Jam masih menunjuk pukul 05.30 pagi, tetapi Nasla sudah siap dengan seragam sekolahnya.
Bukan tanpa alasan, Nasla melakukan itu karena ingat hari ini dirinya tidak bisa berangkat ke sekolah bersama Rebecca, mengingat Rebecca masih dalam tahap "pengobatan", sehingga mau tidak mau Nasla harus berjalan kaki dari apartement ke sekolahnya, yang kurang lebih berjarak 2 Km.
Dengan ketidakberuntungan itu, Nasla sengaja mempersiapkan diri lebih awal, agar ketika sampai di sekolah nanti dirinya tidak terlambat.
Nasla tengah duduk manis di depan meja rias, menyisir rambut, lalu membiarkannya tergurai. Nasla kemudian menepuk-nepuk wajahnya, memoleskan sedikit baby powder, sekedar memberikan kesegaran di area wajahnya itu, tak lupa ia memasang kacamata sebagai step terakhir.
Nasla tersenyum melihat pantulan tubuhnya di cermin. Entah kenapa, hari ini ia merasa lebih memperhatikan penampilannya.
Nasla meraih ranselnya dan juga handphone, lalu bergegas keluar menuju dapur.
Nasla berjalan riang dengan sesekali bersiul, bayangan akan memakan semur udang sisa semalam membuatnya tidak sabar untuk segera sarapan.
Nasla baru saja hendak membuka kulkasnya, namun ia urungkan saat matanya menangkap secarik kertas tertempel di depan pintu kulkas itu.
Mata Nasla menyipit, lalu dengan refleks kepalanya maju beberapa centi untuk melihat dengan lebih jelas isi kertas itu.
To: Nanas Stroberi Mangga Apel
Tolong jangan biarkan aku kosong lagi :(
Isilah aku dengan buah-buahan segar, yogurt dan sekotak susu :)Atau nanti pangeran tampan itu tidak mau lagi memasakkan mu semur udang.
Mengerti putri cantik? :)
Nasla plongo. Hampir tidak terbayang di kepalanya bagaimana ketua osis itu bisa menulis seperti ini.
"Pangeran tampan?!"
"Cih! Tingkat percaya dirinya terlalu tinggi!"
Nasla menggelengkan kepalanya. Ia mengabaikan pesan itu, lalu membuka pintu kulkasnya dengan cepat.
Akan tetapi,
Nasla lagi-lagi dibuat plongo oleh ketua osisnya.
Setelah isi pesan yang menyuruhnya selalu mengisi kulkas dengan buah-buahan segar tadi, sekarang lemari pendingin itu benar-benar sudah terisi penuh oleh buah-buahan segar, banyak kotak susu dan juga yogurt.
"Is he crazy? Apa yang sebenarnya dilakukan ketua osis itu?!" cerocos Nasla heran, lalu tangannya mengambil semangkuk semur udang, tak lupa ia juga meraih satu buah apel yang mencuri perhatiannya.
Nasla menyalakan kompor, lalu memanaskan semur udang itu.
"Aku harus berhati-hati dengan ketua osis itu. Bisa saja kan ini adalah bagian dari rencananya." bisik Nasla pada dirinya sendiri, sembari mengunyah buah apel yang diambilnya tadi.
Lima belas menit berlalu, dan Nasla sudah menyelesaikan sesi sarapannya. Nasla kemudian memakai sepatunya, lalu menyampirkan ransel berwarna navy itu di pundaknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Osis Vs Kutu Buku
Teen FictionNasla Azarea Winatha, gadis polos nan lembut itu memutuskan untuk tidak menjadi dirinya yang dulu. Disaat semua kebahagiaan serasa dicabut dari garis takdirnya, gadis itu dengan enggan menjadi dirinya yang sama. Ia berubah. Sikapnya menjadi dingin d...