11🎀

6.6K 321 2
                                    



"akhir dari sebuah perjuangan ?" -Callisa Aulia.



Dirga menemui Lisa ditaman dekat komplek. Sekarang dirinya berhadapan dengan sabahatnya.

"ada apa ?" tanya Dirga.

"gue mau lurusin masalahnya." jawab Lisa sambil melipat kedua lengannya didepan dada.

"masalah apa lagi sih ?" Dirga mulai sebal. Dirinya duduk di salah satu bangku yang ada ditaman itu.

"masalah perasaan gue ke lo."

Deg

Dirga kaget. Perasaannya mulai tak enak. "lo tahu kan kalo gue mau dijodohin ?" tanya Lisa ke Dirga, padangan Lisa menatap lurus kedepan. Ia tak tega bila melihat Dirga.

"hmm..." jawab Dirga malas. Ia sangat tak suka bila membahas seperti ini.

"lo tahu kan kalo gue suka dan sayang sama lo."

"iya tahu.." Lisa mulai serius.

"dan, mulai sekarang semua itu hanyalah sebuah angan yang tak mungkin tergapai. Hanya mimpi yang tak kan mungkin diraih. Karena, mulai sekarang. Gue mau kita sahabatan kaya dulu lagi. Ga ada kata cinta diantara persahbatan kita. Udah cukup sampe sini. Tapi tak tahu seterusnya." kata Lisa panjang sekali, sambil melirik ke arah Dirga. Dirga menatap Lisa tak percaya.

"tapi ... Gue udah terlanjur__" perkataan Dirga berhenti.

"terlanjur apa ?" tanya Lisa serius.

"_terlanjur ada rasa sama lo." lanjut Dirga. Perkataannya mampu membuat jantung Lisa bekerja lebih cepat dari biasanya.

"gue mau yang lebih dari sahabat." ucap Dirga sambil menggenggam kedua tangan Lisa.

"tapi ga bisa. Gue udah di jodohin, Dir." tolak Lisa sambil melepaskan tangannya dari genggaman Dirga. Sontak Dirga langsung menarik Lisa kepelukannya. Dirgs memeluknya erat, sangat erat.

"ga. Ga boleh. Lo cuma boleh sama gue, kalo gue gabisa dapetin, orang lain juga ga pantes buat dapetin lo." tegas Dirga. Dia melonggarkan pelukannya dan menatap wajah cantik yang terpatri indah di wajah Lisa.

Dirga mendekatkan wajahnya ke wajah Lisa. Hanya tinggal beberapa senti lagi bibir mereka bertemu.

Cup

Dirga mencium bibir Lisa, lagi. Lisa kaget atas perlakuan Dirga kepadanya. Sekarang Dirga sedikit melumat kecil bibir ranum Lisa. Lisa tak membalas.

Lisa sadar dan mendorong dada Dirga, terlepaslah pautan mereka. Dirga kaget, ia segera menampar wajahnya sendiri.

Plak

"Dirga bego! Brengsek! Ga guna!" maki Dirga pada dirinya sendiri. Lisa yang melihatnya hanya tersenyum. Lisa memeluk Dirga.

"maafin gue, gue ga bakal lupain janji kita pas kecil dulu. Lo bilang 'jangan pernah ada rasa benci diantara kita dan jangan tinggalin satu sama lain.' inget ?"

Dirga mulai mengingat kembali.



Flashback on

Sesampainya di rumah Lisa. Lisa masuk duluan dan Dirga terakhir. Seketika ide jahil muncul di pikiran Lisa kecil. Dia ingin mengageti Dirga, dan Lisa mulai mencari tempat persembunyian.

1

2

3

"DOR!!"

"UWAAAA!!!" teriak Dirga lalu dia mundur dan kepalanya terpentok meja yang ada dibelakangnya.

"huaaaa.... Mamahhh." tangis Dirga pecah. Lisa yang melihatnya panik.

"eh ... Dirgaaa. Maafin Lisa... Lisa ga sengaja." Lisa jongkok didepan Dirga. Dinda mamah Lisa datang akibat mendengar suara tangisan Dirga.

"eh! Dirga, kenapa nak ?" tanya Dinda lembut pada Dirga kecil.

"sakit tante...hiks hiks..." keluh Dirga sambil memegang kepalanya yang masih berdenyut nyeri.

"ayo tante obatin." Dinda mengobati luka yang ada di kepala Dirga. Lisa setia menunggu Dirga diobati. Ia merasa bersalah.

Seusai diobati. "maapin Lisa" sesal Lisa.

"ga mau. Dirga ngambek sama Lisa. Dirga mau pergi aja." Dirga bersiap untuk pergi, tetapi ujung bajunya ditarik oleh Lisa.

"jangan pergi! Lisa sendirian nanti. Dirga jangan benci Lisa. Lisa salah, maaf..." ucap Lisa sambil menunduk. Dirga yang melihat itu merasa iba. Akhirnya dia mengahadap Lisa.

"iya iya, gapapa. Dirga ga akan benci Lisa dan gamau tinggalin Dirga."

"janji ?" tanya Lisa sambil mengulurkan jari kelingkingnya.

"janji." sahut Dirga sambil menautkan kelingkingnya dengan kelingking Kisa untuk melakukan pinky promise.

Flashback off

Mereka berdua terkekeh saat mengingat kejadian itu. Akhirnya, masalah mereka selesai. Ralat, masalah mereka semakin rumit. Karena masing-masing dari mereka masih memendam sejuta rasa yang menjadi misteri bagi para readers.









Maaf, kalo partnya dikit + gaje.



FRIENDZONE | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang