Jungkook menyeka basahan di sudut matanya, melirik Yoo jung yang memalingkan wajah ke jalanan yang dilaluinya dari balik kaca mobil yang mereka naiki.
Jungkook menertawakannya. Meledek habis habisan mata pandanya. Akhirnya Yoo jung yang tadinya mau bicara serius, berakhir merajuk kesal. Lupa dengan semua yang ingin di katakan nya, tekad yang tadinya bulat untuk mencari kepastian akan hubungan dan perasaan satu sama lain itu kembali benjot sana sini,tak lagi berbentuk alias buyar.
"Hei, maafkan aku... Aku hanya bercanda" Jungkook mengusak kan tangannya ke kepala Yoo jung, namun langsung di tepis kasar.
"Astaga, kau ini kenapa? Ada masalah?" tanya nya.
"Masalahnya adalah dirimu!" rutuk Yoo jung dalam hati.
"Kau bisa cerita padaku, jika itu berat dan menjadi beban untukmu. Bukankah itu gunanya teman?" sambil mengemudikan mobilnya Jungkook masih mencoba membujuk gadis disebelahnya itu.
Yoo jung memejamkan matanya rapat sambil membuang nafasnya dengn frustasi.
"Menceritakan apa? Bahwa aku memiliki kemungkinan menyukaimu? Bahwa otakku menggila oleh gairah ketika mengingatmu? Itu pilihan yang bodoh sekali" gadis itu terus saja bermonolog dalam hatinya.
Hingga mobil yang mereka tumpangi diberhentikan Jungkook di depan sebuah butik yang setahu Yoo jung itu adalah salah satu butik terbaik dan mahal.
Jungkook keluar dari mobilnya dan berlari memutar untuk membuka pintunya untuk Yoo jung.
"Kenapa kemari?"
"Mencari sesuatu untukmu, kita akan ke pesta" Dengan kerlingan nakalnya Jungkook kemudian menutup kembali pintu mobilnya.
Yoo jung pun terdiam dan menghela nafasnya pelan.
"Kau kan tahu aku tidak suka pesta. Banyak orang, terlalu ramai. Kenapa kau malah ingin membawaku kesana" kening gadis itu bertaut memperjelas ketidak sukaannya.
Hingga Jungkook yang sudah berada di ambang pintu butik itupun menghentikan langkahnya kemudian berbalik mendatangi gadis yang masih berdiri di depan mobilnya.
Pria muda itu tersenyum, satu tangannya mengamit dagu Yoo jung dan tangan satunya lagi menyibak geraian panjang rambut yang menutup wajah cantik itu dan mengaitkannya kebelakang telinga .
"Sekali ini saja, Ok? Aku sudah mencarimu berhari hari untuk menanyakan ini padamu, tapi kau tidak ada. Liburanku disini juga sudah di hari hari terakhir. Ini pesta pernikahan kerabatku, jadi bukan pesta pesta yang tidak kau sukai itu, lagi pula malam ini ada Kakak dan Ibuku juga"
Sembari mengusap pipi putih halus Yoo jung, Mata Jungkook menatap dalam ke hazel milik gadis itu.
"Kakak dan ibumu?"
"Mmm, jadi tidak ada penolakan untuk itu"
"Ayo!" tarik Jungkook ke tangan mungil Yoo jung. Tanpa menyadari ada semburat merah di wajah si gadis.
"Acara keluarga? Di ajak bertemu Kakak dan juga Ibunya Jungkook?" sebuah asa kini terselip bersama rasa yang hangat yang berpendar bersama harap yang samar kepada pria yang kini mengenggam erat jemarinya.
Di dalam butik, Yoo jung menolak semua pakaian yang di pilihkan oleh karyawan dibutik itu, membuat Jungkook yang dari tadi hanya duduk akhirnya bangkit dan mendatangi Yoo jung.
"Ada apa?" tanyanya ke gadis yang kini merengut melipat tangannya di depan dada.
"Aku tidak suka pakaian seperti itu, aku benci pesta" dengkus Yoo jung.
KAMU SEDANG MEMBACA
STRANGER
Fanfiction( Note: rate M) Seharusnya dari awal aku bisa lari dan tidak memperlihatkan bagaimana aku menginginkanmu, sejak saat itu ... Bahkan hingga kini.