#2

3.7K 200 9
                                    

Mariano melihat Dante yang duduk di meja luar sebuah kedai kecil,matanya sibuk membaca berita di koran,Dante tampak santai dan lebih manusiawi di cuaca yang teduh di pagi hari ini.
"Cih! Santai sekali dia setelah membom tempat tinggal anaknya sendiri,bahkan dia tidak menanyakan keadaan ku"

Langkah Mariano semakin cepat,dia langsung duduk di kursi di sebelah Dante yang sepertinya biasa saja dengan kehadirannya "Dad! Apa maksutmu membom tempat ku tinggal ?! Pertama di Austria,kedua di Afrika!"

Dante melipat korannya dengan santai "itu hanya ledakan kecil" ujarnya santai.
Mariano berdecak sebal mendengar jawaban Dante "tetap saja itu berbahaya!jelaskan apa alasanmu ?"

"Aku hanya ingin mewarnai hidup mu yang membosankan itu" lalu Dante meminum kopinya.
Lagi,Mariano berdecak sebal.tatapan matanya jatuh pada sosok wanita yang baru saja keluar dari dalam kedai,tangan kanannya nampak membawa nampan pesanan.Mariano bersiul pelan "ternyata dia memang jodoh ku" gumanya.
Dante memperhtikan tingkah Mariano,saat tau apa yang menjadi objek pandangan nakal Mariano.
Dante tersenyum licik,Dante mengangkat cangkir kopinya yang isinya tinggal sedikit keudara.

Wanita yang menjadi objek pandangan Mariano menyadarinya,lalu tersenyum kearah Dante.
Menuju kemeja Dante dan Mariano membawa teko kopi,wanita itu baru sadar siapa yang ada di meja bersama Dante,awalnya dia terkejut namub berusaha tenang dan masih menyunggingkan senyumnya.

"Hi sweety..good mornig" sapa Dante.
Wanita itu menuangkan kopi kedalam cangkir Dante "good morning Dante" wanita itu mengecup pipi Dante,membuat Mariano terbakar api cemburu.
"Aku sudah lama duduk di sini dan kau baru keluar sekarang"ujar Dante.

Wanita itu memutar bolamatnya "aku harus mengantikan Thabita tadi di dapur,sukurlah dia sudah datang"

"Sekarang bawakan daddy Mariano sarapan yang sehat.dia tampak tua sekali sekarang" ejek Dante,lagi-lagi Mariano berdecak sebal.
"Baiklah" sahut Wanita itu,lalu berlalu masuk kedalam kedai tanpa bertanya menu apa yang Mariano mau.

"Kau kenal dengan wanita itu ?" Tanya Mariano.
"Tentu saja.semua orang mengenalnya" jawab Dante acuh.
"Rasanya aku tidak asing dengannya.jangan bilang dia istri baru Daddy"

Dante memukul kepala belakang Mariano kencang "sembarangan! Dia itu sudah ku anggap calon menantuku"

Mariano mengaduh pelan "memang siapa yang akan menikah dengan-"
Wanita itu kembali membawa sarapan untuk Mariano "Croissant untuk daddy Mariano" ujarnya sambil menaruh makanan tepat di depan Mariano.

"Terimakasih Mommy Louri" ujar Dante,dengan senyum jahilnya.
Louri hanya memutar matanya lalu berucap "selamat menikmati".Louri pergi kearah meja yang tidak jauh dari meja Dante,melayani pelanggan yang lain.

Mata Mariano melotot,mulutnya terbuka kecil "dia siapa ?"
"Louri" ujar Dante santai.
Mariano kembali melihat kearah Louri yang sedang mencatat pesanan pelanggan.
"Dia sekarang sudah besar dan sangat berbeda" ujar Mariano.

"Waktu dan rasa sakit hati mengubah segalanya" Dante kembali membuka korannya dan lanjut membacanya.
Saat di lihatnya Louri mulai santai Mariano mengangkat tangannya memnggil Louri "ingin tambah sesuatu ?" Tanya Louri.

"Ya.dia ingin mengajak mu berkencan siang ini" buakan Mariano yang menjawab tapi Dante."sorry aku ada pemotretan siang ini sampai sore" Jawab Louri.
"Kalau nanti malam setelah pemotretan ?" Tanya Dante lagi.
Louri tersenyum kecil "Malam ini Rafael berkunjung.sorry aku tidak bisa"

Mariano tampak tidak suka "siapa Rafael ?"

"Kekasihnya" ujar Dante menyahut sebelum Louri menjawab.Dante memberikan tatapan kode untuk Louri.
"Kau sudah punya pacar ?" Ada nada marah yang terdengar di suara Mariano.
"Tentu saja dia cantik dan sexy banyak 'pria muda' yang mengantri menginginkannya" ujar Dante menekan kata 'pria muda' "bukan seperti 'pria tua' yang sok jual mahal yang kabur entah kemana" guma Dante pelan namun masih dapat di dengar Mariano.

"Aku bertanya pada Louri bukan pada daddy.jadi bisakah daddy diam sebntar"
Entah kenapa emosi Mariano tiba-tiba memuncak.
"Aku harus pergi sekarang" ujar Louri.
"Kemana ?" Tanya Dante.
"Mengambil Lolo di tempat dr.Haiti"
"Oh baikalah" Dante mengecup pipi Louri.

Mariano nampak memberi kode pada Louri untuk minta di cium juga,namun Louri tampak acuh membuat Mariano kesal sendiri.Louri masuk kedalam kedai,tak lama kembali membawa tas kecil dan tali rantai kecil untuk anjing.
Mariano pikir Louri akan langsung pergi dan mengacuhkannya lagi saat dia kembali berpamitan pada Dante.
Perkiraannya salah,Louri memegang rahang Mariano dan mengecup pipi Mariano.darah Mariano langsung berdesir cepat menuju selangkangannya yang mulai merasa tegang hanya karena sebuah kecupan singkat dari bibir lebut milik Louri.

"Aku pergi dulu.Bye" Louri pergi menjauh meninggalkan Mariano yang terdiam seperti patung.
"Aku akan membuatnya putus dengan pacarnya" ujar Mariano.

Dante tertawa "Rafael sangat mencintai Louri"

"Kalau begitu akan ku bunuh Rafeal sialan itu"

"Aku ada di pihak Rafael" ujar Dante.

"Masa bodoh.ngomong-ngomong kalian sangat terlihat akrab.ternyata di sini kau menyembunyikannya,dan kali ini aku tidak akan biarkan daddy menyembunyikannya lagi dari ku"

"Aku hanya menjaganya saja sampai waktunya tiba.dan mungkin ini adalah waktunya"

"Sekarang biarkan aku mengambil milik ku kembali.nomong-ngomong apa dia operasi  mata ? Dan operasi di bagian..." Mariano memegang dadanya "sangat besar,bulat dan sepertinya pas di tangan ku"

Dante menggulung koran di tangannya lalu memukul kepala Mariano "itu asli bodoh.aku berani jamin! Kalau soal mata dia menggunakan lensa kontak saja"

"Aku tidak yakin.aku akan mentesnya sendiri,mungkin dengan cara di remas atau di hisa- Aww Dad!!" Lagi-lagi Dante memukul kepala Mariano dengan korang berkali-kali.

"Dasar bajingan!" Umpat Dante.

Di lain sisi...

Louri menyenderkan punggungnya di samping gedung seberang kedai,jantungnya berdetak sangat cepat.
Melihat Mariano lagi secara langsung membuat rasa itu semakin meluap-luap, apa lagi dengan kelakuannya tadi yang berani mencium pipi Mariano "uffhttt" Louri membuang nafanya dengan kasar.

Mariano sekarang semakin terlihat tampan dan sexy di mata Louri,tak ada yang berubah dari terakhir mereka bertemu 4 tahun lalu.
Jujur saja selama itu Louri tidak pernah bisa berhenti mencintai Mariano.

Yuuuuhuuu semakin banyak komen semakin cepat up...
Part selanjutnya khusus 18+ yahh jadi yang di bawah umur geser duluuu...

i can't help falling in love with you :Mariano &LouriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang