Get in Trouble

8.8K 542 60
                                    

7 hari yang lalu adalah hari jadian ku dengan Oija. Sejak hubungan ku resmi dengan Oija, banyak rasa yang kurasa. Mulai dari jantungan setengah mati jikalau hubungan ini ketahuan oleh orang rumah, kepikiran hingga tak tidur sampai pagi, sekaligus merasa bersalah telah berkhianat pada mas Khalid. Mas, aku memang tidak bisa membiarkan Oija berpaling dari ku untuk mu, yang aku tahu bahwa Oija tidak mencintai mu, jadi sebagai seorang kekasih, aku tak ingin kebahagiaan Oija dirusak oleh mu.

"Za, tadi ayah nyampein pesan sama Abang, katanya nanti malam kamu harus nemenin ayah buat dinner sama klien nya di resto pondok bambu" suara mas Khalid terdengar dari seberang panggilan telepon.

Dahi ku mengernyit, tak biasa nya ayah meminta ku menemani nya untuk bertemu dengan klien, apalagi itu masalah yang menyangkut dengan pekerjaan.

"Masa sih bang? Gak salah tu? Ga biasanya ayah minta temenin aku" balas ku pada mas Khalid dengan menerka-nerka.

"Yah Abang tidak tahu pasti, Abang juga bingung, soalnya Abang juga di ajak " jawab mas Khalid yang semakin membuat ku menaruh tanda tanya.

"Ihhh, kok perasaan Izza ga enak yah bang, tumben banget" aku berpikir keras apa yang akan di lakukan ayah nanti nya.

"Yaudah, pokonya nanti jangan telat pulang kerja, siap-siap, nanti kita pergi sehabis sholat Maghrib" mas Khalid memberi arahan padaku, seolah dinner ini memang betul-betul penting.

"Yaudah deh, assalamualaikum" salam ku pada mas Khalid,  bersamaan dengan berakhirnya panggilan itu.

Ayah, ada apa ini?  Tanya ku dalam hati.

                              *****
Sejak hubungan ku resmi dengan izza, aku sudah jarang  menekuni pekerjaan ku sebagai seorang PSK, karena gadis itu tak mengizinkan ku untuk kembali pada dunia hitam itu. Izza, seorang gadis yang tulus, yang dapat menerima masa lalu ku dengan hati yang bersih, tak pernah mengungkit barang sedikit pun, beliau hanya menasihati jangan sampai aku mengulang kesalahan untuk yang kedua kalinya.

Sejenak aku tersadar, bahwa ada sebuah panggilan di handphone ku.

Bidadari💕 calling.

Pucuk di cinta ulam pun tiba batin ku.

"Halo sayang" sapa nya dari seberang sana, suaranya mampu menghilangkan rasa sakit pada tangan ku yang tadi terkena pisau ketika memasak.

"Udah makan?" Tanya ku sengaja tak menjawab salam nya, pasti dia cemberut hehe.

"Dih, dijawab dulu kek salam nya" kan, aku benar, pasti dia kesal.

Aku tertawa, seolah membiarkan dia jengkel karena di abaikan.

"Ketawa terus, hmm awas aja nanti " ucap nya dengan nada penekanan, bahwa dia akan mengeksekusi ku.

"Mau diapain aku nya emang?" Ku pancing lagi dengan manja.

"Mau dimakan, berhubung aku belum makan ni, kayaknya makan orang enak kali yah" ucap nya lagi, ah ada-ada saja gadis ini. Aku tersenyum, aku paham betul apa arti dari "dimakan" tadi.

"Emang nya berani makan orang? nanti dikira kanibal lagi, makan sejenis" tanya ku berusaha membuat Izza kembali kesal.

"Ye, emang makan nya gimana? Aku makan nya pakai gaya tau, bukan sembarangan" izza, izza, gadis ini berusaha membalas pancingan ku.

"Yaudah, lupain soal makan orang, kamu udah makan belum? aku udah masakin kamu makanan, nanti mau di anterin ga?" Ucap ku dari sini, aku senang sekali karena hubungan ku terus berkembang dengan Izza.

Bawa Aku Hijrah (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang