BABY JINSEOK and HIS MOONCHILD

♡8

Seokjin sedang duduk di pinggir koridor sendirian menunggu yoongi yang belum juga datang. ia melihat banyak mahasiswa yang sedang nongkrong dipinggiran koridor, ada yang sekedar mengobrol sampai membaca buku materi kuliah. 2 jam yang lalu ia pisah dari Namjoon karena namjoon punya urusan lain di fakultasnya, ia pamit kepada seokjin yang terus-terusan menempel padanya hingga terpaksa jurus 5 bungkus tteokbokki keluar dari mulut namjoon yang akhirnya seokjin pun melepaskan namjoon dan membiarkannya pergi untuk mengurus kegiatannya.

Dari arah taman kampus, Jimin melihat seokjin yang terduduk sendirian di koridor itu lalu entah apa yang merasukinya ia menghampiri seokjin lalu bersandar di tiang koridor, "Kim Seokjin!" panggil jimin dengan nada cueknya. Seokjin memalingkan muka kepada jimin lalu mengerutkan dahinya,

"Ah, maaf tapi siapa?" jawab seokjin sambil menatap jimin bingung. Jimin menghela nafas kasar lalu melipat kedua tangannya.

"Si Namjoon gak ngasih tau tentang gue ke elo gitu?" tanya jimin lalu ia akhirnya duduk disamping seokjin dengan jarak yang sedikit berjauhan. Seokjin menggeleng kecil sambil mempoutkan bibirnya. "Gue jimin, temen namjoon semasa SMA dulu!" katanya. Seokjin hanya mengangguk.

"kak jimin ada urusan apa sama aku?" tanya Seokjin. Jimin mendecik lalu ia berdiri menghadap seokjin, "terus terang aja sih ya. gue tuh gak suka sama hubungan lo dan namjoon. annoying banget tau gak?" kata jimin.

Seokjin terdiam dan raut wajahnya jadi murung, "tapi, lo pantes dapetin si namjoon karena emang dia pelindung abadi banget! apalagi cocok sama kasus kelam lo waktu SMA kan, namjoon pas banget jadi pendamping lo!" sambung jimin lalu tersenyum kecil namun seokjin tau kalau itu fake smile.

Seokjin mengerutkan dahinya lagi lalu menatap jimin tak mengerti, "tau darimana soal masa lalu aku?" seokjin menatap curiga kepada jimin.

"ya siapa lagi lah kalau bukan temen lo si es busuk yoongi itu. dia ketemuan sama namjoon waktu itu, ngebahas soal elo! gue dengerin aja sih ga komen apa-apa. yang jelas sekarang gue udah ikhlas kok lo sama si nam----"

"kak, maaf. tapi aku harus pergi sekarang" Seokjin membungkuk kepada jimin lalu ia bergegas pergi dengan raut wajah yang seperti ingin menangis, jimin yang melihatnya hanya menatap heran lalu mengangkat kedua bahunya tak peduli dengan urusan seokjin yang pergi entah kemana.

Seokjin berlari menyusuri kampus mencari keberadaan yoongi, ataupun namjoon. Dirinya sekarang sedang marah dan juga malu, kenapa yoongi membeberkan masa lalunya tanpa seizin seokjin terlebih dahulu apalagi ia beberkan kepada kekasihnya kim namjoon. Seokjin takut jika namjoon menjadi jijik kepadanya.

"Seokjin-ah!" teriak yoongi yang melihat seokjin berlari seperti orang kebingungan. Seokjin menatap yoongi lalu ia berlari kearah yoongi dan air matanya tak kuasa lagi untuk dibendung. ia menangis sambil berlari dan setelah berada di depan yoongi, Seokjin dengan reflek menampar pipi yoongi lalu menangis didepannya,

"Yoongi tega, Kenapa kamu membeberkan semua masa lalu aku didepan Namjoon dan Senior Jimin? Yoongi ga ngerti perasaan aku! aku malu gi! kamu tega membeberkan semuanya tanpa seizin aku. aku benci yoongi!" teriak Seokjin sambil menangis. orang-orang yang ada disekitaran yoongi dan seokjin akhirnya terfokus dan teralihkan kepada seokjin yang sedang menangis itu termasuk Namjoon yang sedang berjalan denvan temannya yang baru saja menyelesaikan tugas kampusnya.

"Joon, yang nangis itu pacarlo kan?" tanya jackson teman namjoon. Namjoon hanya mengangguk lalu memperhatikan seokjin dan yoongi sebelum ia menyusulnya.

"Bukan gue yang mau seokjin-ah! Kim Namjoon yang menyuruhku datang tepat saat kau menangis bertemu si ken bangsat itu lalu dia yang menyuruhku bercerita dan dia juga berjanji akan menjaga mu dari bahaya yang ada!" Yoongi berusaha memegang tangan seokjin namun naas tangannya selalu di tolak kasar oleh seokjin yang masih menangis.