Bagian 10

70 4 0
                                    

Saat tiba di bandara pada keesokan harinya, Rhea merasa berat hati untuk pergi ke jepang. Ia ingintetap tinggal di Indonesia bersama tante Amanda. Namun, tante Amanda juga harus menyelesaikan kuliah semester terakhirnya. Dan penghasilan nya tidak cukup untuk menghidupi dirinya bersama dengan Rhea.

Rhea sangat sedih harus pindah ke jepang dan memulai semuanya dari awal. Hidup baru, Keluarga baru, teman baru, semua nya harus dia mulai dari awal di jepang. Ia juga harus belajar banyak  tentang negeri bunga sakura ini, sebelum ia memulai sekolahnya di jepang nantinya pada tahun ajaran baru.


Dibandara, hanya beberapa anggota keluarga yang datang mengantar kepergian Rhea bersama beberapa teman dekat Rhea dan Teman dekat orangtuanya. Selama perpisahan, Rhea tidak tahan untuk tidak menangis. Setelah memberikan salam terakhir kepada orang - orang yang mengantarnya ke bandara, Rhea harus segera berangkat.


Berat rasanya. Rhea ingin agar ia bisa mengulang waktu dan ia bisa mencegah terjadinya kecelakaan ini dan dia tidak harus menghadapi semua ini. Namun, takdir berkata lain. Apa boleh buat? Semua ini harus Rhea jalani mau tidak mau, karena ini semua sudah takdir. Akhirnya ia masuk ke pesawat dan mulai lah perjalanan ke jepang.



~~~~~~WAKTU PUN BERLALU~~~~~~



Setelah beberapa jam penerbangan pesawat. Akhirnya Rhea dan keluarga pamannya tiba di jepang. Setibanya mereka disana, keluarga paman Rhea mengajak Rhea beristirahat di rumah Paman nya di Tokyo selama tiga hari untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan di sekitarnya sebelum berangkat lagi ke rumah kakek dan neneknya. 


Setelah beberapa hari tinggal di Tokyo, Bibi dan Kakak sepupu Rhea, Seiji mengantarnya ke rumah kakek dan nenek nya di Kyoto. Pamannya tidak bisa ikut karena ada urusan pekerjaan. Setelah beberapa jam perjalanan, akhirnya,mereka tiba di Kyoto. Rumah kakek dan nenek nya bertempat di sebuah desa. Jadi, mereka harus melanjutkan perjalanan selama satu setengah jam lagi.


Rhea sangat gugup karena ini pertama kali nya ia bertemu dengan Kakek dan Neneknya. Berdasarkan pengalamannya, kebanyakan orang tua atau lansia adalah orang yang keras dan juga disiplin. ia khawatir nantinya di rumah kakek dan nenek nya ia akan diperlakukan dengan kasar.


Tanpa sengaja ia mendapat perasaan bahwa aura khawatir akan sesuatu dari Bibinya. Akan tetapi Rhea hanya mengabaikan firasat itu, karena ia pikir dia sendiri yang terlalu khawatir. Setelah tiba di depan rumah kakek dan nenek nya, Bibi, Seiji, dan Rhea keluar dari taxi yang mereka tumpangi.


Begitu keluar dari taxi RHea dihadpkan dengan pintu gerbang yang besar dan megah di hadapannya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Whop whoop! 

Bagian yang di publish secara dadakan, 

semoga kalian suka~

semoga kalian suka~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Pembaca Pikiran | REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang