Wonshik masuk ke kelas dengan raut bahagia meski kantung mata membayang di wajahnya, minggu kemarin adalah hari ulang tahun adiknya, dan tadi pagi adiknya itu memamerkan hadiah pemberian Wonshik pada keluarganya. Sepertinya hadiah yang dia beli, tentu saja sesuai saran dari Taekwoon, sangat disukai oleh adiknya, bahkan adiknya yang lain juga merengek pada Wonshik agar diberikan jenis hadiah yang sama.
" Pagi Taek, loh...kenapa lesu begitu?" Tanya Wonshik pada teman sebangkunya yang tumbem sekali pagi ini terkantuk-kantuk, padahal biasanya dia akan mengobrol dengan beberapa siswi atau membaca novel, iya novel bukan teks book seperti tipe murid rajin.
" Ngantuk, tadi malam habis nemenin papa nonton piala dunia. Mana kalah taruhan, duh...harus beli kue kesukaannya papa nanti pas pulang." Gerutu Taekwoonsambil sedikit menekuk wajah.
Wonshik yang terkejut buru-buru duduk dan bertanya pada Taekwoon yang masih meletakkan kepalanya di meja, " Kamu nonton bola? Serius?"
Mata Taekwoon yang sipit dan hampir tidak kelihatan itu langsung melirik ke arah Wonshik dengan pandangan dikejam-kejamkan.
" Kenapa? Gak percaya kalau aku juga suka nonton acara olah raga?"
" Ya bukannya gak percaya. Kamu nontonnya bukan hanya untuk melihat pemain yang keren saja kan?" Tanya Wonshik lagi.
Taekwoon yang tadinya merasa mengantuk buru-buru menegakkan badannya, " Heh! Gini-gini aku juga masih bisa olahraga dan nonton acara olahraga ya. Bahkan tes lari kemarin nilaiku yang paling bagus di kelas ini kan?"
Wonshik menganggukan kepalanya kala mengingat hasil test olahraga beberapa waktu lalu Taekwoon cukup membuat sekelas terkejut dengan kemampuannya dalam berolahraga, bahkan nilainya masuk kategori sempurna dibandingkan siswa yang digadang-gadang sebagai atletnya kelas mereka.
" Hanya terkejut saja, kamu juga mengikuti acara piala dunia padahal kemarin-kemarin tidak se-antusias anak-anak. Kukira kamu hanya tahu yang berhubungan dan disukai anak perempuan saja."
" Kalian yang tidak pernah mengajakku ngobrol soal olahraga dan game, padahal aku juga mengikuti itu." Balas Taekwoon sambil kembali meletakkan kepalanya di meja.
" Game? Kamu juga main game? Game apa saja?"
Lalu obrolah mereka berlanjut dengan cukup seru saat membahas tentang game yang saat ini sedang digemari banyak siswa, bahkan mereka berdua tidak menyadari jika guru matematika mereka telah memasuki kelas, hingga mereka ditegur dan terpaksa berdiri di luar kelas selama lima belas menit.
![](https://img.wattpad.com/cover/198896252-288-k63736.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
If I say I love you bro
Fanfic"Karena laki-laki yang feminim tidak selalu gay dan laki-laki yang tampak macho belum tentu straight" -Coming Out '15