Tin...tin....
Suara klakson mobil membuat satpam yang akan menutup pintu gerbang menghentikan kegiatannya.
"Pak buka dong pak." Pinta Vinsya yang duduk di samping bangku pengemudi.
"Kalian kenapa terlambat?" Tanya satpam itu.
"Pak,kita mau MPLS pak,nanti kalo jelasin ke bapak kita tambah telat."
"Yasudah kalian cepat masuk."
"Makasih pak bapak baik deh." Ucap Vinsya. Felicia menjalankan mobilnya sampai ke parkiran.
Saat mereka baru turun dari mobil belum ada 5 langkah ada yang menghentikan mereka, mereka kemudian membalikkan badanya ke arah orang tersebut
"Kenapa kalian telat?" Tanya orang itu sinis
"Maaf kak kita telat bangun." Jawab Rain membela diri dan yang lain pun hanya mengangguk
"Oke kalian semua ikut gue." Ucap orang itu.
Mereka pun kemudian mengikuti orang tadi.
"Eh kak ini kita gimana kalo dihukum bisa luntur nih bedak gue mana panas banget lagi." Ucap Rain sambil mengipas-ngipaskan tangannya ke muka.
"Iya tu kak nanti kecantikan kita ilang gimana nanti cogan-cogan SMA ini pada ilfil sama kita gimana coba?" Ucap Vinsya yang dibalas 1 jitakan dari Feli.
Tak terasa mereka sudah berada di barisan murid baru
"Baris." Singkat Elang tanpa melihat mereka.
"Et dah ngomong apaan si kak." Protes Rain
"Baris." Ulang Elang.
"Yaudah deh Rain,baris aja daripada dihukum kan bisa malu." Bisik Vinsya kepada Rain yg dibalas anggukan.
"Itu anak berdua pada ngapain coba tinggal baris aja malah debat." Batin Felicia dengan sedikit senyuman.
"Eh lo tadi baca gak bet nama nya?" Tanya Vinsya pelan ke kedua teman nya saat di barisan.
"Gak,emang siapa namanya?" Jawab Rain bertanya kembali.
"Kalo gak salah elang elang sapa gitu." Jawab Vinsya.
"Waw,namanya Elang sekolah di Garuda,jangan jangan guru guru di sini namanya Dara,merpati,atau Jangan jangan ada yang namanya hantu." Ucap Rain asal dengan candaan kemudian di balas jitakan dari Vinsya tapi kemudian mereka tertawa.
***
"Hufft... Akhirnya selesai juga upacarannya." Keluh rain.
"Iya nih gara-gara amanatnya panjang banget kaya catatan belanjaan nyokap gue aja." Sambung Vinsya yang diikuti gelak tawa kedua sahabatnya.
"Eh liat itu deh, itu kan cowo yang tadi." Ucap Felicia memberhentikan keluhan kedua sahabatnya.
"Loh iya, jadi dia itu osis." Sambung Vinsya sambil menganggukan-anggukan kepalannya.
"Untuk siswa-siswi murid baru SMA GARUDA harap ke lapangan." Ucap orang tadi, Elang alias ketua osis dengan tampang datar.
Kemudia para murid berbaris di lapangan menunggu para osis datang untuk melaksanakan kegiatan MPLS.
Para murid yang berbaris mulai berteriak terutama murid perempuan,saat para anggota osis yang bertugas mengawasi kegiatan MPLS mulai datang di depan barisan yang sudah rapi. Termasuk orang tadi,yang menurut Felicia songong.
"Oke diam sebentar." Ucap seseorang yang baru datang bersama anggota osis tersebut. Murid murid yang semula gaduh mulai diam.
"Perkenalkan kami di sini sebagai panitia MPLS,dan kami akan memperkenalkan diri kami satu persatu." Ucap Bryan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Most Wanteds
Roman pour Adolescents3 murid baru bertemu dengan 3 Osis saat baru pertama kegiatan MPLS. Dan dalam pertemuan mereka, di awali dengan rasa kesal dan tak suka. Apakah rasa tak suka itu akan berubah atau justru bertambah?