9🚥

7.4K 527 6
                                    

Sebelum baca, untuk pembaca gelap. Teken bintangnya ya. Sekian terima canyol...






"semakin gue paksa buat ngelupain, malah semakin terasa perasaan itu." -Callisa Aulia




Dirga saat ini sedang dalam masa penyesalan. Penyesalan karena cinta yang tak terbalaskan.

Dia satu hari ini lebih banyak ngalamun, disekolah melamun, makan ga selera, males ngobrol, males ngapa-ngapain. Serasa ga punya semangat buat hidup.

Dan saat pas pulang sekolah, dia ngeliat Lisa dijemput ileh seorang pria, terlihat lebih pantas menjadi kakaknya.

Hati Dirga terasa dihantam dengan sangat keras, ketika melihat Lisa tertawa bersama laki-laki itu.

Tiba-tiba Dirga teringat suatu hal. Dia teringat kalau Lisa akan dijodohkan, dia menebak. Apakah pria itu ?

Lisa pov

Gue seharian ga liat Dirga, tadi waktu dikantin aja. Dia ngeliat gue tapi malah dicuekin. Dia kayak lagi badmood, mungkin karena kemarin(?) entahlah.

Jujur, gue kangen banget sama Dirga. Tapi, dia tiap gue deketin malah kaya ngehindar. Gue nya harus gimana ?

Gue coba chat, ga dibales. Telfon ? Udah berkali-kali, tetep ga diangkat.

____

Gue pulang sekolah. Disini gue dijemput sama kak Evan, biasa disuruh sama bokap. Kan ga asik, guenya ga bisa main sama Syifa.

Dan pas gue nglewati gerbang, gue liar Dirga lagi nyender dan ngeliat ke arah gue. Pandangan kita bertubrukan, reflek gue langsung nengok ke arah lain. Ga tau kenapa ?

Gue nyamperin kak Evan di seberang jalan. Dan gue sama kak Evan langsung tancap gas, tapi setelah gue masuk kemobilnya kak Evan. Gue terus natep Dirga dari dalam mobil, dia masih natap kearah mobil yang gue tumpangi sekarang.

Tatapan yang terlihat sangat tidak suka. Mungkinkah dia cemburu ? Ah, ga mungkin...

Gue sama kak Evan mampir dulu ke caffe. Dan kebetulan cafe ini miliknya, jadi yaaa bisa gratis laahhh. Lumayan.

Disitu, kak Evan malah dengerin gue curhat tentang Dirga. Semuanya gue ceritain, dari gue sahabatan sama Dirga sampe gue punya rasa sama Dirga. Gue cerita semua, karena gue percaya sama kak Evan. Dia orangnya lebih dewasa, walaupun umur cuma beda satu tahun.

Disitu kak Evan juga curhat tentang cewek yang deket sama dia. So, gue udah nganggep kak Evan sebagai kakak gue.

Lisa pov end

Dirga sampe rumahnya, dengan kesal dia membuka pintu rumahnya.

"assalamualaikum!" teriak Dirga ketika memasuki rumah. Dirga hanya dirumah dengan mamahnya, kalau papahnya sedang ke luar negeri mengurusi pekerjaannya yang selalu padat. Nathan -papah Dirga- pulang 3 bulan sekali.

"waalaikumsalam, kenapa teriak-teriak sih nak ?" tanya Salsa-mamah Dirga-ketika mendengar anaknya mengucap salam dengan berteriak.

FRIENDZONE | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang