24. Maaf

2.3K 102 13
                                    

Up lagi ni. O iya, makasih ya yang udah baca sampai part sekarang, makasih juga yang udah ngevote dan coment, dan makasih yang udah tambahin cerita kita ke reading list. Jangan pernah bosen ya....

Happy Reading,

❤❤

Kecewa itu muncul ketika diri ini merasa kepercayaan yang di berikan telah di rusak.

❤❤

Di sebuah tempat yang sangat indah seorang gadis sedang berdiri di bawah pohon yang berguguran. Sebuah taman yang banyak di tumbuhi bunga bunga dengan warna warna yang indah, burung yang berterbangan dan bersiulan bersahut sahutan. Sungguh damai suasana itu.

"Sedang apa kau di sini?" tanya seseorang yang menggunakan baju serba putih.

"Nenek?" ucap Feli kegirangan, dia neneknya yang sangat dekat dengan Feli.

"Iya, ini Nenek. Tapi kenapa kamu di sini?"

"Aku? Gak tahu. Mungkin ini tempat tinggal ku sekarang."

"Tidak ini buka tempat tinggal mu, sekarang kau pulang pergi dari sini."

"Tidak mau, aku mau di sini tetap bersama Nenek, aku akan temani Nenek."

"Tidak Feli! Sekarang kamu kembali, ini bukan teman mu. Kau akan di sini, tapi nanti bukan sekarang, ada waktunya sendiri."

"Nenek..."

"Lihat ke sana!" Nenek Feli menunjuk ke arah belakang Feli. Feli membalikkan badannya. "Lihatlah! mereka menunggu mu bangun, mereka menanti mu Feli!"

Di sana ada David, Elang, Bryan, Reven, Rain, Finsya, dan tentunya kedua orang tuanya. "Tapi mereka gak percaya sama Feli."

"Mereka? Mereka semua? Tidak! Apa kau tahu kenyataannya? Diantara mereka banyak yang percaya kepada mu. Walaupun mereka terlihat tidak percaya tapi hati mereka percaya kepada mu. Kakak dan sahabat mu merekalah orang yang tidak percaya dan kecewa kepada mu. Tapi ingat mereka dulu selalu bersamamu, mereka menemani mu sejak lama. Saat kau sedih merekalah yang menghibur mu. Banyak hal yang telah kalian lewati bersama. Apa kau akan meninggalkan mereka begitu saja setelah sekian lama mereka bersama mu? Mereka kecewa, bukan hanya karena hal itu, tapi apakah kau ingat ketika mereka memberi waktu untuk membuktikan sesuatu, apa kau melakukan sesuatu? Mungkin semua itu menyakitkan bagi mu, tapi seharusnya kau mengambil keputusan yang tepat. Lihatlah airmata mereka, mereka menangis tulus karena mu. Bagaimana?" Feli tetap diam.

"Baiklah sekarang jika tidak untuk mereka pikirkan seseorang. Diantara mereka ada yang sudah masuk di hatimu bukan? Apakah kau tak pikirkan dia? Dia selalu mendukung mu dan menemani mu saat yang lain menjauh. Lalu apakah ingin membuat kedua orang tua mu meneteskan air mata? Sedangkan mereka selalu ingin kamu bahagia? Pikirkan mereka yang menyayangi mu."

"Sekarang kembalilah, kita akan bertemu lagi suatu saat nanti. Masuklah ke lubang yang akan muncul."

Kemudian sebuah lingkaran berwarna putih muncul di dekatnya. Dengan langkah ragu Feli mendekat ke lubang itu. Ketika akan masuk dia menghentikan langkahnya dan berlari berbalik arah neneknya.  "Terimakasih Nenek, Feli akan kembali." Feli memeluk neneknya.

"Ya itulah yang seharusnya, kembalilah!" Feli mengangguk dan berlari kedalam lubang itu.

❤❤

"Hmm..." Dengan perlahan Feli membuka matanya. Terlihat semua orang yang sedang menangis. Kedua orang tuanya menggenggam tangan nya, dan semuanya mengelilinginya.

Most WantedsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang