Kecuali jika diobati.
Tapi obatnya sulit untuk,dicari.
"Masa kita harus cari?"
"Jangan,jika kita.....bagaimana dengan dia?"
Kembali menatap pria itu dari kejauhan
"Aku pikir salah satu dari kita yang akan mencari obatnya"
"Aku pikir aku saja yang akan mencarikan obatnya" tungkas angkasa
"Kau,jaga dia oke?"
Nasha takut jika sesuatu hal terjadi pada angkasa,dia sudah merasa gagal jadi yang tertua.
"Baiklah"
Kini sorot mereka melihat sosok pria terbaring di ranjang tak berdaya.
"Oh iya!"
🌲🌲🌲
[Pukul 16.00 PM]
Kelopak mata nashta berbinar binar begitu melihat sesisi gudang yang diluar kata luar biasa ini.
Ternyata ada gudang se mewah ini?
Benar benar sangat...
"Kenapa kau baru mengajakku kesini?"
Hanya ada senyum canggung angkasa.
"Ada apa sih?"
"Nashta,kau harus mempelajarinya.Alat alat disini akan berguna kelak dan akan kau gunakan" jelas angkasa berbicara sedikit sendu sebelum kepergiannya nanti malam
"Perhatikan baik baik.."
Àngkasa mulai berbicara memperkenalkan alat alat digudang ini kepada nashta"Ini...tombol untuk membuka alat yg ada didalam kotak bear itu" angkasa memperlihatkan tombol merah yang ada di pojok gudang itu.
"Didalamnya ada sebuah pasir,dan ketapel"
Angkasa beralih melihat yang lainnya.Nashta juga
"Ini ponsel?" tanya nashta yang sekarang mendapati sebuah benda kotak seperti ponsel tapi tebal.
Yang diujungnya ada sebuah bulatan kecil.
Angkasa mengambil alih benda itu."Ini alat pendeteksi"
"Alat ini untuk mendeteksi apakah ada zombie disini atau tidak"jelas angkasa
"Jika kau ingin mengecek ada zombie atau tidak kau bisa tekan tombol di ujung sini"angkasa memperlihatkannya pada nashta
Dia melanjutkannya."Tapi dengan syarat,disekitarmu harus sepi...karna zombie sensitif dengan suara"
Angkasa menggidikkan bahu."kau harus ekstra hati hati"
Angkasa menghembuskan nafas panjangnya.
"Dan ruangan ini...dimana awal dari semua kinerja alat ini bekerja--"
Angkasa terhenti sebentar,dan mengucapkannya dengan hati hati.
"Kecuali jika ada darah yang menempel di bagian rumah ini,walau sepoles dan setetes darah saja,kinerja itu akan berhenti"
"Dan,hanya ada satu kesempatan"
Angkasa menjelaskan semuanya.Ia hanya mau nashta selamat.
Dan bisa kembali.
"Kau....percaya padaku kan?" tanya angkasa pada nashta
"Aku akan kembali..."
"Aku pasti kembali"
Nashta tersenyum.Bahkan ia tak tau bahwa senyumannya yang akan menjadi terakhir kali angkasa lihat.
'Aku pergi bukan karena obat itu,tapi karenamu'
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Open
FantasiJangan buka itu.Kau akan mati ]🔪Ryujin,Mingyu,Yeonjun,Junkyu,Ye Eun,Wooyoung] [Penuh dengan teka teki yang sangat rumit]