22.Kehawatiran

2.3K 102 22
                                    

Up lagi nih, oh iya makasih ya yang udah baca sampai part sekarang, makasih dan juga yg udah nambahin cerita kita ke reading list, makasih yaaa😂😊..... Happy Reading....

❤❤

Jangan asal menuduh jika tidak tahu kenyataannya...

❤❤

Dengan paksaan sekarang Rain, Vinsya, David, Elang, dan Bryan berkumpul di rumah Revan. Sedangkan orang yang mengundang belum terlihat batang hidung nya.

Sejak tadi Vinsya dan Rain diam terlarut dalam pikirannya sendiri sendiri. Sedangkan David sibuk dengan ponselnya. Elang hanya diam termenung. Sedangkan Bryan sibuk memakan makanan yang ada di depannya yang di siapkan oleh pembantu di rumah Revan tentunya, bukan Revannya.

"Kita di sini mau bahas Feli?" tanya Bryan kepada manusia yang ada di ruangan itu.

"Maybe." jawab David tanpa mengalihkan perhatiannya ke ponsel nya.

"Sok bahasa inggris lo, Vid." Bryan melempar bantal ke ke David.

"Suka suka i'am." jawab David.

"Lang, kalo bahas Feli gunanya kita di sini apa, kan kita gak ada sangkut pautnya. Kayaknya kita gak guna deh di sini." ucap Bryan yang masih sibuk mengunyah makanan.

"Kita? lo aja kali, gue mah selalu berguna." jawab Elang yang tak suka di bilang tak berguna.

"Emang lo ngerasa ada sangkut pautnya?"

"Ya gak sih." jawab Elang sambil menggaruk lehernya yang tak gatal.

"Sok cool lo." sahut Bryan melihat tingkah Elang . "Mau ikut kaya Cha Eun Woo?" tanya Bryan.

"Cha Eun woo?" Elang memasang wajah bingung nya

"Pemain drakor itu lho, kalo gak salah...hmm....my ide gangenam beau-" ucap Bryan terpotong.

"MY ID IS GANGNAM BEAUTY YANG BENER!!" jawab Vinsya tiba tiba dengan suara di tinggikan.

"Eh buset kaget gue, namanya manusia, wajar kalo lupa." jawab Bryan sambil mengelus dadanya.

"Bryan lo diem diem nonton drakor?" Tanya David yang tertarik pembicaraan mereka.

"Jadi kemaren itu kan Vinsya sama Rain nonton drakor di kantin, na gue ikutan liat. Iya Rain." jawab Bryan tiba tiba memanggil Rain.

Rain yang merasa namanya di panggil, langsung tersadar dari lamunannya. "Eh apa?"

"Gak, lo imut." jawab Bryan dengan menampilkan senyuman andalannya. Bryan langsung mendapatkan hadiah lemparan bantal dari David dan mengenai tepat di mukanya.

"Eh oy udah napa, tu si tuan rumah dateng." ucap Elang menengahi mereka saat Revan datang dengan wajah seriusnya dan tangan yang di lipat di depan dada.

"Rev-" Lagi lagi ucapan Bryan harus tepotong.

"Gue tahu kalian udah denger kabar nyakan?" David, Vinsya dan Rain menunjukkan muka malasnya. Elang hanya menunjukkan wajah datarnya, sedangkan Bryan bingung, kabar apa.

"Kabar apa? Kucing nya Revan lahiran? Eh gak, kan kemaren udah lahiran." Gumam Bryan memikirkan hal yang tak penting.

"Gue mau nunjukin sesuatu, tapi ini yang mau gue kasih ke kalian." Revan langsung menyela ucapan Bryan. Revan mengambil surat yang di titipkan Feli, dan surat yang kemarin sudah di tolak mentah mentah oleh David.

Most WantedsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang