Dengan tangan terkepal dan sambil memperbaiki bathrob ditubuhnya Jungkook keluar dari kamar dan menghampiri Yoo jung dan Taehyung. Cemburu membakarnya saat melihat gadis yang dicintainya berada dipelukan pria lain sekalipun itu adalah kakaknya sendiri.
Namun amarah itu seketika terbungkam begitu Yoo jung berbalik dengan mata yang basah, terlebih saat dari balik punggungnya terdengar suara Heejin." Jungkook, ada apa?" tanya Heejin yang bingung dan masih dalam keadaan begitu berantakan. Maka tersadarlah Jungkook bahwa tangisan Yoo jung tak lain disebabkan karena gadis itu melihat apa yang baru saja dilakukannya bersama Heejin.
Jungkook mengusap kasar wajahnya menyadari segala kebodohan yang sudah dilakukannya"Yo-Yoo jung, i-ni... Bukan seperti itu" dengan gugup Jungkook berusaha meraih Yoo jung. Namun langsung di tepis kasar oleh gadis itu.
Ketika Yoo jung berbalik beranjak untuk pergi, sekali lagi Jungkook mencoba meraih tangan Yoo jung, hingga gadis itu berontak.
"Biarkan dia, Jungkook" Taehyung bersuara karena jengah melihat bagaimana Jungkook yang keras kepala membuat Yoo jung mendengarkannya.
"Jangan ikut campur, hyung"
"Tapi_"
"SUDAH KUBILANG JANGAN IKUT CAMPUR, INI URUSANKU DENGAN YOO JUNG" bentak Jungkook dengan keras ke Taehyung.
"Dan yang ku ikut campuri ini adalah TUNANGAN KU, Jungkook" Taehyung menekankan kata tunangan ke Jungkook sambil melepas paksa cengkraman tangan Jungkook di lengan Yoo jung. Diliriknya sekilas Heejin yang bersembunyi takut dibalik pintu kamar Jungkook.
"Sebaiknya kau urus wanitamu dari pada kau mengganggu tunanganku, Jungkook" sinis Taehyung sambil memeluk Yoo jung yang masih terisak kemudian membawanya pergi menjauh dari situ. Meninggalkan Jungkook yang tergugu di tempatnya. Berbalik memasuki kamar dan melempatkan tubuhnya ke atas tempat tidur dengan frustasi.
Heejin mendekat dan duduk di samping Jungkook.
"Jungkook, ada apa? Gadis itu siapa? Tunangan Taehyung?" tanyanya lembut.
Jungkook menghela nafas dengan kesal.
"Pergilah Heejin, aku ingin sendirian" sahutnya dengan suara bergetar.
"Tapi, Jung_"
"KU BILANG PERGI DARI SINI, HEEJIN... APA KAU TULI, APA KAU TAK MENGERTI BAHASAKU, ENYAHLAH DARI HADAPANKU ATAU AKU BISA SAJA AKAN MEMBUNUHMU"
Amarah Jungkook meledak, membuat Heejin begitu ketakutan dan dengan cepat membereskan barangnya kemudian keluar dari kamar Jungkook, ketika pintu itu ditutup, Jungkook melemparkan vas bunga di nakasnya ke arah pintu hingga benda itu hancur berserakan dilantai.
Jungkook menangis, meremas rambutnya yang mulai panjang dengan kedua tangannya. Menyesali lagi apa yang jadi kebodohannya.
"Arrrrrghhhhhhh" Jungkook menjerit frustasi dan kesal. Marah pada semuanya, pada Heejin, pada ibunya,pada Taehyung, dan terlebih pada dirinya sendiri.
Diluar kamar, Seok hwa membuang nafas berat.
"Maafkan Eomma, Jungkook... Tapi ini akan lebih baik untukmu" gumamnya sambil berjalan menjauh dari situ.***
Yoo jung perlahan membuka matanya yang terasa berat, mencoba memindai tempat dimana kini dirinya berada. Dan Yoo jung mengenalinya. Dirinya saat ini berada dirumah Taehyung, dimana dirinya beberapa waktu yang lalu menemukan Taehyung yang sedang sakit disini.
Yoo jung pun menyibak selimut yang menutupi tubuhnya, berusaha bangun dan duduk. Erangan lirih pun terlepas dari Yoo jung yang merasakan kepalanya sedikit nyeri.
Klikkk.
Tiba tiba saja pintu kamar terbuka, nampak Taehyung berdiri disana dengan sebuah nampan dikedua tangannya
"Kau sudah bangun?" sapa Taehyung dengan senyum yang lembut.
"O-oppa..."
Taehyung meletakkan nampannya diatas nakas dan duduk di sebelah Yoojung. Masih tersenyum sambil mengusap dan menyisir rambut Yoo jung yang berantakan dengan jemarinya.
"Maaf karena membawamu kemari, sepulang dari rumahku, kau terus menangis hingga tertidur, aku rasa bukan hal yang bagus jika aku membawamu pulang dengan keadaan seperti itu, aku akan di jadikan tersangka oleh ayahmu atas sembab nya mata putri kesayangannya" Taehyung mencoba menjelaskan keadaan dengan sedikit candaan di ujung kalimatnya. Dan itu berhasil memunculkan sedikit senyum di wajah indah Yoo jung.
"Kau cantik jika tersenyum seperti itu" Taehyung berucap lirih.
Yoo jung menunduk dengan berbagai pemikiran dikepala. Dalam hatinya menduga bahwa Taehyung pasti bertanya tanya ada apa antara dirinya dan Jungkook. Kenapa dirinya menangis, dan kenapa Jungkook bersikeras seperti itu
"Tak apa jika kau mau menginap disini dulu, tenangkan pikiranmu dan makanlah ini dulu, istirahat saja" ucap Taehyung lagi seraya berniat bangkit dan beranjak dari situ.
"Oppa, k-kau tidak bertanya apapun?" tanya Yoo jung gugup begitu melihat Taehyung berdiri.
Taehyung mengurungkan langkahnya dan kembali duduk ditempatnya semula.
"Untuk?"Yoo jung meremat selimutnya erat, mencoba mengumpulkan keberanian untuk berusaha jujur dan menceritakan semuanya ke pria berstatus tunangannya itu.
"Aku tahu, Yoo jung... Aku tahu semuanya, tapi tidak perlu takut, aku tidak mempermasalahkan itu. Bukankah aku sudah katakan sebelumnya, bahwa semua orang punya masalalu. Bahkan aku pun sama berjuang untuk keluar dari semua masalalu ku"
Mata Yoo jung membola mendengar kenyataan bahwa ternyata Taehyung tahu bagaimana hubungannya dengan Jungkook.
Maka dengan menggigit bibir gadis itupun kembali terisak. Ada sesal karena pernah ada niat memanfaatkan Taehyung hanya untuk membalas Jungkook. Taehyung, dia pria yang sebaik itu. Harusnya pada Taehyung lah Yoo jung jatuh cinta, bukan pada Jungkook."Aku seperti wanita murahan yang dibutakan oleh perasaan, padahal aku tahu bahwa semuanya akan berakhir menyakitkan" lirihnya disela isak tangis.
"Jika kau tahu aku hanyalah bekas dari adikmu, kenapa kau masih mau memegang tanganku?"
Taehyung tersenyum, di usapnya pipi Yoo jung yang basah dan memerah oleh tangis itu dengan jarinya.
"Apa itu penting? Mungkin ikatan kita hanyalah sebuah perjodohan yang di atur, aku juga tidak bisa memaksa cinta untuk bisa ada dihati kita satu sama lain. Tapi bukankah kita bisa berusaha dengan berjalan bersama, jika bukan sebagai orang yang saling mencintai, kita bisa jadi teman yang saling menguatkan satu sama lain"
"Jangan memandang rendah dirimu hanya karena kau pernah memberikan segala yang kau punya atas nama cinta, karena ada banyak alasan kenapa kita melakukannya, dan jika ituberasal dari sebuah ketulusan, itu bukan sesuatu yang hina"
Yoo jung sungguh mengagumi bagaimana kedewasaan Taehyung dalam berpikir. Maka pada akhirnya Yoo jung melontarkan satu tanya lagi dengan suaranya yang tersendat.
"Dan kau, Oppa... Setelah ini, Apa kau masih akan mencoba mencintaiku?" ditatapnya mata hazel Taehyung. Mencoba mencari jawaban atas segala rasanya dan menemukan titik dari semua yang akan jadi keputusan.
Taehyung tertawa kecil mendengar pertanyaan Yoo jung. Di usaknya rambut gadis itu sebelum akhirnya menjawab dan balik bertanya.
"Jika jawaban ku adalah IYA, apa kau akan memberikan kesempatan itu untukku?"
------TBC------
SEBUAH TERUSAN YANG PENDEK...
HEHE
KAMU SEDANG MEMBACA
STRANGER
Fanfic( Note: rate M) Seharusnya dari awal aku bisa lari dan tidak memperlihatkan bagaimana aku menginginkanmu, sejak saat itu ... Bahkan hingga kini.