5

7.4K 654 23
                                    


Aku mengikuti Izzati, wanita yang membuat hatiku layaknya sedang bermain gendang, bertabuh, hingga membuatku luluh.

Kali ini dia mengenakan piyama berwarna biru langit dengan motif brokat pada pinggang nya. Tubuhnya bagus, aku tau tubuh ini begitu berharga sehingga selalu ditutupi dengan pakaian sopan pula.

Aku di bawa nya sampai pada ruangan di samping tempat sholat, ku lihat ada sebuah pintu yang pasti ku tebak itu adalah kamar tamu. Aku lihat dia membuka pintu itu dan mengajak ku masuk ke dalam.

Kamar nya nyaman, ada rak buku yang ku lihat ada huruf-huruf Arab tertulis indah di cover buku. masyaAllah, keluarga ini masih sempat-sempat nya menyuguhkan ilmu dari buku itu kepada tamu yang menginap di kamar ini.

"Silahkan istirahat lah, berbaring di kasur itu agar tubuhmu lebih nyaman" ucap nya seraya membuka almari yang ku lihat ada banyak pakaian yang tersusun rapi.

"Bang Khalid tidak akan menyukai pakaian yang kau kenakan, jadi untuk menghindari dosa, lebih baik kau ganti pakaian itu dengan ini" ucap nya melanjutkan sambil menunjuk pakaian berwarna biru langit yang tangan nya cukup panjang untuk menutupi tangan ku.

Pakaian itu mirip seperti gamis, tapi gamis nya lebih terlihat modis dibanding yang emak-emak pakai kalau lagi ada takjiah.

Aku diam mengamati pakaian itu, ini kali pertama aku akan mengenakan pakaian sesopan itu.

"Hei, ada yang salah?"
"Apa warna nya tidak cocok? Atau  model nya kuno?" Ucap wanita itu lagi sambil menghalau tangan nya di depan pandangan ku.

Aku reflek tersadar dari lamunan ku
"Ah, enggak kok, aku suka" balas ku menimpali apa yang di katakan wanita itu lagi.

"Nah, kalau begitu cobalah pakai ini, setelah sholat subuh aku akan membuat sarapan, lalu kita pergi ke rumah sakit untuk mengobati cedera mu" ucap nya lancar sambil meletakkan pakaian itu di sisi ranjang dan berniat melangkah

Namun aku cegah...

"Eh, tunggu dulu, sepertinya aku hanya perlu di bawa ke tukang pijat, karena punggung ku terasa nyeri" ku sampaikan usul ku padanya, karena aku memang butuh tukang pijat.

"No, bang Khalid bilang kalau kamu harus di bawa ke rumah sakit, aku ga mau lawan perintah nya" balas si wanita itu padaku dengan tatapan tegas nya.

Sepertinya Khalid adalah seorang pria yang tegas, sehingga Izzati sangat takut untuk melawannya. Aku pun tak punya pilihan, aku terima saja usul mereka dan ku lihat Izzati pun mulai melangkah keluar kamar.

Tangan nya telah meraih knop pintu dan membuka nya, ku lihat dia keluar dari kamar.

Aku pun membuka pakaian ku dan menuju kamar mandi untuk membasuh diri ku.

Setelah itu ku lihat lagi pakaian itu, ku mematut diri di depan cermin. Sebenarnya aku tampak indah bila berpenampilan seperti ini. Aku memang merasa lebih aman dan nyaman.

Ku coba pakaian itu, aku tercengang, aku tampak indah dengan pakaian ini. Aku, aku tidak tahu harus bagaimana, aku sangat menyukai penampilan ku  saat ini.

Tengah asyik ku amati diriku, pintu kamar pun di ketuk dari luar.

"Udah selesai kah?" Tanya wanita itu dari luar, dan aku pun cepat -cepat menuju knop pintu dan meraihnya.

Lagi-lagi aku di buat kagum dengan penampilan wanita ini. Aku lihat dia memakai gamis berwarna biru tua dengan tambahan pita hitam di bagian pinggang nya. Dia mengenakan jilbab warna hitam dengan motif bunga-bunga kecil di seluruh jilbab.

"Sudah di tunggu di ruang makan" katanya singkat padaku, namun ku lihat dia juga pangling dengan penampilan ku. Yessss.

"Eh, iya, maaf banget udah buat kalian nunggu" balas ku sambil kembali menuju ranjang dan mengambil tas ku untuk segera keluar dari kamar.

Bawa Aku Hijrah (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang