"Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi"
Seokjin mendecak kesal saat sambungan telefon kepada Jimin sudah 15x tak diangkat oleh Jimin. Ia melempar handphonenya ke kasur lalu turun kebawah dan bertemu dengan anjing-anjingnya.
"Moni yaaa, Jjanggu yaaa main sama papa sini" kata Seokjin sambil membuka pintu rumah anjingnya dan disambut dengan gonggongan penuh antusias dari kedua anjing itu. Salah satu pelayan rumah menghampiri Seokjin menanyakan apa yang ingin Seokjin makan untuk sarapan dan makan siang dengan sopan.
"Ramyeon, dengan kimchi saja. Untuk makan siang, nanti kufikirkan kembali. Sarapannya tolong taruh didepan meja televisi ya." Kata Seokjin tak menengok kearah pelayannya dan sibuk menggusak-gusakkan wajahnya di bulu anjing-anjingnya itu. Pelayan rumahnya pun mengangguk mengerti dan membungkuk setelahnya pergi meninggalkan Seokjin yang sedang bermain dengan para anjingnya.
"Moni-yaa.. Jjanggu-yaa.. tebak kenapa kak Jimin kenapa tidak mau mengangkat teleponku ya...? Padahal aku kesepian sekali hari ini, Yoongipun sama saja, hari ini papa sendirian sampai daddy kalian pulang" katanya mengajak ngobrol kedua anjingnya sambal kadang memeluk erat kedua anjingnya itu.
Seokjin menghela nafas kemudian ia mencium anjingnya satu persatu sebelum keluar dari kendang anjing dan pergi menonton TV di ruang televisi.
--
Yoongi memakai jaket kulit hitam tebal, kacamata hitam menutupi matanya yang sangat suntuk karena tidak bias tidur memikirkan Jimin juga perintah dari Namjoon, juga rambut yang sedikit berantakan. ia memasuki kantor Namjoon dengan mukanya yang dinging, disambut dengan pandangan orang-orang yang melihat dirinya dengan tatapan takut dan merinding. Yoongi sudah seperti penculik anak yang salah masuk ke gedung perusahaan.
"Ada apa dengan mu Min Yoongi?" tanya Namjoon yang masih memegang selembaran kertas berisi proposal penting. Yoongi menghela nafas, "bukan urusanmu, senior.. oh tidak maksudku, Bos. Hanya sedikit masalah kecil dalam kehidupan pribadi" jawab Yoongi yang langsung duduk dikursi depan meja Namjoon tanpa permisi.
"Ada hubungannya dengan Park Jimin?" tanya Namjoon. Yoongi tak segera menjawab dan hanya terdiam memandang Namjoon dengan tatapan dingin, "Bisa kita mulai saja inti dari kenapa kau memanggilku ke sini?" Yoongi segera mengalihkan pembicaraan masalah Jimin dan mulai serius dengan Namjoon yang ada didepannya.
Namjoon terkesiap, mengerutkan dahinya penasaran namun ia segera mengangguk sambil menghela nafas kecil. "CCTV kota hari ini merekam mobil Jung Hoseok kembali masuk kejalur mansionku dengan 4 mobil yang mengikuti dirinya. Aku asumsikan 4 mobil yang ada dibelakang mobil dirinya adalah bawahan atau suruhan yang memang mengikuti Hoseok" kata Namjoon lalu memperlihatkan hasil video CCTV yang ada di tablet pintarnya itu.
Yoongi hanya terdiam menyimak sambil menonton cctv sesudahnya ia mengangguk, "Lalu?" tanyanya.
"Tugasmu hari ini hanya mengawasi pintu gerbang mansion dengan beberapa ajudanku yang sudah aku suruh untuk menunggu di depan gerbang mansion, Kau akan Bersama Seokjin di dalam mansion sampai aku pulang bekerja. dengan kata lain, Yoongi... tolong temani Seokjin hari ini disana, kau bisa mengajak Jimi---"
"Baik, aku permisi sekarang" Yoongi memotong perkataan Namjoon yang belum sempat menyelesaikan kalimatnya itu yang membuat Namjoon semakin bingung, pasti ada yang tidak beres antara Min Yoongi dan Park Jimin.
Merasa memang bukan urusannya, Namjoon memilih bungkam dan tidak mau ikut campur masalah hubungan seseorang dan mulai kembali bekerja dengan sangat serius sesudah ia mengecek handphonenya, terdapat satu buah pesan singkat bergambar dari Seokjin yang tengah memperlihatkan dirinya tengah memakan ramyun dengan nikmat.
(nanti ini buat foto)
from my jinseok
> Nyam nyam nyamm.. ramyun enak sekalii!!!
> Namu jangan lupa makan ya biar semangat kerja!
> Jinseok rindu! hing hing
> Namu, kenapa kak Jimin tidak mau mengangkat teleponku yaaa? hiiinggg
Namjoon tersenyum melihat wajah Seokjin yang imut sedang melahap makanannya. Merasa terlalu tenggelam menikmati wajah Indah suaminya itu, Namjoon mengecup kecil ponselnya saat ia memperbesar foto Seokjin lalu terkekeh sesudahnya. Ia membalas pesan Seokjin dengan foto dirinya lalu kembali bekerja lagi.
"Harus semangat Namjoon-ah, demi si cinta yang ada dirumah" gumamnya lalu meregangkan tubuhnya dan membaca laporan laporan perusahaan kembali.
--
"Seokji-ah!!!!" teriak Yoongi di depan pintu rumah Seokjin. Seokjin langsung berlari menghampiri suara yang sangat ia kenal itu dengan wajah yang sumringah! "Uwaaaaa, Yoongi!! Kak Jim---"
"Hanya ada aku, anak bodoh" kata Yoongi sambil menggaruk-garukkan kepalanya lalu menghela nafas dan berjalan menghampiri Seokjin. Seokijn mengembungkan pipinya, "kemana?" tanyanya.
"Sedang bertengkar" jawab Yoongi lalu merangkul Seokjin masuk kerumahnya. Seokjin memukul tengkuk Yoongi sambil berdecak, "KENAPA HAH? BAIKAN SEKARANG JUGA AKU INGIN BERTEMU KAK JIMIN!" teriak Seokjin memarahi Yoongi. Yoongi tersenyum jahil disebelah Seokjin, "Aigoo.. sudah lama tidak dimarahi Kim Seokjin" katanya.
"MIN YOONG---"
"Jinnah, aku minta soju 2 botol boleh?" kata Yoongi menatap Seokjin dengan tersenyum, tapi matanya sendu. Seokjin langsung menatap Yoongi

KAMU SEDANG MEMBACA
BABY JINSEOK and HIS MOONCHILD
Fanfiction"aku sayang namu pokoknya" .. .. "aku benci namu!!!" .. .. "namu aku ingin tteokbokki" .. .. "namu aku gak mau yang pedes!!!" seokjin atau yang lebih sering dipanggil jinseok oleh kekasihnya kim namjoon adalah manusia yang sangat manja dan juga mood...