ngelus kepala yohan. "Ya i know. Tapi aku pengen lanjutin pendidikan aku di sana, han. We will be doing ldr, can you?"

Yohan cuma diam sambil nunduk. "No, i think i can't."

Yuvin narik yohan ke pelukannya. Ditenanginnya yohan yg lagi nangis itu.

"Hey, it's okay..." kata yuvin sambil elus kepala yohan.

"Why?"

"Because that is just your birthday jokes." kata yuvin sambil ketawa. Yohan ngelepas pelukannya dan mukulin dada yuvin.

"How dare you!" yohan ngambek lalu ngepout bibirnya.

"Hahahah. Lucu banget sih."

Yuvin berhentiin tangan yohan, dan kecup bibir yohan—nggak, tepatnya lumat. Cukup lama, sampe yohan pukul dada yuvin pertanda dia mulai kehabisan pasokan udara.

Yuvin terdiam liat yohan yg sekarang. Di depannya, yohan dengan muka yg polos natap yuvin. Tapi bukan itu yg jadi objek salfoknya yuvin, tapi bibir yohan.

Yuvin liat wajah yohan, bibirnya merah pink, ada liur yg ngalir di sudut bibirnya, pipi dan telinga yohan merah, jangan lupakan mata bulat yohan yg natap polos ke yuvin.

"Kamu cantik banget malam ini." kata yuvin, reflek.

Yohan nunduk, malu. "Apasih vin."

"Can i?" tanya yuvin sambil senyum penuh arti ke yohan.

"Nggak kasian sama dedek bayinya?" Balas yohan.

"Ah, no no. Maybe you must to satisfy me." kata yuvin, senyum miring.

"Maksudnya?" yohan nggak paham maksud yuvin.

Yuvin nuntun tangan yohan ke arah paha dalamnya—bukan, maksudnya tengah pahanya.

"Dia udah bangun, karena kamu."

×××

"Kak yuvin ngapain sih di kamar yohan? Lama amat anjir gue kan nggak sabar potong tumpeng." omel sihoon yg udah gelisah nunggu di ruang tv sama yg lain.

"Tau anjir yuvin lama amat. Udah setengah jam beloman juga kelar urusannya." suji ikut-ikutan.

"Coba susul deh ji, yuvinnya. Atau lo hoon, atau siapa kek gitu?" kata yuri, yg juga udah mulai bete. Dia, seungyeon, sama peak dari tadi udah bosen aja padahal mereka udah maen petak umpet rame-rame, tapi tetep gabut nungguin urusan yuvin.

"Ah mager. Udahlah kita makan duluan aja dari pada nungguin dua manusia itu." balas suji. Dia sebenernya udah laper dari tadi.

"Gue boleh pulang duluan? Masih mau revisi." akhirnya donghyun angkat bicara.

"Nggak! Nggak ada yg duluan-duluan di sini! Semuanya harus sama-sama! Makan sama-sama, pulang juga sama-sama!" kata sihoon, kambuh maungnya.

"Sabar hoon." hangyul yg duduk di samping sihoon nenangin ukenya itu.

Sihoon nyender ke bahu hangyul. "Gue capek gyul."

"Iya iya. Udah, sini istirahat aja." hangyul pegang bahu sihoon dan benerin posisi nyendernya sihoon jadi ke dadanya.

"Kalo pacaran jangan di sini dong njir. Gue sebagai jomblo 27 tahun ga ridho nih." saut peak dari karpet bulu-bulu depan tv.

"Bilang aja iri." balas hangyul.

asdos ; yuvin x yohan[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang