(14)RINDU√

64 4 0
                                    

"saya menyukai dia
Tapi apalah arti saya?
Hanya sebatas teman biasa
Yang di butuhkan seperlu nya"

******

Rindu sedang berbaring lemah dengan rasa sakit dan berat pada kepalanya dan suhu tubuh yang bertambah panas membuat rindu tak dapat melakukan apa-apa.

Tiba-tiba ia mendengar suara langkah kaki yang masuk ke dalam kamarnya Ralat yang berada di hadapan nya dengan mata yang ia paksakan agar terbuka perlahan -lahan namun pasti ia membuka matanya dan ia dapat melihat seorang lelaki yang nampak familiar di hadapan nya.

"Ceroboh" kata pertama yang lelaki itu ucapkan. Dengan suara berat dan sedikit serak-seraknya .

"Ssiiaapa?" Gagap rindu

"Jordan" ya lelaki itu ialah Jordan

"Ha?" Beo rindu

"Ck! Gue jordan .Pintu gak lo kunci dan yaudah gue masuk,Lain kali jangan lupa ngunci pintu "

"Gak! Ini pasti aku Halu?yakan?" Jawab rindu dengan tawa hambar di akhir kalimatnya sambil berusaha memejamkan matanya kembali .

"Buka mata Lo! Lo gak halu Rindu! Ini gue,JordanHusein"

"Beneran ini kamu jo?" Jawab nya sambil kembali membuka matanya

"Hm". Deheman Jordan sambil mengecek suhu badan Rindu,dengan menaruh tagan nya di atas kepala Rindu.

"Kenapa bisa sakit gini?kenapa matanya bengkak? Lo nagis?" Tuduh jordan.

"Hum itu hmmm gak mkn! Ha ia ,semalam aku gak makan terus tidur nya telat .gak kok aku gak nagis" Bohong Rindu

"Lo gak Bisa bohong.dan lo bukan pakarnya Bohong" skakmat!

"Bentar gue ke dapur dulu" pamit jordan .

Rindu hanya menggagukan kepalanya sebagai jawaban
Dan menatap punggung jordan yang kian menjauh hingga hilang di balik pintu kamar .

"Ini aku gak mimpi kan Tuhan? Kalau mimpi Tahan bentar ya Tuhan rindu masih mau berada dalam posisi gini" batin Rindu.

***
Setelah Rindu menunggu,beberapa saat kemudian Jordan kembali dengan membawa semangkuk Bubur ayam ,segelas air putih dan nampan yang berisi air dingin serta handuk kecil

"Rindu" seru Jordan

Ghocaappp!

Untuk pertama kalinya jordan memanggil nama nya .
Rindu yang awal nya sedang memejamkan mata nya kini membuka nya.

"Iya?"

"Tadi sebelum kesini gue mampir ke warung depan sekolah gue beliin bubur ayam buat lo"  kata Jordan sambil menatap Manik mata Rindu yang meneduhkan hati siapa pun.

Rindu yang tidak bisa lagi menyembunyikan Kebagahiaan nya ia merasa seperti banyak kupu-kupu yang ingin keluar dari perut nya saat ini,Karena perhatian kecil dari seorang yang bernama Jordan ini.

Rindu berusaha kuat dan bangun dari tempat tidur nya .
Jordan yang tak tega melihat nya hanya bisa menarik nafas gusar melihat tingkah cewek satu ini.

"Kalau gak bisa tu ngomong jangan di pakasain" ucap jordan sambil membantu rindu untuk mengambil posisi duduk .

Dan dengan terpaksa Jordan mengambil alih piring dan sendok untuk menyuapi rindu .

"Jantung tolong jangan maraton" batin rindu

Pasal nya posisi mereka sangat lah dekat hingga membuat pipi rindu merah seperti tomat .

Setelah beberapa menit jordan menyuapi rindu ,akhirnya perempuan itu selesai makan .tak lupa jordan memberikan obat untuk di minum rindu .

Dan beberapa jam juga di habiskan jordan untuk menjaga Rindu

Setelah semua nya di rasa cukup,Jordan berniat untuk berpamitan karna tak terasa Jam menunjukan pukul 7 malam.

Namun niat untuk pamit nya harus di gantung dengan kata-kata Rindu

"Jo? Makasih yah buat waktu nya,hmm aku mau kamu jadi sahabat aku! Aku gak mau nerima penolakan! Sekarang kamu pulang gih udah malem aku juga mau istirahat" ucap rindu yang entah keberanian dari mana yang jatuh pada diri nya .

Jordan yang awal nya kaget namun dengan baik ia dapat Menguasai Ekspresi wajah nya dengan baik .

"Ngusir?" Tanya jordan yang mulai menjahili Rindu

Rindu membelak kan mata nya
Kaget dengan ucapan nya sendiri

"Eh gak ,maksud rindu bukan gitu jordan .kan seharian jordan udah di sini rindu takut ntar orang rumah nyariin Jordan" kata rindu dengan mata yang mulai berair karna merasalh bersalah

Cenggeng!

"Gue becanda.gue balik" ucap Jordan namu tak ada respon dari Rindu yang sedari tadi hanya menunduk

"Hey gue becanda doang" kata Jordan tersenyum tipis sambil mengangkat dagu nya rindu

Kini ke duanya saling bertatapan .

Namun rindu yang mulai menyadari nya langsung memutuskan kontak mata mereka

"Gue izin pulang ya?cepat sembuh" Ucap jordan sambil tersenyum pada rindu

Namun rindu yang sudah Bllushing hanya menggangukan kepala nya dan tersenyum

"Dasar anak kecil" ucap jordan gemas dan mengacak-acak rambut rindu sebelum ia berbalik dan pergi

Tubuh rindu langsung menegang atas perlakuan Jordan barusan .
Ia merasa jantung nya hampir copot dari tubuh nya .

Dan malam itu adalah menjadi awal Es batu itu perlahan-lahan melepas topeng nya di hadapan cewek polos dan menggemaskan .
Siapa lagi?kalau bukan SENJA RINDU










OKEEE GUYSSSS MAAF NIH BARU Come back :*
Jangan lupa tinggalin jejak yah?:)

Tentang Sebuah RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang