♡4

1.7K 171 5
                                    

Seokjin terbangun dari tidurnya, disampingnya ada namjoon yang masih tertidur dengan pulas mengingat kemarin mereka terlalu asik mengobrol sambil cuddling dan juga menonton horror di channel online.

Seokjin menatap namjoon, tubuhnya ia dekatkan pada tubuh namjoon ia menjadikan tangan namjoon sebagai gulingnya, ia menatap wajah namjoon yang masih tertidur, ia pegang dan usap pipinya lalu tergelitik sendiri saat menusuk-nusuk pipi namjoon dengan telunjuknya untuk membuat dimple di pipinya.

Seokjin tak sadar bahwa sebenarnya namjoon sudah bangun, ia terlalu asik memainkan pipi namjoon dan namjoon pun hanya terdiam sambil menutup matanya lalu ia mendekap tubuh seokjin dalam pelukannya. Seokjin kaget, ia sedikit bergetar karena ulah namjoon namun pada akhirnya tersenyum dan menikmati pelukan pagi hari itu. "good morning my baby jinseok" kata namjoon dengan suaranya yang masih belum terkumpul.

"morning too namu" jawab seokjin sambil menyenderkan kepalanya di dada bidang namjoon. "namu jangan pulang, tinggal disini aja sama aku" gumam seokjin sambil menggeliat manja di pelukan namjoon.

"jinseok gak suka tinggal sendiri?" tanya namjoon, ia mendekap seokjin lebih erat lagi layaknya guling pribadi miliknya. seokjin menggeleng, "jinseok suka namu disini. semua ada yang nemenin" jawab seokjin. Namjoon terkekeh kecil lalu mengusap surai seokjin perlahan, "iya sayang. aku gak akan kemana-mana kok" jawab namjoon.

"ayo bangun, kita sarapan" seokjin menengok kearah namjoon lalu mengusap lagi pipi namjoon. namjoon malah mendekap seokjin lebih erat lagi, "cium dulu" katanya.

"ih namu minta cium aja" balas seokjin.
"yaudah aku tidur lagi" kata namjoon dengan santai.

"kim.nam.joon"

"kim.seok.jin"

"Yaudah deh cium tapi habis ini cuci muka terus ke bawah ya aku mau siapin dulu sarapan" seokjin lalu memegang pipi namjoon, ia mencium bibir namjoon agak lama lalu menatapnya sambil tersenyum, namjoon tersenyum lalu ia mencium seokjin kembali seperti yang barusan seokjin lakukan padanya. "curang, gak ada ada pemberitahuan cium dua kali tuh" seokjin mengembungkan pipinya duduk di kasur sambil meregangkan badannya dan siap pergi memasak sarapan didapur.

"masak yang enak yaaa sayang!!!" teriak namjoon saat seokjin sudah terlebih dahulu meninggalkannya yang masih tertidur di kasur untuk pergi memasak didapur.

Namjoon selesai membasuh muka dan menggosok giginya lalu turun kebawah dan mengambil gelas untuk meminun air putih dan duduk dikursi meja makan sambil menunggu seokjin memasak.

"yakin nih jinseok gak butuh bantuan aku?" tanya namjoon.

Seokjin menggeleng sambil sibuk membalikkan roti bakar yang diolesi selai stoberi itu, "gak butuh tuh, terakhir kali namu bantu aku masak, apartemenku hampir kebakaran karena namu salah memutar sumbu kompor" jawab seokjin dengan santai.

dagu namjoon meleset dari sandaran telapak tangannya. yang dikatakan seokjin barusan membuat namjoon terdiam sambil terkekeh kecil, "sorry,jinseok" katanya sambil meminum lagi air putih yang masih tersisa di dalam gelasnya.

"namu, yoongi bilang padaku. kalau aku dan namu punya anak, pasti dia akan menjadi seseorang yang jenius disukai banyak orang dan tampangnya yang rupawan. Yoongi bilang dia tak masalah jika aku memilikinya dekat-dekat ini" kata seokjin.

air yang belum sempat namjoon minum bahkan masih mengantri untuk masuk ke tenggorokannya tersembur keluar seperti api yang disemburkan dengan ganas oleh seekor naga. "j-j-jinseok, aku bahkan masih 24 Tahun untuk memiliki seorang anak kecil yang selalu merepotkan dan merengek meminta permen tiap kali diajak ke supermarket. Yoongi sialan itu beraninya berkata seperti itu didepanmu, kuhajar dia kalau ketemu nanti" umpat namjoon didepan seokjin yang hanya tertawa mendengar umpatan namjoon.

BABY JINSEOK and HIS MOONCHILDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang