29. Cerita

1.4K 53 2
                                    

Up lagi ni. O iya, makasih ya yang udah baca sampai part sekarang, makasih juga yang udah ngevote dan coment, dan makasih yang udah tambahin cerita kita ke reading list. Jangan pernah bosen ya....

Happy Reading,

❤️❤️

"Jangan sedih, jangan nangis. Yang ada harus senyuman bukan air mata, kalaupun ada itu tugasnya cowo buat ngilangin air mata yang ada."

❤❤

Sejak tadi Anita hanya diam, dia terlihat tidak semangat. Ingin Vinsya bertanya tapi, sejak tadi pagi saja Anita sudah cuek ke Vinsya. Tapi penasaran dan khawatir Vinsya semakin bertambah, Vinsya duduk di kamarnya dengan tidak tenang.

"Aaaaa..."

Dengan memberanikan diri Vinsya beranjak dari duduknya dan pergi keluar kamar nya. Vinsya melangkahkan kakinya menuju kamar Anita.

Tok, tok, tok

Vinsya mengetuk pintu kamar Anita. Tapi tidak ada jawaban dari Anita.

"Kakak buka pintu nya.."

"Males, Kakak lagi mau sendiri, Kakak gak mau di ganggu."

"Kakak kenapa sih kak?"

"Udah kakak bilang, Kakak gak mau di ganggu. Mending sekarang kamu pergi, kamu tu buat Kakak tambah pusing."

"Kak..."

"Pergi Vinsya!"

Vinsya kembali ke kamar nya, dia tidak ada pilihan lain daripada membuat kakak nya tambah kesal.

"Kakak kenapa?" gumam Vinsya.

❤❤

Di sebuah kafe yang lumayan ramai dengan pengunjung, dan Rain berada di antara mereka. Rain duduk sendiri di bangkunya, dia bahkan belum memesan apapun. Rain sedang ingin menenangkan dirinya, dia terlalu lelah dengan keributan yang terjadi di rumahnya beberapa saat lalu. Ya orang tuanya saat ini ada di rumah, dan seperti biasanya pasti mereka ribut dengan sang kakak.

Tapi tiba tiba ada seseorang datang.  "Boleh duduk?" tanya orang itu. Rain melihat ke orang itu, dia hanya merasa tak asing dengan orang itu, tapi siapa.

"Gue Raja, sahabat kakak lo." ucap Raja. Rain baru ingat orang itu.

"Maaf, tadi lupa." jawab Rain.

"Gak papa." jawab Raja. "Lo sendirian? Gak sama Revo?" tanya Raja.

"Gak." jawab Rain.

"Kenapa? Biasanya sama dia." tanya Raja.

"Biasa lah, lagi ada masalah di rumah." jawab Rain.

"Ehm...kakak sama orang tua lo berantem?" tanya Raja ragu.

"Iya, tepatnya kakak sama papa."

"Sabar ya."

"Hmm....always kak."

"Sip lah." ucap Raja. "Hmm, lo jangan pernah benci ya sama kakak lo karena sering ribut itu." ucap Raja.

"Iya, Kak." jawab Rain. "Tapi aku gak suka mereka ribut terus, aku cuma mau mereka akur, aku capek dengan denger mereka berantem terus. Aku seneng mereka ada di rumah, tapi saat mereka di rumah pasti berantem, padahal mereka di rumah pun jarang, seenggaknya akurlah dan bisa ketawa bareng, itu yang aku harapin." jelas Rain tanpa sadar air matanya turun. "Eh, maaf Kak, malah cerita panjang."

Most WantedsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang